Bahasanya masih "Mutasi" , belum membuktikan apapun. Terkesan masih "menyelamatkan" dengan mencuri sedikit waktu untuk cari jalan keluar win win solution. Di negeri para koruptor ini, bahkan yg sudah dihukum pengadilan dan masuk penjara sekalipun tetap dapat "Bantuan"...
Orang seperti ini sudah ada dari jaman dahulu, tak akan ada bedanya dengan jaman sekarang. Berhati-hatilah. Lebih mawas dirilah berteman.
Happy ending, semua senang dan bahagia setelah 17 tahun. Hanya rakyat yg mengkerut dan tak bisa berbuat apa2 karena hak nya di kebiri.
Untuk semua umat beragama, mau apapun agamanya. Penista agama ini sudah ada sejak jaman dahulu, sejak agama hadir di tengah2 manusia. Mereka akan selalu ada, selalu tak percaya agama meski labelnya beragama. Naif sekali berpikir hanya karena jaman skrg, mereka sudah tidak ada lagi.
Nah lho, siapa yg tanggung jawab kalau sudah begini. Dari awal sudah tahu kalau ini program abal2, wasting money. Uang rakyat di hambur2kan untuk hal yg tidak produktif. Bukannya bantu UMKM berkembang, malah bantu org jadi malas.
Berbagai cara dilakukan untuk cari "Rupiah" karena beban hutang yg menggunung. Bukannya kelola hutang dengan kurangi hutangnya. Malah cari cara keruk rupiah dari "aset" terbesar bangsa ini ... rakyatnya. Tambah "beban" nya, kurangi "fasilitas"nya.
Kalau yang sekarang sih fix pasti cuma karena "Latah" ikut2an, setelahnya beberapa bulan lagi akan rame yg jual2 sepedanya, jadi mending ane juga nunggu aja lah mau beli sepeda...nunggu "new normal" org2 latah yg tetiba jadi "rajin" sepedaan, padahal aslinya jalan kaki
Memang negara lawak, aparaturnya joker. Berikutnya kalo mau bacok org tinggal bilang cuma mau gertak dan nakut2in, gak sengajak kebacok ... dagelan level dewa euuyyy 😓
Iya tahu pak, dan anda memilih untuk suka dan jadi jongos. Eh salah, anda men"jongos"kan rakyat. Sementara anda dan kelompok? Jadi "Jongos" berdasi.
Ane sih percaya yg begini, berharap perusahaan teknologi menjaga "privacy"? Gak mungkin lah. Gak mungkin google jd "raksasa" kalao bermain "baik"
Biasalah klaim sepihak dulu, pencitraan. Urusan lain belakangan. Toh rakyat +62 gampang memaafkan dan melupakan.
Gara2 kebijakan tak terarah, Hari ini A besok B, ini boleh itu gak boleh, sana iya sini tidak, yang itu bilang begini yg ini bilang begitu, rakyat jadi korban saling berselisih. Tidak ada koordinasi, cuma saling mencari keuntungan pribadi dan kelompok.
Pasti tamat, kan pemerintah lagi BU. Solusinya di era ini cuma ngutang lagi atau jual lagi. Walaupun masih ada solusi lain, yaitu naikkan pajak. Pemerintah sekarang memang sangat solutif, inovasi dan pembaharuan ... tapi boong 😁
Generasi milenial yg mengalami krisis identitas, makin menyedihkan saja memikirkan negara ini di masa depan #tepokjidat