Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Warga Aceh Tamiang Belum Makan 4 Hari, Bertahan Minum Air Banjir

Warga Aceh Tamiang Belum Makan 4 Hari, Bertahan Minum Air Banjir
CNN Indonesia
Selasa, 02 Des 2025 12:13 WIB
Bagikan:


Ilustrasi. Warga terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Aceh Tamiang belum mendapatkan bantuan. (ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS)
Jakarta, CNN Indonesia -- Warga terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Aceh Tamiang belum mendapatkan bantuan.
Jurnalis Transmedia, Irwan yang juga salah satu warga terdampak mengaku belum makan selama empat hari terakhir.

"Kami sudah 3-4 hari belum makan. Kalau mengenai bantuan sama sekali kami belum ada menerima. Apapun bantuan kami belum ada terima,"
kata Irwan mengutip CNN Indonesia TV, Selasa (2/12).

Irwan menjelaskan kondisi di Aceh Tamiang sangat memprihatinkan, warga terdampak di sana mengalami krisis makanan dan air bersih.

Ia menyebut warga di sana terpaksa bertahan hidup dengan memakan sisa makanan yang terseret arus banjir.

"Kami ambil seperti Indomie yang sudah basah. Kami panasi, kami rebus, kami makan," ucap dia.

Tak hanya itu, mereka juga mengalami krisis air bersih, warga di sana pun terpaksa mengolah air banjir untuk bertahan hidup.

"Kami sangat kehausan, untuk bertahan hidup, kami harus ambil air minum dari banjir itu. Kami panasi, kami minum bersama keluarga," ujarnya.

Irwan menyebut kondisi ini terjadi dalam beberapa hari. Beberapa hari lalu, sempat ada swalayan yang bisa berjualan di lingkungan sekitar.

Namun, beberapa hari berselang persediaan kebutuhan di sana juga telah habis, dan hingga kini mereka belum menerima bantuan.

"Karena sampai saat ini juga Bupati Aceh Tamiang belum terlihat. Kami mencari-cari bantuan, kami tidak tahu di mana. Tapi kemarin Kapolda Aceh ada datang ke Aceh Tamiang membawa bantuan tapi kami tidak dapat. Karena ini menyeluruh di Aceh Tamiang yang terkena, yang berdampak banjir ini," ucap dia.
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...um-air-banjir.



Banjir Rendam 90 Persen Tamiang, Kapolda Aceh Tempuh Jalan Darat 5 Hari via Jalur Terputus
Warga Aceh Tamiang Belum Makan 4 Hari, Bertahan Minum Air Banjir
Tayang: Selasa, 2 Desember 2025 14:21 WIB
Editor: Glery Lazuardi
zoom-inlihat fotoBanjir Rendam 90 Persen Tamiang, Kapolda Aceh Tempuh Jalan Darat 5 Hari via Jalur Terputus
Tribunnews.com/ISTIMEWA
BENCANA ACEH TAMIANG - Banjir bandang lumpuhkan Aceh Tamiang, akses hanya bisa ditembus perjalanan darat lima hari jalur terputus.
A-
A+


TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 90 persen wilayah Aceh Tamiang, Provinsi Aceh lumpuh akibat banjir bandang. Akses hanya bisa ditembus melalui perjalanan darat lima hari melewati jalur terputus.

Aceh Tamiang merupakan salah satu wilayah di Sumatra yang terdampak banjir dan longsor. Bencana terjadi di tiga provinsi, yaitu Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat.

Berdasarkan sumber Tribunnews.com di lapangan pada Selasa (2/12/2025), Aceh Tamiang hancur lebur. Sarana air bersih tidak tersedia. Listrik padam sehingga gelap Julita.

Toko-toko di wilayah itu tutup. Adapun mayat tidak dapat dikuburkan karena kekurangan tenaga dan lahan masih kena banjir.

Mobil bergelimpangan dan tenggelam. Rumah terendam air dan pindah lokasi.

Polres Aceh Tamiang tenggelam dan sarana prasarana penunjang kerja polisi rusak. Begitu juga dengan kantor Polsek di wilayah hukum Aceh Tamiang terdampak bencana. Kendaraan dinas Polri rusak.

“Persis seperti tsunami (2004,-red) di Banda Aceh,” kata salah satu sumber.

Kapolda Aceh Tempuh Jalur Darat 5 Hari
Melihat situasi ini, Kapolda Aceh Irjen Pol. Marzuki Ali Basyah didampingi pejabat utama Polda Aceh menempuh perjalanan darat selama lima hari penuh.

“Saya harus tiba di Tamiang. Saya ingin melihat langsung kondisi saudara-saudara kita yang sedang berjuang menghadapi musibah ini,” kata Irjen Pol. Marzuki Ali Basyah dalam keterangannya pada Selasa (2/12/2025).

Kapolda Aceh menempuh perjalanan ekstrem yang secara teknis hampir mustahil ditempuh. Di sejumlah lokasi, rombongan harus memasuki jalur yang telah berubah menjadi sungai lumpur dengan ancaman longsor dan arus deras yang setiap saat dapat mengancam nyawa.

Mereka melewati jalur yang terputus, terendam air, tertutup lumpur pekat, serta di sejumlah titik harus menyeberang dengan perahu. Hal ini karena jalan raya berubah total menjadi sungai berarus deras.

Meskipun mengalami hambatan dalam perjalanan, dia berupaya memastikan kondisi personel, markas komando, serta layanan Kepolisian di tengah bencana.

“Saya mengecek langsung kondisi Mako serta memastikan Kesiapan Personil dalam penanganan dilakukan cepat, tepat, dan terkoordinasi,” tegas Irjen Marzuki penuh ketegasan dan empati.

Setibanya di lokasi, Kapolda langsung mengeluarkan instruksi darurat kepada seluruh jajaran. Ia memerintahkan percepatan evakuasi warga, terutama lansia, anak-anak, perempuan, dan kelompok rentan lainnya.

Pendataan korban, tingkat kerusakan, serta kebutuhan logistik mendesak juga diperintahkan untuk dipercepat agar bantuan dapat disalurkan tanpa hambatan birokratis maupun kendala lapangan.

Kapolda Aceh mememastikan Polri akan berdiri di garda terdepan, bersinergi penuh dengan pemerintah daerah dan TNI, untuk memastikan Aceh Tamiang segera bangkit dari bencana besar ini.

Melihat skala bencana yang bersifat ekstrem dan meluas, Kapolda Aceh segera mengajukan bantuan tambahan kepada Mabes Polri, termasuk pengerahan pasukan recovery serta permintaan helikopter angkut untuk mempercepat distribusi logistik—terutama makanan dan obat-obatan—ke kawasan-kawasan yang terisolir dan tidak dapat ditembus jalur darat.

“Seluruh aktivitas ekonomi berhenti. Tidak ada pedagang, tidak ada pelayanan kebutuhan dasar, dan banyak wilayah benar-benar terputus. Kita membutuhkan dukungan pusat agar penanganan bencana ini dapat dilakukan secepat mungkin. Fokus kita satu: menyelamatkan masyarakat,” ujarnya.

Bantuan Disalurkan Melalui Airdrop
Kapolri Jenderal Listyo Sigit kembali menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat terdampak bencana di Provinsi Aceh dengan menyalurkan bantuan kemanusiaan ke wilayah Aceh Tamiang.

Kondisi lokasi yang masih terisolir dan tidak memungkinkan helikopter Polri untuk melakukan pendaratan, membuat distribusi bantuan dilakukan melalui metode airdrop agar dapat segera diterima oleh warga yang sangat membutuhkan, Selasa (2/12).

Astamaops Kapolri menjelaskan bahwa penggunaan metode airdrop merupakan instruksi langsung Kapolri agar penyaluran bantuan tidak terhambat kondisi geografis.

“Bapak Kapolri menegaskan bahwa tidak boleh ada hambatan dalam penyaluran bantuan. Jika helikopter tidak bisa landing karena medan terdampak bencana, maka airdrop menjadi pilihan agar masyarakat tetap mendapatkan bantuan tepat waktu,” ujar Komjen Pol Dr. Mohammad Fadil Imran.

Beliau menambahkan bahwa Kapolri memberikan perhatian penuh terhadap kondisi warga dan petugas di lapangan yang terus bekerja menangani situasi darurat tersebut.

“Pesan Bapak Kapolri jelas: pastikan masyarakat yang terisolir tetap mendapatkan bantuan, apapun tantangannya. Polri hadir untuk membantu negara, terutama dalam masa-masa kritis seperti ini,” tambahnya.

Bantuan kemanusiaan tersebut meliputi kebutuhan mendesak seperti logistik, makanan siap saji, perlengkapan darurat, serta dukungan operasional bagi petugas di lapangan. Pengiriman melalui airdrop diharapkan dapat mempercepat akses bantuan ke titik-titik yang tidak bisa dijangkau melalui jalur darat maupun udara.

Dengan metode distribusi khusus ini, Kapolri berharap dukungan bagi masyarakat Aceh Tamiang dapat berjalan efektif dan membantu mempercepat penanganan pascabencana di wilayah tersebut.


https://www.tribunnews.com/regional/...&s=paging_new.



Bantuan Presiden Prabowo Tiba di Aceh Tamiang: 50 Ton Beras Diangkut Kapal Perang TNI AL!
Warga Aceh Tamiang Belum Makan 4 Hari, Bertahan Minum Air Banjir
Photo Author
Syahrul Yunizar
- Selasa, 2 Desember 2025 | 13:11 WIB

KRI Sutedi Senoputra-378 yang lego jangkar di Perairan Aceh Tamiang pagi tadi (2/12) mendistribusikan bantuan untuk korban bencana alam. (TNI AL)
KRI Sutedi Senoputra-378 yang lego jangkar di Perairan Aceh Tamiang pagi tadi (2/12) mendistribusikan bantuan untuk korban bencana alam. (TNI AL)


JawaPos.com-Bantuan kemanusiaan dari Presiden Prabowo Subianto untuk korban terdampak bencana di Aceh Tamiang akhirnya tiba pada Selasa dini hari (2/12). Menggunakan kapal perang TNI AL, KRI Sutedi Senoputra-378, bantuan tersebut didistribusikan ke daerah yang terisolir akibat akses jalur darat putus dihantam banjir dan longsor.

Kapal tersebut bergerak atas koordinasi dari jajaran TNI AL di Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral) I. Total sebanyak 50 ton bantuan beras yang dikirim oleh Presiden Prabowo untuk korban terdampak bencana di Aceh Tamiang. Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Tunggul, bantuan tersebut langsung diserahkan kepada para korban.

”​Bantuan yang dikirimkan berupa beras 50 ton dan bahan bakar solar untuk membantu operasional perahu-perahu masyarakat yang digunakan untuk mengangkut bansos dari posisi lego KRI ke darat,” terang dia melalui keterangan resmi yang disampaikan kepada awak media.

Berdasar laporan yang diterima oleh Markas Besar TNI AL (Mabesal), bantuan itu diserahkan secara langsung oleh Komandan KRI Sutedi Senoputra-378 Letkol Laut (P) Muhammad Soeryo pada Pukul 04.30 WIB. Pihaknya memastikan bantuan dari Presiden Prabowo itu sudah sampai kepada korban terdampak bencana di Aceh Tamiang.

”Kesigapan TNI AL di wilayah Komando Daerah Angkatan Laut I menjangkau masyarakat dengan segera dan mengirimkan ​logistik vital bagi warga terdampak bencana di wilayah kerja Kodaeral I menegaskan bahwa TNI AL sebagai aset pertahanan negara memiliki fungsi vital dalam operasi bantuan kemanusiaan,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Penerangan Komando Armada (Koarmada) Republik Indonesia Kolonel Laut (P) Wishnu Ardiansyah menyampaikan bahwa bantuan yang diangkut oleh kapal perang itu dikoordinasikan oleh Kemenko Infra untuk diberikan kepada seluruh korban terdampak bencana di Aceh Tamiang. Bantuan itu sengaja dikirim melalui jalur laut agar lebih efektif.

”Bantuan yang dikirim melalui jalur laut ini menjadi langkah strategis untuk memastikan bantuan dapat menjangkau wilayah yang terdampak berat, terutama di daerah yang akses daratnya masih terputus.” terang dia.

Bantuan itu sudah diterima oleh perwakilan masyarakat dari Desa Kualabusungkapa, Desa Kampung Baru, Desa Gelung, Desa Paya Udang dan Desa Muka Sungai Erok. Distribusi bantuan tersebut mencerminkan komitmen TNI AL dalam mendukung operasi kemanusiaan secara cepat dan tepat, sekaligus memastikan kehadiran negara melalui TNI AL benar-benar dirasakan oleh warga yang membutuhkan. (*)
https://www.jawapos.com/nasional/016...-perang-tni-al



Jalur Medan-Aceh Tamiang Mulai Dapat Diakses
Warga Aceh Tamiang Belum Makan 4 Hari, Bertahan Minum Air Banjir
Oleh: Fitra Jayadi
Editor: Mohd. Sanusi
02 Dec 2025 - 13:38
Takengon
whatsapp sharing buttonfacebook sharing buttontwitter sharing buttonsharethis sharing button
Jalur Medan-Aceh Tamiang Mulai Dapat Diakses
Proses pembukaan dan pembersihan jalan akses dari Sumatra Utara menuju Aceh Tamiang, Selasa (2/12/2025). (Pusdatinkom BNPB)
Dengarkan Berita
KBRN,Banda Aceh : Segenap upaya komponen bangsa dalam proses pembukaan jalur menghubungkan Medan di Sumatera Utara menuju Aceh Tamiang (Aceh) mulai membuahkan hasil.

Hal tersebut berdasarkan pantauan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dari jalur Sumatra Utara ke Kuala Simpang, Aceh Tamiang, hari ini, Selasa (2/12/2025).

Sejumlah alat berat Dinas Pekerjaan Umum terus berusaha menyingkirkan material berupa tanah, lumpur dan puing lainnya yang sebelumnya menutup akses.

Kendaraan roda Empat mulai dapat melewati jalur tersebut dengan kecepatan terbatas. Targetnya, besok pagi atau Rabu (3/12/2025), jalur tersebut sudah dapat dilalui secara 100 persen.

"Pekerjaan tinggal menyingkirkan beberapa material yang, masih menumpuk di pinggir jalan," kara Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D.

Sementara itu BNPB telah mengirim tim pendampingan di seluruh titik kabupaten/kota yang terdampak dan dipimpin langsung oleh Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi (Deputi 4 BNPB), Jarwansyah.(FJ)
https://rri.co.id/daerah/2015698/jal...-dapat-diakses

Kondisi di Aceh Tamiang


aldonisticAvatar border
waloniAvatar border
69banditosAvatar border
69banditos dan 6 lainnya memberi reputasi
7
495
35
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan