Zie kembali ke ruang kerja dengan wajah ditekuk. Lemas bagai raga habis dilolosi tulang, dan tentu saja mengundang tanya sang ratu kepo Rena. Gadis mungil itu langsung menghampiri, dengan menggeser kursi berodanya saat Zie tiba di meja kerja. "Kamu kenapa, kok, murung, Zie?" Rena menar
"Zie dipanggil Pak Andra ke ruangannya," ucap Pak Gayus-kepala HRD. Zie terang saja terkejut, seketika bergemuruhlah dalam dadanya. Rena yang duduk tidak jauh dari Zie ikut mendengarkan juga heran. "M-mau apa, Pak?" Kegugupan tidak dapat Zie kendalikan. Pak Gayus sedikit menc
"Zie aku antar kamu, ya?" tawar Derry menghentikan motornya di hadapan sang wanita. Kemudian melepas helm. Pemuda itu menunjukkan wajah tampannya, rambut disugar ke belakang. Kemeja putih didobel jaket dengan resleting terbuka, dipadupadankan celana kain hitam, menambah penampilan sang p
Zie melangkah tergesa begitu turun dari ojek online, ingin lekas memburu sang buah hati. Kakinya ia arahkan ke rumah induk pemilik kontrakan, sebab di sanalah Alana, putrinya dititipkan. Sedangkan Rena memilih langsung menuju kamar kontrakannya. Mereka terbiasa pulang-pergi bersama, meskipun beda
Dua tahun bukan waktu sebentar, jika bernapas diiringi siksaan batin, membuat Andra tidak mampu lagi memikul lama. Dia mencoba berdamai dengan ketidakberuntungan atas hilangnya jejak Zievana. Andra dengan niat terkumpul mendatangi kediaman Zievana. Namun, apa yang dia dapat, gadis itu dikabarkan t
"Zie, antarkan laporan bulanan ini ke ruangan Pak Andra. Tadi dia minta untuk dicek. Secepatnya ya, dia gak suka menunggu." Kepala staf keuangan menaruh berkas yang cukup tebal di meja Zievana. Tanpa menunggu jawaban, staf cantik itu meninggalkan Zie. Tubuh sang gadis menegang, bukan k
"Kamu kenapa diam aja, Zie?" Rena menggerakkan tubuh yang mematung dengan satu telunjuk ditusukkan pada lengan atas Zie. Sang gadis terkesiap, sendok yang Zie genggam nyaris terjatuh. "Eh, apa?" tanyanya spontan, Rena tepuk jidat. Makan siang yang tersaji di atas meja tidak me
Dua tahun kemudian "Zie, kamu udah denger gosip terbaru belum?" tanya Rena dengan napas tersengal seperti habis dikejar penagih utang. Rena langsung mensejajarkan langkahnya dengan Zievana memasuki lift, kemudian menekan tombol lantai sepuluh. Tubuh Rena yang mungil memaksanya selalu m
'Percayalah, Tuhan mempunyai solusi untuk mengeluarkanmu dari masalah. Kamu hanya tinggal berdiskusi dan meminta pada-NYA.' Terngiang lagi kalimat itu, Zie semakin meyakini akan menghadapi konseksuensi hidup ini dan menguatkan mental bilamana terjadi sesuatu dikemudian hari. Syahra berhasil meng
"Apa yang sudah kulakukan? Sungguh aku malu, Ya Tuhan, maafkan aku." Zie melangkah sedikit terseok. Dia baru saja menjauh dari apartemen milik pria yang bahkan namanya saja dia lupa. Mengingat lagi aktivitas memalukan di dalam mobil dan berlanjut di apartemen, membuat Zie merasa jadi wan