dulu di muatan lokal, siswa bener-bener harus menguasai aksara jawa, mulai dasar sampai sandhangan & aksara rekan. Entah kalau sekarang gimana gw gatau.. Bukan hanya penerus yang mulai hilang. Kebanyakan guru bhs jawa juga sudah sepuh, regenerasi kurang. Rata-rata tiap sekolah hanya ada satu gur