Tatapan kosong, kedua mata rahasia, yang sedang mencari aksara, dari seribu tanda tanya. Apa itu sebuah arti, tentang hari ini, tentang hari yang lalu, atau hari yang akan datang? Sebentar dulu, jiwa ini memanggil. Dia ingin berteriak, namun penutur tak bisa, bersumpah-serapah, pada dunia. Ibu,
I woke up this morning feeling fine, But then I looked in the mirror and let out a whine, My hair was a mess, my face looked weird, I looked like a monster that nobody feared. I tried to fix my hair with some gel, But it just made it look like a tangled hell, So I put on a hat to cover the mess, A
Pena ditangan kanan, Rokok ditangan kiri, Siap untuk buat ritma. Aduh, sialan! Lupa mau tulis apa. Ternyata, Mau buat puisi cinta, Tapi terlalu manis, Takut disangka terlalu puitis. Jujur, Aku malu menulis puisi cinta, Rasanya beda generasi, Takut disangka basi. Cinta aku beri cuma-cuma, Walaupun...
Jika suatu pagi nanti, kelak aku tidak ada disini. Nyawaku telah berganti menjadi tonggak berdiri. Disuatu tempat yang sunyi, semerbak aroma melati. Dalam sajak ini. Kau tidak akan kubiarkan sendiri. Jika suatu siang nanti, Kelak jika namaku disiarkan, Dari surau kecil yang beralaskan, Rintik air
Apa yang dibawa malam ini? Masih kenangan dan luka yang sama. Salahkah jika aku merindu? Acapkali dia datang tanpa aku sadari. Rinduku itu bodoh; dia tak pernah belajar tentang apa yang dituliskan waktu. Rinduku juga polos, dia disakiti, dia tetap merindu. Aku teringat tatkala aku menyukai semua
Waktu sudah menunjukan pukul 3 pagi, namun mataku juga tak bisa tertutup. Sesekali kupandangi handphone ku, berharap dering notifikasi yang tidak juga datang. "Ah mungkin sudah tertidur." Aku pun beranjak dari kasurku, mengambil sebuah kotak rokok hampir kosong itu, yang menyisakan hany...
Nak, pernahkah kamu bertanya untuk apa kamu dilahirkan? Lelaki gondrong itu terus memetikan gitarnya, seakan-akan pertanyaanku tidak digubris oleh dia. Dari Aku masih muda, aku selalu memertanyakan tentang kelak anak sulungku ini akan seperti apa. Nak, Apa cita-citamu? Aku ingin menjadi sukses,
Tahukah kamu arti dari nama Bapak? Satya Citrabhanu. Iya betul, nama yang kamu sering tulis saat kamu membuat surat izin sakit saat kamu masih SMA. Kakekmu dulu, saat dia melahirkan anaknya yang pertama, ingin sekali anaknya memberikan sesuatu kepada manusia. Kelak saat anaknya tidak ada, teta
Aku berdiri di samping lemari tuaku, melihat kosong pada secarik foto yang sudah tertutup debu, foto itu kutemukan saat aku merombak isi kamarku yang terletak pada sebuah kotak kayu tua yang kusimpan dalam lemariku, tempat aku memupuk segala masa lalu. Kuraba permukaan foto itu dengan jemari, foto
Teruntuk Ayah dan Ibuku, dan juga Istri dan Anakku kelak. Semoga kita akan selalu menjadi manusia, yang seutuhnya. Karya ini adalah kolektif rasa, dengan karsa yang sudah melemah dimakan dunia. Tertulis ketika saya sedang menyendiri, dengan sebungkus garpit dan juga kopi hitam dengan sedikit cit...