https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTpXEQ_lUWiTBvNAU73conMIa8y2UAbi7mRsfDcIevEwwzzXrkw Assalamualaikum wr wb. Tau gak sih ?? Ngatiyem, Dalimin, Suparno, Tukiyem, Katimin, Wagiman, Suripto, Suyatni, Sitinah, Masduki, Tukijo, Ratnasih, Harjo, Slamet, Paijo, Paimin, Tukijan, Euis,
jadi KUALITASlah yg sebenernya di butuhin gan. Kualitas bukan satu-satunya aspek marketing gan. Ada BRAND IMAGE. Ada produk dengan kualitas sama bagus dan harga sama. Yang satu Eagle (produk lokal), satu Nike (luar), jujur saya pilih Nike. Saya gak munafik gan. Kenapa produk lokal gak begitu dimi
Jadi gini, ini murni masalah brand image dan strategi marketing. Dunia niaga itu dunia pragmatis. Gak ada deh "nasionalisme", semua itu gimana yang dianggep bagus/keren menurut selera pasar. Saya sebagai konsumen pun begitu. Kalo orang Indonesia merasa gak oke pake produk Indonesia (atau
Udah tau belum, bahwa serangan Israel ke Gaza itu SERANGAN BALASAN? Udah tau belum, kalo Hamas, SEPERTI BIASA, melontarkan roket-roketnya dari pemukiman sipil supaya kalo Israel membalas menyerang tempat asal roket tsb, akan banyak korban sipil berjatuhan? Terus, waktu Boko Haram menculik 200-an si
Ya yitzak rabin yang saat itu menjabat sebagai perdana menteri israel malah di bunuh oleh kaum yahudi sendiri yang menolak perjanjian damai oslo. Setelah terbunuhnya yitzak rabin, israel di pimpin oleh pemimpin yang pro yahudi ektrimis, yang mana memunculkan kembali konflik antara israel-palestin
namun ada selain itu juga yang terjadi, Mungkin sekian dari Artikel / thread saya kali ini. terima kasih. jangan di fentung ya kak dan sorry kalau :repost: heheehe Pembantaian anak-anak jalanan di Brazil demi pencitraan piala dunia itu HOAX gan. Berita aslinya dari sini: http://www.rioonwat
ada ketika menyukai lagu jepang dan menyetel gak masalah, dan list musik ane banyak juga lagu2 barat dan jepang tapi ketika mencintai kultur jepang bahkan menganggap lebih dibanding kultur sendiri akibat dari terlalu suka ini yg menjadi masalah yg ane angkat Saya pikir itu bukan masalah kok. Sah-s
ada sebuah pepatah, atau istilah "lebih baik mencegah daripada mengobati" Kalo begitu, seharusnya untuk mencegah kejahatan kita mesti tidak usah pake arloji bagus-bagus. Gitu ya? mungkin bagi ente dan sebagian orang "kehilangan sesuatu" atau "memiliki hal yg rusak" at
Salah satu kesalahan pemahaman dalam wacana seperti ini adalah, adanya pembandingan yang tidak apple to apple antara yang disebut “budaya barat” dan “budaya timur” (lokal/Indonesia). Pertama-tama, yang disebut “budaya” dalam hal ini ada dua macam: 1. Budaya tradisional 2. Budaya pop
memakai rok mini salahnya dimana? tentu salahnya menuai kejahatan dan kesopanan “Menuai kejahatan dan kesopanan”. LOL. Sorry, diksi ente berantakan bro. Untuk pola jawaban ente, ane kasih contoh analogi: Kalo saya pake arloji bagus, terus ada yang “terprovokasi” untuk memalak arloji saya,
Hmm permisi ya numpang diskusi, :cool analisa yg dangkal menurutku. Dan penuh metode cocologi (mencocok-cocokan) Karena ada banyak miss persepsi dalam memahami konteks pada sejarah. 1. Contohnya, dalam ulasan Bung Karno yang sempat benci lagu The Beatles tidak dijelaskan awalnya apa, latar belakang
ngeri tadi pagi liat beginian di bawah fly over slipi ke kebon jeruk retak begini... ati2 ya gan, laporin ke pihak berwenang kalau ada yang tau sebelum jadi bencana.....:matabelo http://s.kaskus.id/images/2014/03/06/1135466_20140306050202.jpg Wah ane tiap hari lewat situ gan. :cendolbig
Judulnya menunjukkan sifat inferiority complex; "seperti di luar negeri, padahal di indonesia". Judul tsb muncul dari asumsi/praduga bahwa pada dasarnya "luar negeri" itu bagus dan menjadi ukuran keindahan, kekerenan, gengsi, dsb, sedangkan "indonesia" itu jelek, tidak