Hei pelangi. Jengahkah engkau dipuja mahaindah? Akankah jenuh menghempaskan kesendirianmu? Dan mengapa engkau masih saja mematung? Apa gerangan yang menahanmu untuk menanti disini ? Harapankah atau impiankah? Ayolah hei wahai pelangi. Imbangi tanyaku dengan relung kepastian
Wahai kenari kecil Dimana gerangan engkau menepi Aku disini menanti Sembari menengadah bintang, bertopang pada bulan Wahai kenari kecil Cepatlah kau melesat jiwaku saat ini terbujur sendu Mengharap belai lembut penuh rasa Wahai kenari kecil Percayalah ku akan tetap mematung disini Karena kutahu pa
Hei kamu.. Iya kamu, kamu yang dulu berjuluk terkasih Apakabar mu ? Kuharap bintang selalu menjaga senyummu Aku rindu. Ya aku rindu Mungkin sebenarnya bukan rindu Tapi sekedar berlumur kenangan semu Kenangan akan kita,aku,dan kamu Kuakui Senyummu masih melekat berbinar indah disudut hatiku Tatap
Terbaring terlentang menatap layar Aku disini, di ruang ini Heiiii hei.. Aku larut dalam sepi Tersambit dingin deru angin Ayolah.. Kumohon bulan, tolong muntahkan kata Temani aku disini Karena sedih dadaku bung,pedih Tapi aku malu untuk dilihat tertatih Aku bingung... Ditengah 2 insan yang dirundu
Alamaaakkk.. Kaukah itu,kawan! Lama sudah kau menghilang,kawan! Melebur dalam dunia barumu itu Dalihnya demi cita dan asa, baiklah Walau kutahu darah dan peluhmu habis terperah Heeeeiiiiiii.. Sini lah dahulu,kawan! Jangan terburu,luangkan waktu barang sejengkal Mari lantunkan kisah lama untuk men...
Totett totettt toeet toeettt.... Pelan langkah sayup terdengar dari dalam gang itu Teriring bakul berisi roti hangat yang dipanggul sang pemikul Tepat waktu 04.00 jam terpukul Lucu. Alangkah lucunya Bundar roda menggulirkanku melesat ke jalan ini Menggiringku dengan iming senyapnya kehidupan dan zo