KAaau untuk dioperasikan oleh Arhanudse atau Paskhas sebagai pertahan titik / pangkalan / objek vital bolehlah ( kombinasi canon dan rudal ). Hanya kalau secara harga lebih mahal dari Pantsyr S-1, mendingan beli Pantsyr S-1 saja yg lebih mobile.
yg pesanan ke-2 ini, mirip dengan punya AL secara bentuk. Tapi ini mission systemnya belum tahu. sptnya beda.
“Sore ini saya akan lapor ke presiden apa yang saya lihat. Ternyata PT DI masih hidup. Kemarin diputuskan untuk melakukan audit investigasi untuk tahu betul (kemampuan), jangan bertengkar,” imbuhnya. http://regional.kompas.com/read/2015/12/04/12503331/Luhut.Presiden.Putuskan.Pakai.Helikopter
Congrats om Hobbymiliter - wedhok-, om Thermit - lanang- n om Sheva -lanang-..................... semoga para penerus kalian bisa meneruskan postingan buapak e.................. Amin om B ..... :D
^^ SSV Punya Philipina? Nggak mungkin lah, itu lebarnya berapa m? perhatikan dimensi pekerja yg nampak? lebarnya sama dengan PKR Sigma yg di belakangnya itu.
Solusi jangka pendek - melengkapi armada HAwk dengan kemampuan maritime strike dengan bisa nembakin AM-40 dan 52 ID dengan bawa harpoon Hawk 209 dimodif untuk bawa AM-40? setahu saya tidak bisa, Kalau Maverick AGM-65 bisa. Mendingan optimalkan F-16 52ID saja dipersenjatai yg maksimal sesua
oke ... oke .... mau yg ori apa yang kw :D dagangan gw bukan cuma typhoon doang kali (walau masih ada peluang buat skadron laen) masih ada lontong, kapal perang, uav, alkom, sistem dari berbagai negara :D Lontongnya U series dari negara setengah asia dan setengah eropa ya? :D KS nya Singapur
standar harga soryu 500 - us$ 550 million., kilo 200 - us$ 250 million.. Data dari mana ini? tahun 2008 saja kl nggak salah, harga sebiji Kilo udah USD 300-350 jt
SS2 all series kayanya yang jadi prioritas, sisanya apa ya ? Kalau untuk senajata ringan, kemungkinan ya SS-2 yang coba ditawarkan. Pesawat CN bisa, Anoa sama Komodo juga bisa.............kapal made in PT.PAL juga bisa.....cuman sanggup ngak kitanya...:ngakaks :hammers :malus Setau saya, UEA j
Kl ngomongin kepastian pesanan, sebenarnya juga ada harapan sih. PKR-105 saja udah direncanakan nambah 4 unit lagi. ( konon lagi dicarikan alokasi anggarannya )
Terakhir ke PTDI sepertinya banyak area kosong yg ngga terpakai, kenapa harus bikin baru lagi ya, apa semua lini produksi sudah jalan? Sepertinya hangar2 yang ada sudah dialokasikan untuk produksi yang lainnya paklik. Kan selain CN-235, bukannya NC-212-400 dan C-295 suga diserahkan ke PT. DI untu...
Pak Gatot jadi PANGLIMA TNI, Pak Andhika di promosikan jadi KSAD, Pak Maruli jadi DANPASPAMPRES. Mantap euy!! Ya kagak mungkin lah, mosok dari Danpampres yg notabene dijabat Bintang 2 langsung Promosi ke KSAD. Kalau penerawangan saya begini : - Pak Gatot naik Jadi Panglima, berarti posisi KSAD aka
Ngapain itu victory. Lass 62m juga kok Victory mmg yahud sih, untuk ukuran kapal seukuran itu. Tapi Singapura kan laut yg musti di-ronda nggak seluas kita. TNI AL mmg perlua KCR sekelas 40 dan 60 m dalam jmlah cukup. Untuk ngeronda di perairan tertentu, yang ramai macam selat malaka, dan dekat2 p
kcr60 jg akan dipasang meriam 630. DIpasang disebelah mana? KAlau di depan udah pasti untuk Bofor 57mm, kemungkinan dipasang di beakag ya, di atas dekat posisi rudal C-705 kah?