Chapter 255 Ledakan dari bola api yang ditabrakan pada kepala Red Sun berakibat cukup fatal bagi Djohan. Tangannya hancur terbakar, belum lagi bara apinya terus mengikis lapisan terluarnya, menyulitkan dirinya untuk melakukan regen. Kondisi tidak baik juga dirasakan oleh Red Sun, kepalanya retak d
Chapter 254 Tuan Stam terbaring lemas, regennya bekerja sedikit lambat karena dalam jari-jari Red Sun terdapat parasit dari Black Clan. Sebuah tempat nyaman diberikan oleh Djohan kepada pemimpinnya itu, jauh dari arena pertempuran. Sementara Bright dibiarkan saja begitu adanya, Djohan tidak terlal
Chapter 253 Troy sudah mendampingi tuan Stam sekarang, regennya bergerak cepat berkat bantuan Bright yang memberikan sel beatersnya. Red Sun masih mematung, lapisan tubuhnya semakin keras akibat perubahan bentuknya. Gigi tajam tidak lagi tampak, karena sudah tertutup lapisan tambahan. “Apa yang i
Chapter 252 Tidak ingin membuang waktu lebih lama lagi, tuan Stam mengangkat pedangnya ke atas, udara disekitarnya mendadak menjadi sangat dingin. Red Sun masih berada di jarak yang begitu jauh, setelah berhasil mencairkan es yang tadi menyelimuti dirinya. Satu tebasan dari jarak jauh kembali memb
Chapter 251 Perlahan tubuh Helios terbakar, apinya mampu membuat es yang melubangi dadanya langsung mencair. Tuan Stam melepaskan tangannya, hawa panas meledak melemparkan dirinya dan Troy menjauh. Kulit manusia Helios melepuh hebat, bahkan warnanya sudah tidak karuan. Kemudian kulit yang rusak it
Chapter 250 Ketika invasi di malam itu terjadi, semua pertarungan berlangsung dalam waktu yang bersamaan. Baik itu Silver Clan melawan Giorga, kapten di area Golden Diamond melawan Rodrick, Djohan melawan Rebel dan tuan Stam melawan Red Sun. Secara kuantitas, tuan Stam jauh diunggulkan. Dengan keh
Chapter 249 Setelah berhasil mengalahkan Rebel dengan kekuatan barunya, Djohan menghabisi monster yang tersisa didekatnya, membantu meringankan beban pasukan BASS dan Unit-1. Saat keadaannya terkendali, perjalanannya dilanjutkan menuju sumber kekacauan ini, tempat Red Sun berada. Sebelum benar-b
SELURUH ARC IX: RED SUN SUDAH TER INDEKS DI PAGE ONE DAN LANJUTANNYA DI POST #56... FINAL ARC: FINAL NIGHT, COMING SOON... :shakehand2:shakehand2
Chapter 248 Rebel menerjang dengan kecepatan penuh, lelehan darah mendidihnya mampu melarutkan semua objek yang dilewatinya, bahkan dari jarak yang jauh. Meski Djohan belum terkejar namun kerusakan yang ditimbulkan musuhnya itu semakin masif, belum lagi jika menerjang ke arah kerumunan anggota BAS
Chapter 247 Kumpulan darah yang diambil oleh Rebel membesar, membentuk sebuah bola. Semakin tangannya mengkerut, maka bola darahnya pun semakin membesar. Tanah pijakannya hancur, setelah Rebel melempar bola besar itu ke angkasa dengan satu tangannya. Djohan berada di jalur serangan, bola besar itu
Chapter 246 Belum juga senjata sabit milik Rebel mengenai tubuh Leah, anggota BASS itu sudah terhuyung jatuh ke tanah. Rebel semakin semangat untuk menghunuskan ujung pisau sabitnya itu. Apalagi dengan posisi tubuh calon korban yang menyentuh tanah, efek tusukannya akan terasa lebih menyenangkan d
Chapter 245 Dua orang sedang berdiri saling menatap satu sama lain. Tempat yang tadinya suci kini mendadak menjadi arena pertarungan, pemenangnya akan mendapatkan kehidupannya kembali. Peraturannya sangat sederhana, mereka hanya diperbolehkan memakai tinju masing-masing, tanpa senjata ataupun gimi
Chapter 244 Gerakan Djohan semakin tidak terkendali, cepat dan sulit dibaca oleh Rebel. Bentuk tubuhnya yang jauh lebih ramping dari sebelumnya memberikan satu nilai tambah. Cakarnya pun jauh lebih tajam dari sebelumnya, memberikan efek tebas yang lebih menyakitkan. Satu tebasan mudah dihindari, R
Chapter 243 Suara ledakan terdengar saling membalas satu sama lain. Djohan dengan bentuk barunya berhasil membuat Rebel tersudut. Gaya bertarungnya sungguh ceroboh, menerobos semua rintangan yang ada dihadapannya. Termasuk manipulasi darah yang dilakukan oleh Rebel. Beberapa ada yang menusuk hingg
Chapter 242 Ruangan dipenuhi oleh cat berwarna putih, dengan tepian tidak berujung. Djohan terbangun dari tidurnya, tidak ada siapa pun kecuali dirinya seorang. Ruangan ini begitu luas, ketika kakinya melangkah, seakan-akan tidak bergerak maju tapi diam di tempat. Seingat Djohan dirinya sedang ber
Chapter 241 Batu-batu berlian berukuran besar berada tepat di atas kepala kapten Lucio. Nampaknya Rodrick tidak ingin memberikan rasa belas kasih kepada musuhnya itu. Bola cahaya menyorotnya, memberikan kesan lebih dramatis. Kata-kata terakhir masih ditunggunya, keluar dari mulut kapten Lucio. Den