- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Suku Bororo, Suku Unik Pemilik Golongan Darah O 100 Persen
TS
aurora..
Suku Bororo, Suku Unik Pemilik Golongan Darah O 100 Persen
Hai Gan/Sist semuanya, selamat malam!
Di sini, gue, Miss Rora, hadir kembali dan membuat thread tentang dunia antropologi, tema yang hampir nggak pernah dibahas di thread gue selama ini.
Gue di sini bikin thread untuk membantu anak2 yang sakit kanker di kota gue Gan/Sist, jadi mohon empatinya
.Gue sudah capek banget bikin thread terus, jadi tolong hargai ya
.Kebetulan, Miss Rora sendiri bergolongan darah O, jadi begitu gue membaca tentang salah satu suku unik di Amerika Selatan bernama Bororo, gue langsung merasa ada ikatan aneh yang entah mengapa, sulit dijelaskan.
Suku Bororo dikenal oleh ilmuwan di seluruh dunia karena satu fakta yang aneh dan mencengangkan, yaitu seluruh populasi mereka (100%) memiliki golongan darah O. Fakta ini nggak salah, memang mereka beneran 100% bergolongan darah O. Tidak ditemukan golongan darah A, B, apalagi AB di suku ini. Fenomena aneh ini membuat para ilmuwan sejak abad ke-20 penasaran, karena sangat jarang ada kelompok manusia yang homogen total dalam aspek golongan darah.
Nah, mari kita bahas fenomena aneh ini secara runtut dan santai.
Quote:
Apa Itu Suku Bororo?
Suku Bororo adalah kelompok masyarakat adat yang mendiami wilayah Mato Grosso, di negara Brazil bagian barat. Penduduk suku Bororo termasuk ke dalam rumpun masyarakat adat Amazon yang memiliki budaya tradisional yang kuat, khususnya dalam hal struktur sosial, upacara adat kematian, hubungan yang kuat dengan alam, dan pola permukiman melingkar yang khas.
Wilayah tempat suku Bororo tinggal dahulu terbilang terpencil, dipenuhi hutan lebat dan sungai-sungai dengan ekosistem kompleks. Kontak sosial dengan orang-orang pendatang baru atau penjajah Portugis terjadi jauh lebih lambat dibandingkan suku-suku lainnya di Brazil, suatu kondisi yang kemungkinan besar berpengaruh pada homogenitas genetik mereka.
Masyarakat suku Bororo biasanya hidup dalam perumahan unik berbentuk lingkaran, dengan rumah-rumah besar menempati tepi luar, sementara di bagian tengah terdapat area ritual yang menjadi jantung kehidupan sosial mereka. Struktur ini bukanlah kebetulan, karena tata ruang tersebut melambangkan pandangan kosmologis mereka tentang keteraturan dunia.
Quote:
Bagaimana Penelitian tentang Golongan Darah Suku Itu Dimulai?
Fenomena homogenitas golongan darah O pada Suku Bororo pertama kali dicatat para antropolog dan ahli biologi sejak awal abad ke-20. Salah satu penelitian penting dilakukan oleh Francisco Salzano dan James Neel, dua tokoh dalam bidang genetika populasi yang secara khusus mempelajari masyarakat asli Amerika Selatan. Dalam penelitian bertahun-tahun terhadap berbagai suku di kawasan Amazon, para ilmuwan ini menemukan bahwa Bororo termasuk populasi yang paling unik, karena tidak ada keragaman golongan darah.
Penelitian ini terus diperbarui oleh para antropolog dan ahli genetika hingga era modern, termasuk dengan teknik genetika molekuler. Hasilnya tetap sama, bahwa golongan darah O penduduk suku itu benar-benar seragam, dan tidak ada golongan darah lain selain O.
Quote:
Mengapa Semua Penduduk Suku Itu Bergolongan Darah O?
Setidaknya, ada tiga penyebab utama yang disebutkan dalam literatur akademik, yaitu:
1. Efek Pendiri Suku (Founder Effect)
Suku Bororo kemungkinan besar berasal dari kelompok leluhur kecil yang secara kebetulan semuanya membawa gen golongan darah O. Akibat ukuran populasi awal yang kecil, tidak ada kesempatan bagi gen golongan darah lain seperti gen A (N-asetil galaktosamin) atau gen B (galaktosa) untuk masuk atau berkembang.
2. Isolasi Geografis
Tempat tinggal para anggota suku itu sangat terpencil selama berabad-abad lamanya. Minimnya interaksi dengan orang dari luar suku membuat gen baru tidak masuk ke dalam kelompok genetik suku itu. Dengan kata lain, apa yang sudah ada, yaitu golongan darah O, tetap bertahan tanpa banyak variasi.
3. Perk4w1nan Endogami
Secara tradisional, suku Bororo memiliki sistem perk4w1nan yang lebih banyak terjadi dalam lingkup internal suku itu sendiri. Pola ini tentu memperkuat homogenitas golongan darah.
Para ahli genetika menilai fenomena ini bukan sekadar menarik dari segi data, melainkan contoh ideal tentang bagaimana populasi manusia dapat membentuk karakter genetik yang sangat berbeda karena sejarah dan kondisi lingkungannya.
Quote:
Apakah Golongan Darah O Memiliki Keistimewaan Tersendiri?
Banyak orang mengira bahwa golongan darah O adalah pendonor eritrosit universal di masa lalu, sebelum ada aturan resmi medis bahwa dalam setiap transfusi darah, pendonor darah (termasuk eritrosit) harus punya golongan darah yang sama dengan penerimanya. Anggapan pendonor universal di masa lalu ini hanya setengah benar. Dalam konteks donor darah, eritrosit O rhesus negatif memang dapat didonorkan ke semua orang. Namun, sebagian besar orang di dunia, termasuk para penduduk suku Bororo, merupakan pemilik eritrosit O rhesus positif, sehingga tidak dapat dikatakan universal secara penuh, dan hanya bisa didonorkan ke sesama rhesus positif saja.
Namun, ada pandangan dari para ilmuwan bahwa golongan darah O mempunyai hubungan lebih kuat dengan adaptasi populasi masa lalu terhadap lingkungan tertentu, khususnya penyakit. Beberapa penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa pemilik golongan darah O memiliki tingkat kekebalan tubuh yang berbeda terhadap penyakit tertentu. Namun, pengetahuan ini terus berkembang, sehingga perlu dipahami secara hati-hati.
Bagi Miss Rora pribadi sebagai pemilik golongan darah O, membaca hal ini membuat gue agak bangga juga. Rasanya seperti gue menemukan teman satu frekuensi di belahan dunia yang jauh.
Quote:
Kehidupan Sosial dan Kebudayaan Suku Bororo
Fenomena homogenitas golongan darah pada suku Bororo memang unik, tetapi budaya suku Bororo sendiri tidak kalah uniknya. Suku Bororo dikenal memiliki beberapa ciri khas, yaitu:
1. Sistem Keturunan yang Matrilineal
Garis keturunan dalam suku Bororo diwariskan melalui garis ibu, bukan garis ayah seperti di Indonesia. Hal ini menentukan hak waris, peran sosial, hingga penempatan dalam struktur masyarakat.
2. Upacara Adat Kematian yang Rumit
Upacara adat kematian dalam suku Bororo adalah salah satu upacara adat kematian paling terkenal di dunia antropologi. Prosesnya panjang, dan melibatkan pemakaman sementara, ekskarnasi, hingga upacara pemurnian. Tujuannya adalah untuk menuntun arwah orang meninggal menuju ke alam keabadian.
3. Hubungan dengan Alam
Penduduk suku Bororo menganggap sungai, hewan, dan hutan sebagai bagian penting dari kosmologi mereka. Identitas penduduk suku Bororo terikat erat dengan alam, dan banyak simbol dalam budaya suku Bororo yang terinspirasi oleh burung, danau, serta alam tempat mereka tinggal.
4. Bahasa Bororo
Bahasa Bororo termasuk ke dalam keluarga bahasa Macro-Jê, salah satu rumpun bahasa asli terbesar di negara Brazil. Bahasa Bororo ini memiliki struktur tata bahasa dan fonetik yang unik, dan saat ini terus dilestarikan melalui pendidikan komunitas.
Kalau Gan/Sist kepo banget sama bahasa Bororo, bahasanya itu secara fonetik mirip banget sama bahasa Jepang Gan/Sist.
Contoh kalimat:
1. Itore, artinya: Anak-anakku
2. Tagoiga, artinya: Kegelisahan kalian
3. Ature?, artinya: Kamu tadi pergi?
4. O tori, artinya: Batunya dia
5. Ikere, artinya: Ini makananku
Quote:
Apakah Fenomena Serupa Juga Ada di Suku Lain?
Fenomena populasi dengan golongan darah O yang mendominasi bukan hanya terjadi pada suku Bororo saja. Beberapa suku asli Amerika Selatan lainnya juga memiliki persentase golongan darah O yang sangat tinggi. Namun yang benar-benar mencapai 100 persen, sejauh hasil penelitian ilmiah yang dipublikasikan, hanya suku Bororo saja.
Dalam konteks global, fenomena homogenitas golongan darah penuh seperti ini sangat jarang. Pada umumnya, pada populasi manusia, bahkan pada kelompok sangat kecil sekali pun, hampir selalu memiliki perbedaan golongan darah, walau hanya ada sangat sedikit perbedaan.
Quote:
Apa Manfaat Mempelajari Suku Bororo?
Mempelajari genetika suku Bororo bukan sekadar karena rasa ingin memperluas pengetahuan saja. Ada beberapa manfaat penting, yaitu:
1. Memahami Evolusi Populasi Manusia
Data genetika bisa membantu seseorang memahami bagaimana manusia menyebar, beradaptasi, dan bertahan hidup di berbagai lingkungan sepanjang sejarah.
2. Pengembangan Ilmu Kesehatan
Pengetahuan tentang distribusi golongan darah dan ilmu genetik dapat membantu riset tentang sistem kekebalan tubuh.
3. Pelestarian Budaya dan Identitas
Mempelajari suku-suku unik seperti Bororo bisa membantu seseorang untuk mengenali keberagaman budaya yang ada di bumi, dan memberikan edukasi penting untuk menjaga hak dan kelangsungan hidup manusia.
Quote:
Pandangan Gue Tentang Suku Ini
Sebagai pemilik golongan darah O, gue merasa punya sedikit kedekatan dengan suku unik ini. Memang, gue hidup di sebuah kota besar di Jawa Tengah, sering pegang smartphone, dan tidak pernah menginjak hutan Amazon. Namun, ketika gue mengetahui ada suatu kelompok yang sejak ratusan tahun lalu sepenuhnya bergolongan darah O, rasanya seperti membaca kisah menarik dari masa lampau.
Walaupun demikian, gue sadar, bahwa persamaan golongan darah nggak akan membuat seseorang otomatis serupa dalam budaya, pengalaman hidup, apalagi sifat. Justru, dari perbedaan itulah, kita semua bisa belajar untuk menghargai keberagaman dan memahami betapa luasnya budaya manusia.
Quote:
KESIMPULAN
Suku Bororo adalah suatu contoh bagaimana sejarah, lingkungan, dan struktur sosial dapat membentuk karakter biologis suatu populasi hingga menjadi sangat unik. Fakta bahwa seluruh anggota mereka bergolongan darah O menjadi salah satu kisah antropologi paling menarik yang pernah dicatat, dan sampai sekarang masih menjadi referensi penting dalam penelitian genetika populasi.
Menurut gue pribadi, belajar tentang suku Bororo bisa menambah rasa kagum tentang betapa indahnya dunia ini, serta betapa banyak kisah unik yang belum kita ketahui tentang saudara-saudara kita di belahan bumi lain.
Terima kasih karena kalian sudah membaca thread ini sampai akhir
. Silakan tinggalkan komentar kalau kalian ingin berdiskusi
.Quote:
SUMBER
Salzano, F. M., & Neel, J. V. (1967). Population genetics of the South American Indians. In J. V. Neel & F. M. Salzano (Eds.), Studies on the Diabase Indians (pp. 5–70). Washington, D.C.: National Academy of Sciences.
Crawford, M. H. (2007). Anthropology and genetics: Fifty years of integration. Human Biology, 79(5-6), 509–528.
Heckenberger, M. J. (2005). The ecology of power: Culture, place, and personhood in the southern Amazon, A.D. 1000–2000. Routledge.
Ribeiro, D. (1996). The Brazilian people: The formation and meaning of Brazil. University Press of Florida.
organza20 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
330
Kutip
16
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan

