Bukan prosa # 100 Pesan fajar Jika cintanya tak lagi berpihak padamu Jangan patah, sebab akan ada seseorang yang lebih mencintaimu dengan kesetiaan. Dialah insan terbaikmu Pesan mentari Jika tangannya tak lagi merangkul ragamu Jangan sedih, sebab akan ada tangan kokoh yang akan mendekap seluruh
Bukan Prosa # 99 Desember Bagiku kau adalah bulan kenangan. Bulan untuk sebuah renungan. Bersama butir butir waktu yang telah terlewatkan. Bersama peluh yang tertancap kokoh di relung hati. Apapun yang pernah terjadi pada masamu. Biarkan sejarah yang mengabadikannya. Biarlah menjadi sebuah catata
Bukan prosa # 98 Bagimu yang pernah di hatiku. Lanai itu kini telah tampak di matamu yang dulu selalu menjadi salah satu alasan mengapa aku mencintaimu. Kapankah kepercayaan itu menghampiriku lagi. Enyahlah wahai sisi gelap yang bersembunyi di balik egonya cinta. Sirnalah kecurangan yang bertabu
Bukan prosa # 97 Heaneku sayang, kamu lelaki yang istimewa pantas untuk aku cinta, pantas untuk aku puja dan pantas untuk aku jaga. Tiada keindahan yang dapat memudarkanmu dari pandangan mataku. Kamulah matahariku yang terangi duniaku dengan cinta dan kasih sayangmu. Heaneku sayang, kamu lelaki s
Bukan prosa # 96 Hai kamu, lelaki yang memikatku. Mengapa kamu taburkan pesonamu di taman hatiku. Aku mabuk dengan wangimu, aku terbang dengan syahdu suaramu dan aku pasrah dengan ketuk pintumu. Kamu sederhana tapi kamu mempesona, berbeda dengan yang sering aku temukan di dalam pesta. Mungkinkah
Bukan prosa # 95 Kekasihku tersayang, dengarkanlah isi hatiku. Segalanya menjadi lebih indah setelah hadirmu. Warna warni cinta semakin terpancar untuk hiasi buana. Kita yang menjadi temanya. Kita pula yang membentuk pestanya. Megah, meriah dan mewah. Begitulah tiga kata yang mewakili perasaa
Bukan prosa # 94 Senja dengan hiasan mega, telah sampaikan getaran rindumu padaku. Berdegup dada ini ingat tentangmu, ya aku rindu kamu. Tak ubahnya seperti rasamu yang terbang temuiku pada titik temu rahasia di jiwa kita berdua. Alam pun tak berontak saat jemari kita memahat alur rasa, dunia
Bukan prosa # 93 Terimakasig sayang. Selama ini kamu dapat menerima dan memahami segala kekuranganku, kamu yakinkan aku, bahwa aku harus percaya kita mampu saling melengkapi dengan menyelesaikan ujian, setelahnya kita akan lebih pahami arti kebersamaan. Aku salut pada penerimaanmu. Meskipun carak
Bukan prosa #92 Di saat aku lelah, letih atau jenuh menghadapi sebagian drama dari garis kehidupan. Di sana genggaman tangganmu selalu ada membuat aku kembali kuat dan tegar. Aku menyayangimu setulus hati ini, kamu juga menghargai kasih sayangku tanpa tuntutan dan cela yang merunutku. Betapa be
Bukan prosa #91 Aku gadis manjamu yang terkadang tak sabaran, namun sebaliknya dengan penuh kesaban kamu selalu mengajarkanku akan arti kesabaran yang sejati dan makna kesetiaan yang hakiki. Kamu juga yang selalu mengingatkan untuk menjaga dan mempertahankan komitmen kita ini hingga sampai ke tuj
Bukan prosa # 90 Kekasih sejatiku, kamu idaman yang aku temukan pada garis takdir. Bertemu, bercengkerama lalu saling tautkan hati tanpa rencana. Semuanya terjalin bagai sayap-sayap indah peri yang turun ke bumi. Disertai dengan gerimis yang menyisakan pelangi, sunguh menakjubkan. Kita bagai kem
Bukan prosa # 89 Dada bidangmu telah nyamankanku, tempatku tumpahkan segala penat dan resah. Detak-detak yang bergemuruh terdengar indah bagai ritme orkestra yang mewah. Rasamu bercerita padaku tanpa kata. Inilah kebesaran cinta yang sesunguhnya, memberi tanpa harap menerima meskipun kenyataanya
Bukan prosa # 89 Sayang, sudahkah kamu pikirkan pelan-pelan yang aku sarankan?. Aku selalu inginkan yang terbaik buat kamu, tanpa pernah adanya penyesalan dan menyalahkan. Aku mencintaimu, aku percaya engkau dapat menerima aku apa adanya. Bukan karena dipicu hal lainnya. Hingga semua hal baik yan...
Bukan prosa # 88 Kekasihku tersayang, lewat rembulan malam kukirimkan kecup rinduku, agar berkurang beban rindu ini. Maafkan jika tanyaku tadi membuatmu tak nyaman. Sungguh kita anggap itu sebagai nyamuk nakal pengganggu. Terimakasih masih dan akan terus selalu menjagaku, aku tau kamu tak akan bi...
Bukan prosa # 87 Rembulan, tolong sampaikan satu rahasia kepada sang pujaanku. Di dadaku tersimpan ruang istimewa untuknya. Ceritakan pula rasa sayang dan gemuruh detak jantungku karenanya, dan beritau dia bahwa di hatiku selalu ada doa dan rindu yang terdalam untuknya. Gemintang, tolong kab
Bukan prosa # 86 Dirimu cahaya kehidupan sepanjang jalanku. Menerjang gelap dengan lembut terikikis gelap lalu membuka terang. Berharga cerah cahayamu membuka tabir indah setangkai bunga. Jiwamu dalam kemenangan di saat sebelah kehidupan jiwa masih di kegelapan. Dirimu cahaya kehidupan masa i
Bukan prosa # 85 Disaat sendiri, aku tuliskan bait-bait kata, walaupun mungkin tak indah. Gugur terinjak, perih dan hampir tak sanggup menahan sembilu dalam jiwa. Sukma ini seakan terhanyut ke dasar jurang dan melayang seperti kapas yang jatuh tak tau arah. Pada awan biru kumulai menyusun kata
Bukan prosa # 84 Perjalanan ini, Terkadang lelah menahan rasa, terlena buai fokus pada asa. Resah pada yang ada, disusupi rasa takut kehilangan cinta. Duhai sukma yang dingin, jika kamu mampu selami palung jiwa. Di sana akan temukan hakikatnya cinta Amankan catatan rahasia. Lengkap dan masih utuh...
Bukan prosa #83 Tak tau untuk siapa puisi-puisi dan lagumu tercipta, untuk siapa syair dan sajakmu tertata, untuk siapa sapa dan rindumu terbina, untuk siapa ungkapan dan kejujuranmu terkata. Bila menghindar cara yang dipelihara. Aku yang terbiasa mendulang rasa, aku yang terbiasa merangkai bahag
Bukan prosa #82 Bunga-bunga kini tak lagi mekar. Daun-daun pun mulai enggan berbisik. Rasa tak lagi menelisik, senjak pemilik rindu berbagi bisik. Tanpa akui yang menariknya untuk tak berkutik. Bulan bintang yang terbiasa menjadi saksi, Sendu menyaksikan berubahnya haluan hati. Kini hanya menungg