cinta hanya sepenggal dusta\njanganlah tertipu pandangan mata\nsebab semua hanya permainan asmara\nyang melenakan jiwa anak manusia....
\n\nbukan yakin atau tidak\nhanya ku katakan merasa pernah membacanya\ndan memberikan sedikit pendapat\nserta saran yang sukur bila di terima....\nhati ini penuh dengan kedamaian\ntidak pernah ada rasa untuk mencelakakan\napalagi memulai peperangan\nhanya berus...
\n\nngejunk ataukah tidak bisalah di bedakan\naku hanya menyampaikan rasa di hati\nsebab jiwa ini merasa pernah membaca tulisan anda\nmohon di maaf bila ada salah kata\ntapi jangan mengadu layaknya anak kecil\nnanti bata merah mampir di wajah ganteng ini....\n\...
\n\nkeknya dah pernah baca deh yang ini\nambil di mana nih non?\nkalau copas cantumkan inisial pemiliknya dunk\nbiar ga di bilang plagiat\nhehehehe...
Dikolam ini aku duduk termangu\nmemegang dua joran selalu\nsatu milikku dan yang lain milikmu\nmembawaku pada ingatan masa lalu\nakan rasa rindu yang menggebu\npada cinta yang bersatu\n\nDikolam ini...\npernah ada senyum manismu\nderai tawamu\npekik manjamu...
aku tak pernah tahu\nbagaimana harus bertutur kata\nkala engkau ada didepan mata\nbibirku menjadi kaku\nlidahku tersa keluh\nhati serasa menjadi malu\nsebab cinta kurasakan bak empedu\n\nlututku gemetar beradu\ntatkala senyummu tersungiing\ntanganku bergeta...
\n\n\nSatu raga satu jiwa\nbukan di ijinkan oleh sang pemilik dunia\ntapi mang di adakan olehnya\nuntuk menjalani kehidupan didunia fana\n\nSatu raga satu jiwa\nmenapaki dunia penuh lika liku\nmelewati kerikil tajam\nmelangkahi karang terjal\ndan me...