https://s.kaskus.id/images/2022/04/05/11189395_202204050754130746.jpg Bab 1 Pertolongan Tak Terduga Jihan menepis jilbabnya yang basah karena hujan. Sesekali menggigil karena dingin. Hujan sore itu cukup deras, membuatnya terkurung di halte dekat kampus. Sendirian. Sementara teman-temannya sudah p
Bagian 2 Senyuman yang Menggangu Keesokan paginya, Diza sudah di rumah. Dia datang menjemput agar aku tidak repot-repot mencari angkot di jalan raya. Ditolak berkali-kali pun, Diza akan tetap datang. Jelas sekali kalau dia wanita yang keras kepala dan senang direpotkan. Setelah kejadian kemarin,
Bagian 2 Senyuman yang Menggangu Keesokan paginya, Diza sudah di rumah. Dia datang menjemput agar aku tidak repot-repot mencari angkot di jalan raya. Ditolak berkali-kali pun, Diza akan tetap datang. Jelas sekali kalau dia wanita yang keras kepala dan senang direpotkan. Setelah kejadian kemarin,
Bagian 2 Senyuman yang Menggangu Keesokan paginya, Diza sudah di rumah. Dia datang menjemput agar aku tidak repot-repot mencari angkot di jalan raya. Ditolak berkali-kali pun, Diza akan tetap datang. Jelas sekali kalau dia wanita yang keras kepala dan senang direpotkan. Setelah kejadian kemarin,
Hujan itu kembali datang. Mengalahkan doa orang-orang yang meminta agar hujan dihentikan. Namun, doa-doa itu tak berkuasa. Sebab ia datang bagai kepongahan akan kuasa Tuhan yang begitu tinggi. Ia bisa turun kapan saja ia mau. Ia bisa datang kapan ia ingin. Seperti kenangan yang dingin. Yang tiba-ti