Kaskus

Entertainment

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Serial Killer dari China | Anak Kesayangan Ibu Melenyapkan 67 Orang di 4 Provinsi
Quote:



Yang Xinhai lahir 29 Juli 1968, di kota Zhengyang, provinsi Henan, China. Desa tempat tinggal Yang dulu dikenal sebagai desa miskin, mayoritas penduduk bekerja sebagai petani. Dengan jumlah penduduk mencapai seribu kepala keluarga. Namun, dari seluruh penduduk desa, orang tua Yang adalah keluarga paling miskin.

Dinding rumah berupa batu bata yang direkatkan dengan lumpur dan hanya memiliki dua kamar. Di dalam rumahnya nyaris tidak ada perabotan berupa kursi atau meja. Hanya lampu dinyalakan saat ada tamu. Pakaian pun tak pernah ganti. Pakaian itu terus dipakai sampai rusak.

Orang tua Yang, yakni Junguan dan Xiaoyun, memiliki enam orang anak. Yang Xinhai adalah anak ketiga. Dia dikenal pintar dan sopan, tapi pendiam. Anak ini punya kecerdasan di atas rata-rata dan jadi kesayangan ibunya. Saat mendaftar SD, dia langsung masuk ke kelas 2 karena kecerdasannya.

Saat SD, bakat Yang mulai terlihat, dia sangat pandai melukis. Lukisannya bagus dan terkenal di desa. Sang ayah pun sering membanggakan hasil karya sang anak. Dan mengganggap sang anak akan punya masa depan cerah.

Quote:


Kecerdasan Yang bukan omong kosong belaka, faktanya dia berhasil masuk SMA. Di mana saudara yang lain dan anak tetangga tidak mampu melakukannya. Jarak sekolah SMA dari rumah Yang sangat jauh, yakni 16 km. Itu artinya dia harus tinggal di asrama sekolah.

Namun, kemskinan membuat Yang kesulitan saat bersekolah di SMA. Ketika siswa lain menukarkan kupon makan dengan makanan hangat, Yang hanya makan sekantong kecil biji-bijian. Sang ayah mengirim kantong biji-bijian sebulan sekali untuk dimasak. Tentu itu tidak cukup. Yang harus mencari sayuran liar dan sesekali kentang untuk lauk makan.

Kemiskinan orang tua Yang bisa dibilang sudah sangat kronis, untuk mendaftar SMA, orang tuanya harus mencari pinjaman. Di sisi lain, ayah dan ibunya sudah tak memiliki harta benda tersisa. Serta tidak bisa memberi makanan layak untuk Yang dan lima saudaranya.

Saat Yang beranjak remaja, dia tak punya pakaian yang layak. Remaja ini hanya memakai pakaian bekas kakak laki-lakinya yang sudah lusuh. Pada akhirnya, orang tua Yang tidak bisa membiayai sekolah anaknya karena keterbatasan biaya.

Namun, secara diam-diam beberapa guru di sekolah ikut membantu membiayai Yang, karena menurut mereka dia adalah anak berbakat. Namun, Yang sudah tak tahan atas kemiskinan yang dialami keluarganya. Kemiskinan merupakan penghinaan bagi dirinya.

Remaja ini terisolasi dan tak lagi bergaul dengan temannya, dia sangat membenci kehidupannya. Nilai Yang pun perlahan mulai anjlok, dia sering menulis catatan tentang dunia khayalan yang disebut sebagai Plato Heights.Tema tulisan itu semakin gelap dan berisi tentang pembunuhan, penganiayaan sampai mutilasi.

Quote:


Pada musim semi 1985, dia sudah tak betah terhadap kondisi kemiskinan yang dialaminya. Yang kemudian keluar dari sekolah. Pada usia 17 tahun, Yang meninggalkan desanya untuk mencari kehidupan yang lebih baik.

Sebelum pergi dari rumah, Yang meminta kepada ayahnya untuk memberi dia makanan lebih banyak. Saat sang ayah membawakan makanan, Yang sudah kabur dari rumah.

Yang waktu itu berusia 17 tahun, pergi mengembara ke berbagai kota di China. Tujuannya cuma satu, bekerja dan menghasilkan uang. Karena tidak tamat SMA, Yang hanya bekerja kasar sebagai buruh.

Beragam pekerjaan dijalani, mulai dari menambang batu bara sampai kerja di restoran. Namun, saat Yang sudah niat kerja, dirinya malah dapat upah sangat rendah. Itu masih bisa dimaklumi. Terkadang sang majikan menolak untuk membayar gajinya. Ini membuatnya jengkel dan frustasi.

Yang Xinhai diketahui jarang menetap di suatu daerah dalam kurun waktu yang lama. Dia kemudian memutus komunikasi dengan keluarga dan tak pernah menghubungi mereka. Yang kemudian berpindah dari satu provinsi ke provinsi lainnya dengan berjalan kaki, terkadang naik sepeda.

Quote:


Seiring berjalannya waktu, kebencian, kepahitan dan kemarahan terhadap dunia semakin membara. Ke mana pun dia pergi, Yang selalu dihina. Dia tak pernah merasa dihormati. Pria ini mulai membenci kehidupan bermasyarakat.

Setelah menjalani berbagai pekerjaan, Yang Xinhai akhirnya mendapat pekerjaan lagi di sebuah restoran. Tapi, apes baginya, sang majikan tak pernah membayar gajinya. Karena putus asa, Yang mencuri barang dari dapur, lalu menjualnya.

"Ternyata mencuri bisa mendatangkan uang lebih cepat dibandingkan bekerja. Jadi, kenapa aku harus bekerja ?"

Begitulah pikiran Yang Xinhai waktu itu. Mencuri dianggap sebagai balas dendam kepada dunia yang memperlakukan dirinya tidak adil. Pria itu kemudian berhenti bekerja, dan menjadi pencuri.

Namun, pada 1988 di usia yang ke-20 tahun, Yang Xinhai ditangkap polisi karena ketahuan mencopet di Xi'an. Dia kemudian dijatuhi hukuman 2 tahun di kamp kerja paksa. Hukuman kerja paksa waktu itu disebut sebagi "pendidikan ulang" kepada para pelaku kriminal.

Setelah bebas, pria ini masih melakukan aksi pencurian. Pada suatu hari, Yang Xinhai bertemu seorang wanita yang dicintainya. Keduanya lalu berpacaran dan berniat menikah. Namun, niat menikah harus ditunda, karena pada 1991, Yang Xinhai kembali ditangkap polisi karena mencuri di Shijiazhuang.

Lagi-lagi pria ini dikirim ke kamp kerja paksa. Waktu itu sang pacar berjanji akan menunggu Yang Xinhai. Namun, setelah bebas, si wanita pujaan hati malah menikah dengan pria lain. Pengkhianatan itu menyakitinya.

Simpati sekecil apa pun terhadap dunia di sekitarnya hancur total. Dia merasa dipermalukan dan tidak dihormati lagi. Kebencian dan kemarahan terhadap dunia semakin menumpuk dan tak bisa ditahan. Hal ini membuat Yang Xinhai melakukan aksi lebih ekstrim. Dan berikut adalah cerita kejahatan ekstrim Yang Xinhai yang diketahui media.


Mencoba Merudapaksa Wanita


Pada 1996, Yang Xinhai merasa marah dan muak dengan jalan hidupnya. Dia melampiaskan perasaan itu dengan mencoba menyerang dan merudapaksa wanita di Zhumaidan, provinsi Henan. Tapi, wanita itu melawan balik dan berhasil lari.

Polisi kemudian berhasil melacak pria ini, Yang dijatuhi hukuman penjara 5 tahun. Sebagai pelaku kejahatan seksual, dia menjadi sasaran serangan narapidana lain saat di penjara. Pengalaman buruk di penjara justru semakin menambah perasaan dendam, benci dan marah kepada orang-orang.

Dia hanya menjalani 4 tahun di penjara, setelah bebas, sifat Yang perlahan berubah. Pria ini dipenuhi kebencian. Dia merasa bukan lagi bagian dari masyarakat. Yang menolak bekerja dan lebih memilih jadi pencuri.


Membobol Rumah


Pada 19 September 2000, Yang Xinhai masuk ke sebuah rumah yang ditempati suami istri lansia di daerah Guozhuang pada tengah malam. Dia lalu memukuli dengan brutal keduanya memakai batu bata sampai tewas.

Pria ini tidak merasa bersalah dan menyesal. Yang Xinhai justru merasakan sensasi aneh, di mana dia ingin melakukan aksi membunuh lagi dan lagi. Dia sangat menikmati kegiatan membunuh. Waktu itu polisi gagal melacaknya, dia kemudian terus melanjutkan aksi kejinya.


Aksi Brutal Dimulai


Pada 1 Oktober 2000, Yang Xinhai melakukan perjalanan ratusan kilometer dari provinsi Henan menuju provinsi Anhui. Ketika sampai di sebuah desa, Yang membobol rumah nenek Qi Junying (63 tahun) di tengah malam. Kedua cucunya, Zhang Yatao (7 tahun) dan Zhang Yateng (12 tahun), sedang menginap hari itu.

Dari sini kebrutalan Yang Xinhai dimulai. Qi Junying tewas dengan lubang di dahinya akibat tusukan batang besi. Dia dipukuli sampai rahangnya terbelah dan memperlihatkan gigi-giginya. Zhang Yatao dicekik dengan tali dan lehernya ditusuk pakai batang besi saat berada di tempat tidur.

Sang kakak Zhang Yateng ditemukan dalam kondisi telanjang dengan tengkorak kepala pecah, gadis itu telah dirudapaksa setelah meninggal. Yang telah melihat Yateng pada siang hari dan menargetkan rumah sang nenek.

Waktu itu, tidak ada yang curiga kepada Yang Xinhai, dia hanya gelandangan dan tak punya alamat tetap. Polisi pun bahkan tidak menaruh curiga kepada pria itu. Kecurigaan justru mengarah kepada Chu Jiku, yang menurut para penduduk desa punya dendam pada keluarga Junying.

Polisi lalu menangkap Chu Jiku, menginterogasi berhari-hari dan memukulinya. Pria itu malah mengakui aksi pencurian yang dilakukan sebelumnya dan tak tahu tentang pembunuhan keluarga Junying. Karena kurangnya bukti, Chu Jiku tidak dijadikan tersangka.

Quote:


Namun, polisi tetap menahannya karena ditemukan senapan berburu tua di rumah Chu Jiku. Atas kepemilikan senjata ilegal, Chu Jiku dijatuhi hukuman 1 tahun di kamp kerja paksa. Meski bukan pelaku pembunuhan, tetangga di desa banyak yang meyakini jika Chu Jiku adalah pelaku pembunuhan nenek Junying dan dua cucunya. Keluarga Chu Jiku kemudian dijauhi.

Butuh waktu bertahun-tahun bagi polisi ditambah bukti DNA untuk membebaskan Chu Jiku dari tuduhan pelaku pembunuhan, tapi nama keluarga Chu Jiku sudah terlanjur hancur, dan sulit dipulihkan.

Dalam dua minggu, Yang Xinhai telah melenyapkan 5 orang. Waktu itu dia tidak tertangkap. Polisi tidak kepikiran jika dua kasus pembunuhan di Henan dan Anhui saling berhubungan, pasalnya jarak kedua provinsi ini cukup jauh. Asumsi polisi, korban dibunuh oleh tetangga atau seseorang yang memiliki dendam dan sudah saling kenal.


The Hammer Man


Selama satu tahun, Yang Xinhai istirahat dan tidak melakukan aksi pembunuhan. Selama fase itu dia merubah metodenya. Yang tidak lagi mebobol rumah dan membunuh penghuninya. Pria ini hanya melakukan aksi mencuri kecil-kecilan untuk bertahan hidup.

Tapi, pada 15 Agustus 2001, Yang Xinhai kambuh lagi. Kali ini dia berkelana dan sampai di desa Fangcheliu, kota Linying. Waktu itu pemilik rumah bernama Qiu Yunxian (42 tahun) sedang tidur. Di sampingnya ada sang putri Liu Feifei (14 tahun) dan putranya Liu Zhitong (11 tahun).

Tepat tengah malam, Yang masuk ke rumah tersebut membawa palu besi. Palu itu dipukulkan ke kepala tiga orang itu, sampai terbentuk lubang menganga di dahi. Yang kemudian merudapksa Feifei yang tak bernyawa dan membawa kabur uang senilai 100 yuan.

Aksi keji diketahui sang nenek yang datang untuk berkunjung, sang nenek berteriak histeris saat melihat mayat keluarganya. Teriakan itu membuat terangga berdatangan. Polisi lalu membanjiri lokasi kejadian.

Seperti kasus sebelumnya, polisi menduga ada tetangga yang tidak suka dengan keluarga tersebut. Tapi, polisi tidak menemukan orang yang mencurigakan. Mereka mengambil sidik jari dan DNA seluruh pria di desa untuk dicocokan dengan sidik jari dan DNA di lokasi kejadian, tapi tidak ada yang cocok.


Pembunuhan terus berlanjut


Pada September 2001, Yang Xinhai sampai di wilayah Kanglou, kota Xihua. Di sana ada sebuah rumah sederhana yang ditinggali pasangan Bai Guanying dan Geng Oigang. Pria ini menyelinap ke dalam rumah dan memukul kepala dua orang itu memakai palu.

Bulan Desember 2001, Yang Xinhai memanjat tembok rumah di pedesaan pada tengah malam. Rumah berada di kota Ye, berbatasan dengan kota Pingdingshan. Pemilik rumah, pasangan Zhou Guo dan Zing Hua tewas dipukul pakai palu saat sedang tidur. Rumah diacak-acak, barang berharga dibawa. Menjelang fajar, Yang Xinhai sudah kabur meninggalkan desa memakai sepeda.

Quote:


Dari serangkaian kasus di akhir 2001 ini, Yang Xinhai dapat julukan The Hammer Man, namun dia tak pernah tertangkap. Kasus perampokan dan pembunuhan ditangani polisi dari berbagai daerah. Waktu itu mereka tidak sadar jika Yang Xinhai memiliki pola dalam serangannya.

Dia menyerang rumah di desa yang terisolasi, tepat tengah malam, dan membunuh korban saat mereka terlelap. Dia seperti hantu. Masuk dan keluar desa tanpa diketahui orang. Dia bisa mengintai rumah target seharian sampai beberapa minggu.


2002: Tahun Berdarah Bagi Yang Xinhai


Memasuki awal tahun 2002, Yang Xinhai masih melanjutkan aksi kejinya. Pada 6 Januari 2002 dia sampai di kota Xinping, provinsi Henan. Dibawah kegelapan malam, dia menyelinap masuk ke sebuah rumah. Lima orang penghuni rumah dibantai. Seorang ibu dirudapaksa setelah kematiannya. Lagi-lagi Yang Xinhai tak tertangkap. Tak seorang pun melihat dan menyadari keberadaannya.

Tiga minggu kemudian, pada 27 Januari 2002, Yang Xinhai sampai di kota Tongxu yang berada di bawah wilayah administrasi Kaifeng, masih di provinsi Henan. Dia memusnahkan satu keluarga. Tiga orang tewas. Seorang ibu muda berusia 32 tahun dirudapaksa setelah dibunuh.

Pada bulan Juni dan Juli 2002, dua keluarga dibantai. Empat orang di Zhoukou dan empat orang lagi di Nanyang. Beberapa anak berusia 12 tahun juga tewas. Pola pembunuhan masih sama. Kepala korban dipukul pakai palu besi, akibatkan lubang di dahi. Tubuh para korban juga sulit dikenali karena rusak dihantam palu.

Wanita dan gadis yang jadi korban selalu dirudapaksa setelah kematiannya, tanpa memandang usia mereka. Pria, wanita, anak-anak, kakek, nenek, paman dan bibi, siapa pun yang tinggal di rumah semuanya dibantai tanpa ampun.

Quote:


Yang Xinhai terus melanjutkan pengembaraannya melewati berbagai desa. Pada 22 Oktober 2002 di desa Zhaihu, kota Xiping, provinsi Henan, petani bernama Fang Chunhe dan anak gadisnya Fang Junli (6 tahun) tewas dibunuh saat tidur.

Istrinya bernama Wu Qinghua juga diserang, dia selamat, tapi cedera parah di kepala. Waktu itu dia sedang hamil, dan kehilangan bayi di kandungannya.

Pada 8 November 2002, Yang Xinhai sampai di desa Gaoli, kota Shangcai. Empat anggota keluarga Sun dibantai, korban kelima selamat dengan luka parah. Setiap wanita yang ditemui malam itu dirudapaksa.

Quote:


Berlanjut tanggal 16 November 2002, Yang Xinhai sudah berada di kota Weishi. Yang langsung menuju desa Liuzhuang. Seorang wanita penghuni rumah, Zhang Guiha (65 tahun) tinggal bersama cucunya Liu Huang (14 tahun). Mereka dipukuli sampai tewas. Gadis bernama Liu kemudian dirudapaksa setelah tewas.

Tiga hari kemudian, 19 November 2002, Yang Xinhai sampai di desa Shiguai, kota Linying. Pasangan suami istri Zhang Chanzong dan Jia Tin dibunuh di tempat tidur. Keduanya dipukul pakai palu besi sampai dahinya pecah.

Pada 1 Desember 2002, di desa Yanwa, kota Luyi, Sun Quinliang dan Zhang Guilian meninggal, putri mereka selamat. Namun, alami luka parah dan dalam keadaan kritis.

Lima hari kemudian, 6 Desember 2002 di desa Luizhuang, kota Xiping, keluarga Liu Zhanwei dibunuh. Mereka rencananya akan pindah ke rumah baru. Belum sempat pindah, keluarga ini dilenyapkan memakai palu oleh Yang Xinhai. Liu, anak, istri dan ibunya tewas malam itu.

Satu-satunya yang selamat adalah Liu Zhongyuan (68 tahun), ayah dari Liu Zhanwei. Zhongyuan tinggal di rumah baru yang akan selesai dibangun, dan sang anak akan pindah pada 9 Desember. Ketika pagi hari dia pergi ke rumah anaknya, dia menemukan cucu perempuan dan laki-laki beserta anak dan menantunya tewas dihantam palu.

Saat itu dia menemukan istrinya masih hidup, hanya berkedip tanpa berbicara. Setelah 10 hari dirawat, sang istri meninggal dunia. Yang Xinhai setelah insiden itu, mengubur palunya di pemakaman dan membuang bajunya yang berlumuran darah ke sungai. Dia lalu berjalan kaki sekitar 2 jam ke Louhe.

Quote:


Tanggal 13 Desember 2002, desa Sijia, kota Yanling. Shi Desheng, istrinya Zhu Eying dan putra mereka Shi Xiyang dibunuh oleh Yang Xinhai di rumah mereka.

Dua hari kemudian (15 Desember), Yang Xinhai melintasi provinsi Ainhu dan sampai di desa Xiaolizhuang, kota Linquan. Dia membunuh Li Xinde dan kedua anaknya. Anak perempuan Li yang berusia 13 tahun dirudapaksa setelah dibunuh.

Sementara sang adik yang berusia 9 tahun ditemukan tewas dengan lumpur di salah satu tangannya. Diduga bocah laki-laki ini berusaha lari ke halaman rumah, sebelum diseret masuk kembali.

Nenek mereka, Han Fangying, mendobrak pintu rumah setelah dua hari tak melihat anak dan cucunya. Dia menemukan anak dan cucunya tewas terbaring di tempat tidur dengan kepala pecah.

Pada akhir 2002, Yang Xinhai telah melenyapkan 30 orang. Itu belum berakhir. Karena tahun 2003 dia membawa kepanikan baru dan aksi membununuhnya terus berlanjut. Dia bukan hanya monster tapi mesin pembunuh yang mengerikan.




Lanjut post #2 emoticon-Ngacir





Referensi: 1| 2 | 3 | 4
69banditosAvatar border
FoxaditAvatar border
bukankaum372175Avatar border
bukankaum372175 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
317
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan