Hiburan Bambang sedang mencari hiburan. Ia berusaha keras agar dapat memperoleh hiburan untuk dirinya. Bambang ingin sekali merasa terhibur karena sudah lama tidak terhibur. Seberapa lama? Selama mungkin, sampai-sampai Bambang merasa harus menemukan hiburan secepat mungkin. Bambang harus segera m
Kritik Efendi berprofesi sebagai kritikus. Bertahun-tahun ia telah memberi kritik terhadap siapa pun, apa pun, termasuk dirinya sendiri. Ia sangat handal dalam menyediakan jasa kritik, tanpa pandang bulu dan melakukannya tepat waktu sesuai dengan permintaan. Ia dapat mengkritik lebih dari satu o
effendi bikin kepala saya sakit, effendi tidak menjadi effendi sebelumnya, effendi di dalam, revolusi, uang dst dst. asli gan keren tapi gagal paham juga kadang iya :D haha efendi emang bikin pusing ye gan :ngakak
Kecerdasan Efendi sadar bahwa dirinya tolol. Ia tahu betul bahwa kecerdasannya di bawah rata-rata kecerdasan manusia. Mau diapakan lagi, hal itu sudah suratan takdir menurutnya. Efendi menerima ketololan yang diberikan oleh Tuhan kepadanya dengan lapang dada. Dengan gembira ia menjalani hari-hari
Tunggu, biar saya perjelas dulu Tulisan editor > tulisan yang dapat diakses publik jadi?????? bisa iya, bisa ga. tarohlah ada penulis bikin novel based on history. otomatis ada unsur realita di sana, dan mesti ngelakuin riset mendalam. seandainya temanya sensitif seperti pembantaian, past
kalo udah urusan sama editor berarti karya si penulis akan berhadapan dengan orang banyak, bakal dikritik sama kritikus... atau sekurang-kurangnya masuk ke website seperti jaka***b*at pun juga ada editornya. Mungkin analognya gini "air keran supaya bisa diminum harus dipompa, disaring, dimas...
Salah Tanpa disangka-sangka, Efendi dimasukan ke dalam neraka. Ia begitu kaget karena dirinya merasa sudah mengerjakan ibadah sesuai ajarannya. Pun ia masih ingat bahwa semasa hidupnya selalu melakukan kebaikan. Meski Efendi masih ingat sesekali pernah melakukan pelanggaran, tapi itu hanya sesekali
Momen I Sudah begitu lama. Tinggal tunggu kapan bergeraknya. Mana yang pertama akan digerakan? Kepala, tangan, kaki? Hanya yang menakdirkan Efendi yang tahu yang mana yang pertama kali akan digerakan. Lagipula bukan tugas Efendi untuk berpikir tentang takdir. Ia hanya perlu mengawasi dua orang yan
untuk Arus ada sedikit kesalahan untuk pemilihan kata/kalimat "lain halnya dengan air, waktu bla bla bla" kalok pakai contoh air, setidaknya dikasih penjelasan air itu seperti apa bukan masalah penting sih, tapi diawal saya baca, berasa mau bandingin air sama waktu tapi cuma jelasin waktu
:matabelo: nilai Ebtanas bahasa indonesia kk pasti 9.5, wa cuma 6,5. Itupun dibantu dengan nyontek :( .... Ceritanya manteb, seperti saluran air di rumah wa... Pendek dan lancar.... :thumbup Wa cuma marah sama efendi pas di cerpen "lama-lama" :mad: salaaah :ngakaks nilai ujian saya bia
gw pernah buat cerpen kek gini. tapi kurang banyak yang suka. cuman 1 orang yg suka cerita aku. kebanyakan orang2 ga suka cerita yang pake kata kata yang tidak hidup,penuh majas. mereka lebih suka cerita yg masuk akal. tp bukankah majas adalah bumbu? hanya sedikit penikmat cerita bermajas kayak ak
Arus Efendi sedang melihat waktu mengalir kesana kemari tidak beraturan. Lain halnya dengan air, waktu mengalir kemana saja, ke atas, ke samping, ke depan, mereka punya kemampuan untuk lepas dari gravitasi. Waktu mengalir dari mana saja. Mereka keluar dari segala lubang yang terdapat di tubuh Efe
Esensi dan Opini Sebelum pergi ke tempat umum Efendi terlebih dahulu menyuntikan cairan bernama Esensi ke dalam tubuhnya. Begitu juga makanannya, ia menyuntikan cairan yang sama pada segenggam roti sebelum dimakannya. Di depan umum, Efendi melihat banyak orang. Setiap orang yang menyita tatapannya
Pendiam Efendi berprofesi sebagai seorang pendiam . Sudah sekian lama dirinya berprofesi sebagai seorang pendiam. Menurutnya pendiam adalah profesi yang cocok baginya. Karena pada dasarnya Efendi adalah orang yang tidak banyak bicara dan bergerak. Tidak seperti kebanyakan profesi pada umumnya, Ef
terima kasih udah baca :) iya cerpen yg awal-awal, seperti "Keluar ke Luar" dan "Revolusi" itu konsepnya udah metafora banget. Di "Keluar ke Luar". bisa ditafsirkan Efendi ga bisa keluar dari nasib/takdirnya, takdir itu ga mungkin dilampaui, dan diibaratkan sebagai ...
makin dibaca lama2 kaya baca buku pengantar ilmu filosofi....berat mikirnya nih TS, padahal tema yg diusung simpel tapi bahasa narasinya bikin puyeng:bingungs haha justru sebagian besar ide pokok cerpen di sini didapet pas bengong/ngelamun :ngakaks
Effendi, sang pria yang selalu galau :ngakaks request dong, cerpen dengan sudut pandang orang pertama :D bagaimana effendi mendeskripsikan dirinya? sudut pandang orang pertama jadinya "aku" ya? hmm jadi agak kagok nih karena biasanya sudut pandang orang ketiga :ngakaks kalo pake sudut pa
Napas Efendi selalu bernapas. Seumur hidupnya Efendi belum pernah berhenti bernapas. Dalam keadaan apapun ia tidak pernah lupa untuk bernapas. Saat merasa bahagia Efendi tetap bernapas. Pun saat merasa sedih pernapasan tetap ia lakukan. Efendi melakukan pernapasan di setiap tempat. Ia akan tetap
Lama-lama Populasi manusia berkurang drastis dikarenakan terjadinya bencana-bencana bombastis yang bisa kita dapatkan di film. Bencana yang bombastis itu terjadi begitu saja sehingga film seolah menjadi panutan dan acuan manusia dalam bertindak dan berperilaku, tidak hanya manusia, alam pun mengi...