Lha yang berkhianat itu PDIP. berkhianat kepada Jokowi dan keluarganya. rakyat sudah tahu hal ini, makanya jagoanya kalah terus di berbagai tempat.
lho prosedur standard kan memang begitu, presiden sedang tidak ada ya sudah pasti wakilnya yang menjabat sebagai presiden, ini tidak ada yang aneh sih menurut gue.
namanya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. tetapi sama sekali tidak demokratis, suah kalah ya sudah terima jangan kayak keponakan si mbok banteng yang sudah jelas tiak terpilih masih tetap bisa menududuki kursi di DPR. elo pikir negeri ini punya mbok banteng ?
sesua ajaran agama Islam, kalo anak tidak mau sholat boleh di pukul. Kalo boleh di pukul ya tentu di banting juga boleh. jadi orang tua ini tidak bersalah dia hanya menjalankan syriat agamanya.
jangan kirim anak ke pesantren, baik anak laki ataopun anak perempuan. sebab ini tindakan yang sangat berbahaya. contoh kasusnya sudah banyak.
tokoh penting apa ?, jelas tokoh gak penting blas. wong ini hanya sebuah gerombolan sakit hati. sebentar lagi juga pada struk, melihat jokowi rantang runtung mesra sama Prabowo.
Surveynya masih tinggi, artinya masarakat masih banyak yang puas sama si Joko ini FAKTA, tetapi pasti ada yang tidak puas tetapi jumlahnya sedkit.
itu dia pejabat tinggi di negara Singapura, kalo di Indonesia Pejbat tinggi sekels menkopolhikam yang nebeng jet pribadi juga tidak di hukum, palagi kalo bukan pejabat negara, tentu biasa saja.
lha kalo memang anaknya Mulyono, terus menulis saya anak Mulyono ya apa salahnya ? apa masalahnya ?, situ aja kali yang bermasalah.
klo memang itu akunya Gibran, saya menialai Gibran terlalu tolol, email resmi di gunakan di kaskus dll. lha wong saya saja email untuk kegiatan resmi dan email untuk kaskus dan facebook dlll beda. jadi aya tidak yakin kalo itu akunnya Gibran.
ini bukti bahwa gerombolan onta lebih hebat dari negara, sampai negara saja minta maaf secar resmi. kapan NKRI bisa bebas dari dogma padang gurun ?