Mba ini penginnya apa toh mba? Ga jelas penginnya bagaimana. Ga pengin dikejar-kejar sama si cowo, tapi bisa sampai ngerasa kasihan sama si cowoknya gara-gara curhatannya {entah itu terbalas atau tidak}. Kan aneh. Disini mba mau ngulur benang layang tapi takut nanti layangannya putus. Saran sa
"Setiap orang punya kesalahan di masa lalu tidak ada salahnya memberi kesempatan untuk memperbaiki diri." Ini hanya berlaku di jaman dulu bray. Sudah usang ini. Ga berlaku di jaman sekarang. Emang ada yang memaklumi kesalahan di masa lalu dengan banyaknya aib-aib yang bersebaran di inter
Apakah sebenci itu netizen2 ini sama anies? Tidak ada yang salah dengan seni seperti itu. Walaupun ane ga suka sama si anies, tapi postingan seperti ini malah membuat saya aneh. Dalam hal apa si anies ini blunder? Ga ada yang salah dengan seni itu. Atau sdang musim pemilu sepertinya. Apa yang ber
Pertama mba. Pertemanan antara cowok dan cewek itu susah mba. Bukan saya bilang ga mungkin bisa. Tapi bila salah satu sudah sampai punya rasa, lebih baik di-stop saja. Gak sehat saja. Tapi kok aneh, sepertinua anda jadi punya rasa ke cowok ini. Apa karena kasihan? Atau anda punya hutang jasa ke c
Betul bang. Ini konteksnya lebih apakah lebih baik sampeyan ngutang di bank konvensional atau di bank syariah. Kalau sampeyan menghitung dari sekedar halal dan haramnya, itu tergantung sampeyan. Sampeyan punya kendali atas pribadi sampeyan. Kalau masalah tujuan anda ngutang adalah untuk invest atau
Saya bilang itu tergantung kepercayaan masing2 orang. Kalau percaya bunga bank itu riba juga monggo. Saya bukan ulama jadi tidak berhak untuk menentukan apakah bunga bank itu halal dan haram. Toh perdebatan seperti ini pasti tiada habisnya. Disatu sisi ada beberapa ulama yang menghalalkan kegiatan
Kita mudah mengatakan bahwa ga masalah kok suami jadi bapak rumah tangga yang ngurus rumah sementara sang istri jadi wanita karier. Betul, mudah bagi mereka yang sedang tidak memiliki anak. Lha kalau bagi mereka yang sudah punya anak, apakah mudah melakukan hal itu? Saya sebenarnya takut kalau ana
Kalau mau ada komunutasnya sih yang sering ngadain jalan-jalan sejarah di bandung dan di jakarta. Temen ane suka ikutan gini soalnya.
Menurut ane Tren salam-salaman masih eksis hanya berganti media saja. Kalau dulu tren seperti ini hits di radio, di era sekarang hits di media lain seperti youtube, discord dan lain-lain. Kalau di radio, kegiatan seperti ini sebenarnya pinter-pinteran si penyiar membangun komunitasnya dengan para p
Ilmunya yang bagus mas, tapi terkesan menggurui. Terlalu kaku dalam pembawaannya. Terkesan sangat textbook sekali. Balik lagi, kembali ke niat awal dan tujuan dari penggunaan cincin tersebut. Lumrahnya cincin digunakan untuk menandakan bahwa orang tersebut telah berkeluarga. Jika anda melihat te
Ceritanya mirip seperti Iran zaman sekarang yang ingin menegakan syariat Islam dinegaranya. Bedanya kalau yang ini tidak ada dukungan dari rakyat Afganistan. Jadi seolah-olah taliban ini adalah teroris atau penjajah yang merenggut kebebasan mereka. Makanya di pikiran orang-orang disana bahwa talib
Ini opini dari orang tua yang berduit gan. Coba pandang dari sisi orang yang berpenghasilan rendah. Apakah salah si "orangtua bodoh" ini? Saya rasa "orangtua bodoh" yang berpenghasilan rendah tentu setuju dengan ide tersebut. Kenapa? Bayangkan anda di posisi anak ini. Masih
Ane kalau nongki biasa di PERSMA, TIBEN, PSIK atau kadang-kadang di KMPA. Ane seneng kalau berpolitik bareng temen- temen yang radikal. Kadang tersalurkan ide gilanya. Hahaha.. Di jaman saya Unit yang saya sangat hormat adalah TIBEN, MG sama KMPA. Kajiannya kadang-kadang sampai ngomongin negara. ...
Ane malah bingung MG yang sekarang kok ga reaktif ya. Ane dulu sering nongkrong di MG karena enak kalau diajak diskusi sembari ngemie disitu.
"Stereotipe apatis dan individualis nya ITB bener-bener terpatahkan" Ane ketawa sumpah denger seperti ini. Coba tanyakan ke teman sekelas anda KM sih sedang ngapain aja. Dari sini anda akan tau seberapa APATIS mahasiswa ITB. Betul mereka suka berorganisasi, tapi yang penting adalah apak...
Ane mungkin salah satu orang yang tidak setuju dengan pendapat ts. Bukan berarti ane mendukung orang-orang yang membuli ts. Ane yakin setiap keluarga punya cara mendidik masing-masing dan tentu kadangkala orang bisa yang setuju dengan cara tersebut dan ada yang tidak. Betulkan. Menurut ane, mendi
FB dan Twitter sudah 6 tahun off. Baru megang hp android setelah selesai kuliah (2016). Jadi ga ngalamin masa hit-hitnya Sticker Line dan Pin BBM. Dulu waktu ane kuliah masih pakai Nokia C5. Alhamdulillah bisa untuk whatsapp'an. Sekarang paling hanya ngandelin Whatsapp sama Telegram buat komunikas