Aktor senior Epy Kusnandar telah meninggal dunia pada Rabu, 3 Desember 2025. Kabar duka disampaikan oleh sang istri, Karina Ranau, melalui unggahan media sosial yang menyatakan: “Innalillahi wa innailaihi rojiun telah berpulang ke Rahmatullah Epy Kusnandar bin Erning Sutarsa.” Proses persemayaman berlangsung di Rumah Duka Harmony Residence 88, Jakarta Selatan. Menurut rencana, jenazah akan dimakamkan pada Kamis, 4 Desember 2025 di TPU Jeruk Purut.

Karier dan Jejak Perjalanan

Epy Kusnandar lahir di Garut, Jawa Barat pada 1 Mei 1964. Ia memulai kiprahnya di dunia seni lewat panggung teater sejak masa SMA, lalu melanjutkan pendidikan di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Debut profesionalnya terjadi pada 1996 lewat sinetron “1 Kakak 7 Ponakan”.

Nama Epy melejit melalui berbagai peran di film, FTV, dan serial televisi. Salah satu peran paling ikoniknya adalah sebagai “Kang Mus” dalam sinetron Preman Pensiun, yang membuatnya dikenal luas oleh publik.

Tak hanya berakting, Epy juga melebarkan sayap ke dunia musik dengan merilis lagu seperti “Bukan Manusia Baja” (2010) dan “Cinta yang Terluka” (2013). Kontribusinya di dunia hiburan sempat membuahkan penghargaan: pada Festival Film Indonesia 2012, ia meraih trofi Pemeran Pendukung Pria FTV Terbaik.

Perjuangan Melawan Penyakit

Pada 2010, Epy sempat didiagnosa mengidap tumor otak yang konon membuat dokter memprediksi usianya hanya tersisa empat bulan. Namun secara mengejutkan, ia sembuh dan kembali aktif berkarya dalam kurun waktu lebih dari satu dekade. “Alhamdulillah, saya bisa sembuh,” ujar Epy mengenang masa sulit itu.

Kisah itu sempat membuat Epy merasa setiap tahun adalah berkah — menyadari betapa berharganya waktu. Meski sempat menghadapi godaan untuk menyerah, dukungan dari keluarga, terutama Karina Ranau, membantunya bertahan.

Warisan dan Kenangan

Kepergian Epy Kusnandar meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kolega, dan masyarakat luas yang mengenal karya-karyanya. Ia lebih dari sekadar aktor — ia adalah bagian dari generasi yang membawa cerita hidup lewat karakter kuat dan autentik.

Kehidupan dan kariernya adalah bukti bahwa seniman sejati tidak hanya diukur dari popularitas, tetapi juga dari ketekunan, dedikasi, dan keberanian menghadapi tantangan hidup. Epy bersama karyanya akan terus dikenang dalam dunia perfilman dan hati penonton.

Referensi: TrenMedia.co.id