Wah, masih marah saja yah? Orang lain tidak boleh komentar tentanglu, tapi lu sendiri larang-larang orang lain untuk masuk ke sini. Hebat memang, emosi tinggi sekali, nggak ada obatnye.
Makanya kalau bikin tulisan tidak perlu pakai font besar, apalagi ditambah dengan penebalan, tidak perlu "teriak-teriak". Suara yang lu dengar itu hanyalah gema dari suaralu sendiri.
Walau sedang mengakui kesalahan, teuteup... Orang lain lah yang salah duluan. Hebat memang. Kalau pakai bahasa weduzxxx (yang perlu les bahasa inggris): no drugs... (Nggak ada obatnye...)
Kalau sudah salah, mulai deh, tonjolkan sisi pribadi, pakai ungkap fakta bukan orang kaya segala, sepertinya supaya dikasihani lalu dima'afkan. Sudah salah, klarifikasinya masih "teriak-teriak" pula, tulis pakai font besar dan tebal. Memang, biasanya kalau duit kurang, emosi lebih.
Akan lebih menarik lagi kalau dikaitkan juga dengan perilaku moge-ers di zimbabwe, ekuador, venezuela, dll, supaya lebih dramatis.
OMG, "speedo koso aja gak tau". Pengetahuan seperti ini bisa-bisanya dijadikan big achievement. Jadi "quote of the day" nih.
Ngeles yah? Nggak marah koq pakai tulis-tulis "bego". Baru disindir bangga karena tahu ada yang punya moge saja sudah marah. Duit dan atau otak rendah biasanya harga diri ditinggi-tinggikan, nggak bisa disindir sedikitpun.
Marah yah? Tulis "bego" berkali-kali, kelihatan sekali kualitasnya. Lagipula, tidak ada yang tulis "lu punya megelli", diminta "bangga dengan kendaraan yang dimiliki" koq. Ini pasti calon penggantinya M250R, si tongkol air tawar.
Coba nulis ala V4l3n+1n0.r0551: W koq d sngka klonengan cih d sini? W bru regist, mo komeng, bisna tretna unyu2 cih Pd glak2, g mo d kritik, pa gi pd sensi nich, komeng w d blang kmpor *ini thread di kaskus yg masih memperkenankan ngalay... (Y)
Ini pura-pura menganggap moge itu adalah hal yang biasa, tidak perlu dibanggakan. Kalau yang ini, kenal dengan yang punya moge saja sudah bangga. Yang ini juga, tahu ada yang punya moge, bangga. Akan lebih baik kalau kompak, banggakan saja motor yang dimiliki.
Jadi ingat reality show "jika aku menjadi" di trans tv. Semua talent bisa menangis sambil memeluk orang yang menjadi obyek dalam acara tersebut dengan aksi tulus dan penuh haru. Selesai syuting, kemungkinan besar talent tersebut segera membersihkan tubuh dengan antiseptik, pakaiannya ...
User seperti ini yang membuat thread semakin menarik. Tapi akan lebih menarik, kalau les bahasa inggris dulu.