Matahari terbit dari punggungmu.Matahari juni yang suam-suam kuku. Sebuah pelukan datang dari dalam hutan. Princess telah terbebas dari kutukan. Bukannya hidup semacam dongeng Grimm yang diulang-ulang, Sayang? Ah, bau pagi yang menyusun rambutmu adalah keajaiban yang diciptakan untukku. Hei, aku ...
kau kepakkan sayapmu\n\nmelintasi bintang dan bintang\n\njangan lepaskan si bodoh diluasnya jagad raya...\n\nkembalikan si bodoh dipintu kamarnya seusai kau bawa ia terbang\n\nkau bukan dewa pendosa...
Ada cinta \n... Pada pori-porimu \nSaat lidahku menari-nari lincah pada matamu,\nMembantai kebohongan demi kebohongan hingga pada tetesnya hanya tertinggal rasa malas berkepanjangan.\n\nKehangatan itu ada,\nTapi bukan untuk dipetiki,\nHanya untuk pelarian si memar ...
Ada cinta \n... Pada pori-porimu \nSaat lidahku menari-nari lincah pada matamu,\nMembantai kebohongan demi kebohongan hingga pada tetesnya hanya tertinggal rasa malas berkepanjangan.\n\nKehangatan itu ada,\nTapi bukan untuk dipetiki,\nHanya untuk pelarian si memar ...