Seperti Air di Pancuran Bambu, Engkau Berlalu untuk Selalu Kembali Oleh: Gunawan Wibisono (1) Tahukah kamu bahwa kamu itu seperti gemericik air di pancuran bambu Percikan airnya membasuh matahari yang membayang di kaki-kaki tatapku Lalu, aku memandangmu lewat kata yang mengintip di sela-sela kein...
Ya, Aku Suka Kamu!! Oleh: Aryani_yani 1. Kutiupkan rindu di atas serasah Terbang bersama angin di musim panas Pergi sesukanya Aku lelah 2. Katamu Cinta itu tak bisa direncanakan Biarkan semua mengalir Seperti mata air yang mengaliri sungai Ia pasti tidak akan lupa jalan pulang Mencari muaranya di...
Kemarau Melanda Negeri Oleh: Zahra Pada musim kemarau kali ini Ada kegetiran pada gurat wajah yang dahaga Terpaku menatap sumber mata air yang mengering Hanya menyisakan retakan tanah kering Pada musim kemarau kali ini Ada gurat kesedihan pada wajah para petani Terhenyak melihat petak-petak sawah...
Mendekap Rembulan di Wajahmu yang Gemintang Oleh: El Hida : Kekasih Mendekap rembulan di wajahmu yang gemintang Malam tak lagi berarti gelap saat hangat kurasa erat Engkau menjadi keteduhan dan sunyinya jiwa Aku bagai semut dalam segelas air kopi hangat Dan kerinduan adalah manisnya rasa yang kin...
Merawat Masa Lalu Oleh: Budhi Wiryawan kulit sejarah adalah jendela masa lalu yang setiap hari kita buka… merawat masa lalu yang telah lapuk oleh waktu tidak cukup hanya dengan selembar potret sebab yang tertinggal adalah hati yang sesekali ingin kulacak lagi kemana kita pernah berhenti dan...
Dunia Remaja Oleh: Nurhaida O Siregar Ketika ku bercermin Melihat perkembangan diri Ternyata aku telah beranjak remaja Meninggalkan masa kecil yang manja Kini, aku telah remaja Mulai meraba dunia Tapi semua masih mengambang Masih beterbangan di awang awang Ingin mencari jati diri …. tapi ta...
Menuju Jakarta II Oleh: Arung Wardana Hotel-hotel di sepanjang jalan bank-bank yang berderet took-toko yang berjejer warnet-warnet yang berderet mengarah pada suryatmajan mengarah pada malioboro mengarah pada sosrowijayan mengarah pada stasiun tugu adalah simbol keangkuhan dari perbandingan terba...
Penjara Rindu Oleh: Nana Seryz bagaimana kau tau sajak ini untukmu ketika tak kau dengar sapa di bisu malam tapi bila puisi memang tak cukup mengiris rasa ragu biarlah telinga kau gantung di pucuk dengkur agar kau dengar bongkah nafas yg mencurat dari bingkai pekat yang menawan sebatang rindu Sur...
Sebelum Kau Nikah Oleh: Nana Seryz aku ingin mengecupmu setiap waktu hanya saja aku bukanlah awan yang bisa menukar gincumu dgn embun aku ingin mendekapmu selalu sayangnya aku bukanlah angin yang bisa terus memendar dalam gugusan porimu tapi besok siang aku berjanji menunggu dirimu di muara itu s...
Di Bawah Guyuran Hujan Oleh: Empuss Miaww dibawah guyuran hujan,,, Sebentuk kedamaian bersemi di dalam jiwa,,, membersihkan segala kotoran dunia yang hinggap di tubuh ini. Dibawah guyuran hujan,,, Keindahan alam hadir kembali di pelupuk mataku,,, bersih,,, begitu murni,,, Dibawah guyuran hujan,,,...
Aku Siap Dimadu, Aku Atun Asliku Cilacap Suamiku Arab Badu Oleh: Atun Sofiatun Dimadu? Jika suamiku mau, kenapa tidak itu jawabanku Sebab itu fitrahku Menjadi isteri bagi suamiku Melayaninya tapi bukan melayani sebagai babu, tapi melayani sebagai ratu Loh .. koq bisa begitu… Hiks… Mem...
Bukan untukku Oleh: Selsa rindu itu bukan milikku dia milik malam kelam dengan bulan sabit yang kemilau aku hanya bisa memandang penuh harap suatu saat malam serahkan padaku dengan segala iramanya cinta itu bukan untukku dia persembahkan pada kunang kunang yang berkerlip indah ku hanya bisa nikma...
Pupus Oleh: Herawati Suryanegara Aku biasa menulis tentang apa saja Tentang benci dan cinta Tentang rindu dan dendam Tentang bulan dan matahari Tentang daun dan ranting Bahkan tentang sampah dan kecoapun Aku menulis, Tentang apapun, ya tentang apapun Aku menuliskannya dalam lembar-lembar kertasku...
Cerita Senja Oleh: Jakarta Bawah Tanah “Duduk sejenak kawan, mari kita minum Kopi redam sesaat amarah mu, aku tau engkau yang paling kuat diantara yang lainnya. Jangan kau paksa Paru-paru mu untuk menghirup udara mesiu sebab engkau ada di samping ku, aku hanya ingin minum Kopi dan berdiskus...
Pamit Undur Diri Oleh: Triana Septiarini Pilihan yang tepat Teman teman dekat Teman sejawat Beranjak tinggalkan tempat Tempat kami bersua Tempat kami berkarya Tempat kami berbagi cerita Tempat kami BEKERJA Satu persatu tinggalkan aku Yang benar-benar dungu Melaju di pusaran waktu Hingga janji-jan...
Berusaha untuk Menjadi Bintang Terindah Oleh: Bunda Istvan Aku ingin ada bintang yang sepaham denganku Yang bisa membuka hatiku menyadarkanku bahwa hidup ini indah, Meluruskan aku jika aku keliru, Menegurku jika aku egois, Memakiku jika aku terlalu. Menyanjungku jika aku perlu, Memelukku saat aku...
My 29th Birthday Oleh: Renyta Wibowo hari ketika dmana saya menangis hari ketika saya menghirup udara hari dimana ketika saya mengeluarkan suara dan hari ini adalah hari pertama kali saya mendapatkan ucapan selamat ulang tahun istriku dari suamiku dia tidak lupa dia menelfonku tepat jam 12.00 ter...
Sampai Berdua Oleh: Trias Nurhidayat Engkau yang ku damba… Tempat berbagi canda dan tawa Curahan berbagai perih dan luka Denganmu kan ku gapai asa… Inilah sebuah keadaan, Yang sangat kudambakan Dimana kau dan aku tak akan terpisahkan.. Oleh eratnya tali persahabatan.. Kau selalu di ha...
Hidup Tanpa Karena Oleh: Novus dan di sini, gerimis membasahi waktu melumerkan jenaka pagi di sebuah daun kaca ketika kami himnekan hidup pada biola masa lalu ah, getarmu, kalaulah hidup itu lagu pop picisan yang menyembah cinta seperti sarapan tiap hari kita katakan, kaulah satu-satunya yang tak...
Selamat Datang Misteri Oleh: Zhiea Orange Engkau datang dengan gegabah terburu hingga beradu seluruh relung hatimu dan benakku lalu kelu mendengar segala kisah laku Seberapa derajatpun aku menoleh tidak kutemu dari penjuru mana muka kita beradu Tiba-tiba hati berpaut haru Bilamana kau memang ada ...