Aktivitas masyarakat di Jakarta berpotensi mengalami gangguan pada Selasa pagi hingga malam karena adanya dua agenda besar yang diperkirakan menyedot massa. Berdasarkan penjelasan dari pihak kepolisian, satu aksi unjuk rasa dan kegiatan Reuni Akbar 212 akan berlangsung di wilayah Jakarta Pusat dengan pengamanan yang ditingkatkan.

Menurut Kasi Humas Polres Metro Jakarta Pusat Iptu Ruslan Basuki, aksi unjuk rasa dijadwalkan berlangsung pada Selasa pagi di area Gambir. Aksi tersebut digelar oleh Aliansi Pemuda Indonesia untuk Palestina bersama beberapa kelompok massa lainnya.

"Ada unjuk rasa dari Aliansi Pemuda Indonesia untuk Palestina dan beberapa elemen massa di Gambir," kata Ruslan, Polres Metro Jakarta Pusat. Ia menjelaskan bahwa sebanyak 257 personeldikerahkan untuk memastikan situasi tetap kondusif selama aksi berlangsung.

Selain unjuk rasa pagi hari, Jakarta Pusat juga akan menjadi lokasi kegiatan Reuni Akbar 212 pada Selasa sore. Berdasarkan keterangan dari kepolisian, titik kumpul utama berada di kawasan Monumen Nasional (Monas). Untuk agenda ini, Ruslan menyebut bahwa aparat menurunkan 2.511 personel untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama acara berlangsung.

Ruslan menegaskan bahwa rekayasa lalu lintas bersifat situasional dan akan diterapkan melihat perkembangan jumlah massa di lapangan. Otoritas kepolisian memastikan bahwa arus lalu lintas akan dialihkan bila terjadi peningkatan konsentrasi massa di sekitar lokasi aksi maupun area Monas.

"Masyarakat diminta menghindari kawasan sekitar titik demonstrasi dan reuni untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas. Warga bisa cari jalan alternatif lainnya," ujar Ruslan.

Sejumlah ruas jalan yang berpotensi mengalami kepadatan antara lain Jalan Medan Merdeka Selatan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jalan Ridwan Rais, area Gambir, hingga akses menuju Monas. Pengendara yang melintas diimbau untuk menyesuaikan perjalanan guna menghindari hambatan pada jam sibuk pagi dan sore hari.

Situasi pengamanan dan arus lalu lintas akan diperbarui secara berkala oleh petugas di lapangan. Masyarakat yang memiliki agenda di pusat kota dianjurkan memantau informasi terbaru dari pihak berwenang agar dapat memperkirakan waktu tempuh dan rute alternatif.

Referensi: TrenMedia.co.id