- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Geger! Siswi SMK Blitar Melahirkan di Kamar, Tangisan Bayi Ditutupi Musik Kencang
TS
ranggadias12
Geger! Siswi SMK Blitar Melahirkan di Kamar, Tangisan Bayi Ditutupi Musik Kencang

Kasus pembuangan bayi yang dilakukan sepasang pelajar SMK di Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, akhirnya terungkap. Peristiwa ini mengungkap fakta memilukan tentang bagaimana sang ibu bayi, siswi berinisial VM (16), melahirkan seorang diri di kamar pribadinya sambil memutar musik keras untuk menutupi suara proses persalinan.
Kapolsek Udanawu, AKP Achmat Rochan, menjelaskan bahwa VM nekat melahirkan tanpa bantuan medis karena merasa malu. Bayi tersebut merupakan hasil hubungan di luar pernikahan dengan pacarnya, MAZ (16).
“VM melahirkan sendiri di kamar pribadinya usai Maghrib. Untuk menutupi suara tangisan bayi, dia sengaja memutar musik keras-keras,” ungkap AKP Achmat Rochan, Jumat (5/12/2025).
Situasi semakin berat karena VM hanya tinggal bersama ayahnya di rumah. Sang ibu bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Hong Kong. Kondisi ini membuat VM tidak memiliki dukungan emosional maupun pendampingan medis saat menghadapi kehamilan dan proses persalinan.
“Selama ini hanya tinggal berdua dengan sang ayah sementara ibunya kerja di luar negeri,” tambah Achmat Rochan.
Kehamilan VM merupakan hasil hubungan gelap dengan MAZ. Ketakutan dan rasa putus asa membuat VM memutuskan melahirkan secara diam-diam pada malam hari.
Enam hari setelah warga menemukan bayi yang diletakkan di teras rumah salah satu warga Dusun Sukorejo, tabir kasus ini mulai terungkap. Polsek Udanawu menerima informasi penting dari perangkat desa yang mendapat pengakuan dari SH, ayah MAZ.
Dari informasi tersebut, polisi bergerak cepat mengamankan MAZ di rumahnya. Kepada petugas, MAZ akhirnya mengungkap identitas ibu bayi, VM. Polisi kemudian mengamankan VM di rumah temannya di Kecamatan Wonodadi.
Di hadapan penyidik, MAZ mengaku sebagai orang yang menaruh bayi tersebut di teras rumah warga yang kebetulan pintunya terbuka. Ia berharap penghuni rumah terbangun dan menyelamatkan bayi itu.
MAZ juga disebut sebagai eksekutor pembuangan bayi tersebut. Namun, motifnya lebih mengarah pada kepanikan dan keputusasaan ketimbang ingin mencelakai sang bayi.
Karena kedua pelaku berstatus pelajar dan masih di bawah umur, penanganan kasus kini dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Blitar Kota.
Kasus ini menjadi peringatan serius bagi orang tua, sekolah, dan masyarakat mengenai pentingnya edukasi pergaulan sehat, komunikasi keluarga, serta pendampingan psikologis bagi remaja.
Minimnya pemahaman tentang risiko kehamilan di luar nikah dan kurangnya sistem pendukung membuat remaja mudah mengambil keputusan ekstrem yang berujung pelanggaran hukum.
INFO LENGKAPNYA DI SINI
nowbitool dan tf96065053 memberi reputasi
2
257
8
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan