ada tugas yg memang harus dilakukan.. seberat apapun halangan yang ada.. dan seperih apapun air mata yang kita tahu akan tercurahkan.. tetap hati harus tegar dan teguh menatap pada cahaya kasih.. siapakah kita ini... selain daripada sejenak nafas dalam kehidupan.. yang dilahirkan untuk memenuhi tug
kedalaman cinta yang tak berlogika.. seolah sedang tenggelam ke dasarnya... namun begitu menikmati ketersesatan panca indra yang ada.. adalah hati yang tetap percaya bahwa pada kedalaman yang tergelap sekalipun... ada sebersit cahaya yang akan menjawab semua perjalanan waktu... kedalaman cinta yang
sang pemuda cahaya mengalami kesakitan di seluruh tubuhnya.. tak seorangpun tau bahwa ia menanggungnya demi sang gadis pelangi yang paling dikasihinya... "Lihatlah dirimu..harus menanggung penderitaan bagi dia yang bahkan telah berulang kali meninggalkanmu..." "Bukan urusanmu..ini ...
dan diantara ribuan kisah yang ada diantara kehidupan demi kehidupan ini... selalu ada satu yang bercahaya dan memanggil kerinduan dengan begitu dalamnya... seolah desah nafasnya selalu terdengar dan bahkan bayang wajahnya terasa sangat dekat di hati... padahal... kita tak juga menyadari tentang si
follow ur heart.. apa yang dikatakan oleh bisikan hatimu untuk bisa membalas budi mereka.. baik yang angkat atau yang melahirkan... krn yang paling tahu tentu dirimu sendiri.. bisa saja berupa perhatian.. atau juga kadang berupa waktu.. dan bagi sebagian.. kadang juga membutuhkan bantuan materi.. k
ada saat dimana kita merasakan kehidupan ini sungguh tidak adil.. dimana kita selalu siap menyediakan diri kita untuk orang lain.. namun pada saat kita benar2 membutuhkan sejenak labuhan... kita merasa semua beranjak pergi dan meninggalkan... **gadis pelangi yang mempertanyakan kasih sang pemuda ca
adalah satu yang memilih untuk memisahkan dirinya... mencahayakan kasih pada jaman demi jaman yang dikenal kehidupan.. dilahirkan ke dunia.. menjelma dalam dua raga manusia... gadis pelangi yang mencintai pemuda cahaya...♥♥♥ pada suatu lembaran kehidupan mereka kembali dipertemukan... namun
dan masih ingatkah engkau.. wahai penyair senja dibalik waktu.. saat kita pertama bertatap mata... yang bahkan langit pun menangis atas keharuan getar rasa itu.. menyentuh ilalang dan membuatnya menari lembut atas kehidupan.. sementara suara serulingmu itu menembus jantungku... meski kau telah ber