Sepeda tua yang Parman kendarai baru saja akan melewati gerbang yang sudah terbuka, namun ada hal yang membuat Parman tiba-tiba melihat ke arah samping luar rumah, ia kembali melihat sosok tegap dengan perawakan kekar itu berdiri di samping mobil yang hari kemarin Parman lihat, dan pernah mengej...
Cahaya sinar matahari yang semakin meninggi itu terus memancar ke arah halaman belakang rumah yang sudah Parman singgahi beberapa hari ini, satu pohon cukup besar yang kini terdapat dua tali mengikat kambing hitam bak sedang menjadi saksi apa yang sedang bergejolak di dalam diri Darman, setelah ...
Pintu kamar segera ia buka perlahan, hingga membuat beberapa angin malam masuk ke dalamnya, pandangan mata Parman langsung tertuju pada kolong ranjang. “Masih ada!” tegas Parman, langsung mengambil tali kain yang tergeletak itu. Tali putih penuh bekas darah dan kotor tanah kini berada di geng...
Part 2.4 - Tali Kain Kafan “Sedikit lebih nyaman malam ini,” ucap Parman sambil menjatuhkan badanya diatas kasur, setelah rencananya menyapu dan membiarkan udara masuk ke dalam kamarnya. “Iyah hati-hati dimanapun kamu singgah, Mak dan Abah di rumah selalu berdoa yang sama untuk keselamatan ...
Lanjut disini yah Part 2.3 - Tali Kain Kafan. Beberapa kali ayunan arit yang berada di tangan Parman bergerak dari ujung kebun, ia sudah sangat paham bagaimana mengurus kebun yang sudah lama tidak terawat itu, bahkan ia juga mempertanyakan bagaimana bisa Darman meninggalkan kebun dengan seperti i
Bersama malam dengan gelapnya yang semakin pekat, hanya membawa cahaya rembulan yang perlahan tertutup awan gelap itu suara teriakan menggema ke seluruh penjuru rumah, jam yang menempel di kamar seorang perempuan bak berputar lambat untuk menjadi saksi bisu, merekam semua kejadian teramat menak...
Sepeda yang hampir rusak dan tidak layak pakai itu bergerak perlahan membawa Parman kembali dari sebuah kampus, perasaan gembira tergambar di raut wajahnya yang sama sekali mengabaikan panasnya terik matahari siang ini. “Orang itu lagi?” ucap Parman ketika ia membuka gerbang rumah dan melihat...
Sebuah ruangan lembab yang tak pernah lagi terjamah cahaya bahkan udara kini menjadi saksi bisu, manakala lantai keramik yang mempunyai usia tidak muda lagi sekarang menjadi pijakan langkah kaki seorang pemuda, yang sedari tadi sedang berusaha menikmati “Ucapan selamat datang” di sebuah kam...
Langit kemerah-merahan baru saja hadir dari arah timur dengan segera memanggil pagi agar segera tiba, cahaya itu terlihat jelas dari sebuah jendela kamar dengan kayu tua usangnya, yang tidak jarang menjadi incaran rayap. “Tabungan terakhir...” Seorang pemuda sedang memegang erat celengan ay...