Ketika Mahoni Jalan dago berbunga menaburkan wewangian di pagi hari kuingat senyummu dulu diantara dingin yang menusuk Kini kau tiada Tiada dalam pandanganku Tetapi dirimu selalu bersamaku Selamat jalan guruku Selamat jalan sahabatku Selamat jalan ayahanda tercinta
Bingung.... Dalam kesendirian Hanya ada jeritan hati Hanya ada gerutu bersemayam dalam sukma Terpinggirkan Terbuang diantara sampah-sampah kehidupan
Kukabarkan padaMu, aku tak sanggup berbuat seperti orang-orang shaleh itu, tapi aku tahu bahwa Engkau memiliki seribu jalan untuk mengampuniku. Kukabarkan padaMu, kudengar Engkau berjanji: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari kebajika
Kukabarkan padaMu kelemahan jiwaku, tak peduli aku atas apa yang terucap disekitarku, tak peduli aku atas cap membanggakan kenistaan. Kukabarkan semua ini padaMu, agar Kau turunkan padaku pembimbing jiwaku. Karena telah kudengar dariMu seberat apapun dosaku, Engkau akan memaafkanku. Kukabar
Denting dawai kehidupan melantunkan kidung sedih dicelah-celah ngarai yang sunyi Tak ada sapa Tak bersua siapa-siapa Hanya desir angin Menjadi melodi dentingan dawai Melantunkan kisah sedih Kisah anak manusia berlumur dosa Hanya kepada tanah wajahnya menghadap Hanya kepada desir angin telinganya ...
suka banget yg aku alfa ya rabb.... seperti seseorang yg telah menemukan titik akhirnya, meminta hanya kepadaNYA Terima kasih. Semoga menjadi peringatan buat kita gan. khususnya buat aye
Dikala mentari pagi memancarkan kehangatan cinta Aku malu ya Rabb, tiada kehangatan yang aku pancarkan kepada hamba-hambaMu Dikala sinar rembulan lembut meningkahi romantisnya malam Aku malu ya Rabb, tiada kelembutan yang aku lakukan Dikala siang terang benderang menunjuki jalan-jalan kami Aku
Dulu kita sama Dari satu Adam dan Hawa Hanya karena rasa kita berbeda Kini kita laksana astina dan kurawa Tiada cinta telah membedakan kita Akankah begini selamanya Laksana malam tiada berbintang sunyi gelap Namun kelak kita kan bersua Berbaris didepan sang penguasa Penguasa cinta dan alam semesta
Kini ia datang lagi Setelah berpuluh-puluh tahun tak pernah mampir ke dermaga hatiku Kini ia telah berubah wujud, tak lagi seperti dahulu Tak lagi tentang segala ketidakpastian Kini ia mewujud dalam rupa kegalauan Namun, dia tetap dia yang dulu Kegalauan....... Dahulu ia menjadi penghias tidur masa
Kesunyian menghampiriku diantara ilalang kering di padang yang tandus bersama hembusan angin gurun yang mendahagakanku Kesunyian di tengah gegap gempita isi dunia Kesunyian menghampiriku membisikkan derita perjalanan hidupku Tapi kutahu wahai jiwaku diantara sunyi diantara denting dawai kidung kema
Ternyata Tuhan tidak pernah pergi dan bersembunyi.. hanya aku yang ternyata menjauhkan hidupku dari-Nya Aku percaya.. sungguh.. Sudah tersedia sesuatu yang indah dibalik semua ini.. Tuhan hanya minta aku menunggu, sebentar saja.. Terimakasih Tuhan... telah beri aku kesempatan untuk menikmati kese
Diantara lembah, Dalam dekapan kabut, Diujung setiap ngarai, Adakah kutemukan sapaan suci dlm jiwaku, Adakah bisikan kasih menelusup relun hatiku, Menghembuskan kedamaian, Meniupkan ketentraman, Menjauh dari kebisingan nafsu, Dengan segala kekuatanMu, Yang dulu Kau tampakkan di lembah Tuwa, Yang ...
Tuhanku Dimana dirimu !!!!!! Kucari Engkau sampai kakiku tak sanggup lagi melangkah Kucari dirimu, disetiap rumah ibadah Tak jua kutemukan diriMu hingga aku mendapatkan bisikan dariMu "Aku ada dalam sukma manusia yang ikhlas"
Dear Sisil Kemana dirimu Jangan kau biarkan aku menunggumu Jangan biarkan aku biam membisu menunggumu Yang tak kunjung bertemu
Persimpangan jalan.. Tak tau kemana arah yang akan ku ambil, (mungkin) semuanya sudah berakhir hingga membuat ku tak mengerti dengan semua ini suatu perjalan, suatu kehidupan, suatu romansa cinta membuat lika liku panjang membentuk jalan yg rumit.. hingga tertuju pada titik dimana semua ini sudah t
Ketika melati mekar di musim semi Ketika kenanga menaburkan wewangian Diantara lembah hijau dan damai Dentingan dawai membawa sukma dalam kebahagiaan Jiwaku menyatu dengan jiwamu Melangkah Meniti Berlari Menuju kebahagiaan
Kesunyian menyergapku Tanpa kata-kata Sunyi..... Membelah kelamnya gulita malam Aku tersungkur Ditindih beban yang teramat berat Ingin rasanya berteriak ingin rasanya menghunjamkan belati ke dadaku mencabik segala beban diriku namun.... aku teringat apa kataMu Tidaklah ada beban yang tak sanggup ...
Hujan mulai turun sore ini sayangku Membasuh bumi yang tadinya panas menggantang Hujan mulai membasuh bumi dari keangkaramurkaan. Menutup hati yang mulai membara Bara dari keputusasaan Hujan memang anugerah Hujan adalah karunia sang Khaliq
Diantara bait-bait syair sang pujangga Diantara bisikan angin didedaunan Diantara tarian ilalang di tengah padang. Menelusup dalam sukmaku namaMu yang agung. Dalam mabuknya sang darwis. Disetiap butiran tasbih sang sufi. Ketika cinta menyeret adawwiyah dalam diri sang khalik. Terpancar cinta
Coba kalo keinginan punya Lamborghini cukup hanya seperti ini, kayaknya nggak bakalan banyak koruptor ya