- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sekolah di Jakarta Diminta Perketat Pengawasan Lingkungan Buntut Ledakan di SMA 72
TS
mabdulkarim
Sekolah di Jakarta Diminta Perketat Pengawasan Lingkungan Buntut Ledakan di SMA 72
Sekolah di Jakarta Diminta Perketat Pengawasan Lingkungan Buntut Ledakan di SMA 72

Anggota Polisi Militer Angkatan Laut berjaga pasca terjadi ledakan di depan gerbang SMAN 72 Jakarta, Jumat (7/11/2025). (Foto: Antara/Naufal Khoirulloh)
Seluruh sekolah di DKI Jakarta, baik negeri maupun swasta, diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperketat pengawasan terhadap lingkungan sekolah, terutama terhadap barang-barang bawaan siswa dan aktivitas yang berpotensi menimbulkan bahaya.
"Jangan sampai lolos dan terjadi kembali hal-hal seperti ini. Koordinasi antara pihak sekolah, orang tua, dan aparat keamanan perlu diperkuat," kata Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth di Jakarta, Sabtu (8/11/2025), terkait ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Jumat (8/11/2025).
Kenneth juga mengingatkan pentingnya pendidikan karakter dan pendekatan psikologis di sekolah guna mencegah potensi tindakan berisiko di kalangan pelajar. Karena diduga pelaku merupakan salah satu siswa sekolah tersebut, dan diduga korban perundungan (bullying).
Selain aspek keamanan fisik, sekolah juga perlu memperkuat pembinaan mental dan sosial siswa. Pendekatan yang humanis dan komunikasi terbuka antara guru, siswa dan orang tua menjadi kunci dalam menjaga iklim belajar yang aman dan sehat.
Ia juga memberikan perhatian khusus terhadap kondisi psikologis para siswa dan guru di SMAN 72 Jakarta pasca-insiden ledakan yang terjadi. "Saya sangat prihatin terhadap dampak psikologis yang mungkin dialami siswa, guru maupun tenaga pendidik di SMAN 72," katanya.
Karena itu, dia mendorong pihak sekolah dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta beserta Dinas Sosial untuk segera melakukan langkah-langkah "trauma healing" dan pendampingan psikologis.
Menurut dia, upaya pemulihan psikologis perlu dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan, agar siswa dapat kembali merasa aman serta fokus serta mendapatkan kepercayaan diri kembali dalam proses belajar.
Sebagai langkah konkret, Kent mengusulkan agar Dinas Pendidikan DKI Jakarta bisa bekerjasama dengan lembaga psikologi, universitas dan aparat setempat dalam program pemulihan dan edukasi keamanan sekolah.
https://www.inilah.com/sekolah-di-ja...akan-di-sma-72
Isi Paket Misterius di Rumah FN Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Ketua RT: Tertutup Sejak SMA

Tayang: Sabtu, 8 November 2025 10:03 WIB
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
zoom-inlihat fotoIsi Paket Misterius di Rumah FN Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Ketua RT: Tertutup Sejak SMA
TribunNewsmaker.com | TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
BARANG BUKTI PELAKU- Petugas kepolisian keluar-masuk rumah bawa sejumlah bungkusan berwarna coklat berisi serbuk usai geledah rumah terduga pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta di Jakarta Utara, pada Jumat (7/11/2025) malam.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Tim gabungan dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri bersama Densus 88 dan penyidik Polda Metro Jaya bergerak cepat melakukan penggeledahan di rumah seorang siswa aktif berinisial FN, yang diduga kuat sebagai pelaku utama dalam peristiwa ledakan di SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025) malam.
Pelajar berinisial FN tersebut diketahui masih berstatus sebagai siswa aktif di sekolah tempat kejadian, dan ia tinggal di sebuah rumah di kawasan padat penduduk di wilayah Jakarta Utara.
Dari pantauan langsung TribunJakarta.com di lokasi kejadian, sejumlah petugas terlihat hilir mudik keluar-masuk rumah FN dengan membawa beberapa bungkusan besar berwarna coklat yang diduga berisi barang bukti penting.
Salah satu bungkusan yang paling menarik perhatian bertuliskan keterangan "paket berisi serbuk", yang langsung diamankan ke dalam mobil laboratorium forensik.
Selain itu, terdapat pula beberapa bungkusan coklat lain yang berisi benda-benda mencurigakan, diduga merupakan bahan kimia atau peralatan yang digunakan FN untuk merakit benda berbahaya.
Seluruh barang tersebut kemudian dibawa oleh tim Puslabfor Mabes Polri untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium demi memastikan keterkaitannya dengan insiden ledakan.
Kini, rumah yang ditempati oleh FN telah dipasangi garis polisi berwarna kuning sebagai tanda larangan masuk bagi warga sipil.
Pemandangan di sekitar lokasi pun tampak ramai; warga setempat berkerumun di luar garis pembatas dengan rasa penasaran tinggi menyaksikan proses pemeriksaan.
Hingga pukul 21.30 WIB, petugas dari tim gabungan masih terus melakukan penyisiran secara menyeluruh di bagian dalam rumah, termasuk di area dapur dan gudang belakang yang diketahui digunakan untuk usaha kuliner.
Rumah tersebut ternyata bukan hanya menjadi tempat tinggal, melainkan juga difungsikan sebagai usaha kuliner kecil-kecilan milik keluarga FN.

BARANG BUKTI PELAKU- Petugas kepolisian keluar-masuk rumah bawa sejumlah bungkusan berwarna coklat berisi serbuk usai geledah rumah terduga pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta di Jakarta Utara, pada Jumat (7/11/2025) malam. (Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta)
Ketua RT setempat, Danny, membenarkan bahwa rumah tersebut memang digunakan untuk berjualan makanan dan minuman, meskipun aktivitas di dalamnya tampak tertutup bagi warga sekitar.
Menurut Danny, FN dan keluarganya dikenal jarang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, bahkan anak itu hampir tidak pernah terlihat bermain atau berinteraksi di luar rumah.
"Kalau saya untuk anaknya sendiri tidak pernah lihat, karena informasinya di rumah itu jarang keluar, tidak pernah bersosialisasi dengan anak-anak sekitar, juga sama orang rumahnya juga kurang, antara pekerja di dalam rumah nggak pernah bersosialisasi, itu yang saya ketahui," ucapnya.
Ia juga menuturkan bahwa selama ini warga hanya mengetahui aktivitas di rumah FN sebatas dari aroma masakan yang keluar setiap hari, tanpa pernah melihat langsung siapa saja yang bekerja di sana.
Kini, warga di lingkungan tersebut mengaku terkejut sekaligus khawatir setelah mengetahui bahwa salah satu warganya diduga terlibat dalam kasus ledakan yang mengguncang dunia pendidikan itu.
Tertutup Sejak Masuk SMA
Lebih lanjut, Danny mengungkapkan jika FN tinggal bersama orang tuanya di rumah itu sejak masih duduk di bangku SD.
Ketika beranjak SMP, FN masih sering membawa teman-temannya belajar di rumah itu.
Namun, perilaku tertutup FN mulai terlihat ketika yang bersangkutan masuk SMA.
[mg]https://asset-2.tribunnews.com/newsmaker/foto/bank/images/Terduga-pelaku-ledakan-di-SMAN-72-Kelapa-Gading-Jakarta-Utara-diduga-berinisial-FN.jpg[/img]
SOSOK TERDUGA PELAKU - Terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading Jakarta Utara diduga berinisial FN. Terduga pelaku disebut sering menyendiri hingga korban bully. (YouTube Warta Kota Production)
"Begitu pindah masuk SMA lebih tertutup," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, ledakan terjadi di masjid SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, pada Jumat siang saat salat Jumat tengah berlangsung.
Ledakan tersebut menimbulkan kepanikan dan menyebabkan sedikitnya 54 orang yang terdiri dari pelajar dan staf sekolah mengalami luka-luka.
FN, siswa kelas XII SMAN 72 Jakarta, diduga menjadi pelaku di balik peristiwa tersebut.
Dari keterangan sejumlah saksi, FN dikenal tertutup dan kerap menjadi korban perundungan di sekolah.
3 Kali Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Sebelumnya ledakan terjadi di tiga titik lokasi di lingkungan SMAN 72 Jakarta, Jumat (7/11/2025).
Adapun tiga titik itu, di Musala, kantin, dan bangku.
Ledakan tersebut terjadi saat para siswa kelas 10 dan 11 tengah melakukan Salat Jumat.
Seorang saksi berinisial ZA mengatakan, saat kejadian, ia tengah berada di teras musala sekolah.
Lalu, ia mendengar ledakan pertama terjadi di dalam musala, kemudian diikuti ledakan kedua di kantin dan ledakan ketiga di tempat duduk siswa yang biasa digunakan untuk istirahat.
"Ledakan pertama di musala, yang kedua di kantin, yang ketiga di tempat duduk-duduk anak-anak buat istirahat," kata ZA yang saat ada ledakan pertama sedang berada di teras musala sekolah.
Ia juga mengaku bahwa pelaku peledakan merupakan seorang siswa kelas 12 yang diduga sering mendapat bully dari teman-temannya.
Mengutip Wartakotalive.com, ZA mengatakan bahwa terduga pelaku kerap menyendiri karena merasa tidak sejalan dan sepaham dengan teman-teman sekolahnya.
"Dia kayak ingin balas dendam ke pembully sampai merakit bom sendiri," kata ZA, Jumat.
Menurut ZA, pelaku diduga meletakkan bahan peledak di sekolahnya, salah satunya di tempat duduk para siswa yang membullynya.

LEDAKAN DI SMAN 72 JAKARTA - Benda diduga senjata api (senpi) ditemukan di sekitar lokasi ledakan di SMAN 72 Jakarta di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025) siang. (Wartakotalive.com/ Istimewa)
Baca juga: Sosok Pelaku Peledakan di SMAN 72 Jakarta, Menyendiri, Suka Gambar Darah & Tembakan, Ini Kondisinya
Bahkan, terduga pelaku juga disebut jarang kelihatan di sekolah.
"Dia jarang kelihatan di sekolah," lanjut saksi.
ZA menambahkan, saat kejadian kelas 12 tengah libur, namun terduga pelaku terlihat di belakang sekolah, di tempat pembuangan sampah.
"Saya enggak lihat pelakunya, karena kelas 12 sedang libur dan ternyata dia di belakang sekolah, di tempat-tempat sampah," tuturnya.
Selain meledakkan sejumlah lokasi, pelaku juga membawa diduga senjata api laras panjang dengan sejumlah tulisan di senpi tersebut.
Belakangan terungkap senpi itu hanya mainan.
Penjelasan Kapolri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara perihal kasus ledakan yang terjadi di masjid SMA Negeri 72 Jakarta di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025).
Kapolri menyebut, imbas kejadian ini, puluhan orang mengalami luka-luka.
"Di awal jumlah korban kurang lebih mencapai 50 atau 60. Tapi saat ini Alhamdulillah sudah dibuatkan posko," ujarnya di Istana Presiden, Jumat (7/11/2025).
Menurutnya, korban sudah berangsur-angsur pulang dan ada dua orang yang sedang menjalani operasi.
"Korbannya saat ini sudah bisa berangsur-angsur pulang dan ada dua orang yang saat ini sedang dilaksanakan operasi," ucapnya.
Lebih lanjut, ia menyatakan pihak kepolisian akan memberikan pelayanan terbaik terhadap para korban.
"Tapi yang jelas apa yang tadi sudah disampaikan oleh Pak Kapolda Metro, kembali kita tekankan untuk memberikan pelayanan terbaik khususnya bagi korban," terangnya.
Setelah ledakan terjadi, para korban pun dievakuasi menggunakan sejumlah ambulans ke beberapa rumah sakit.
Aparat kepolisian yang tiba di lokasi segera memasang garis polisi dan membantu mengevakuasi para korban.
Tak lama setelah itu, tim Gegana Korps Brimob Polri dikerahkan ke lokasi untuk melakukan penyisiran dan olah tempat kejadian perkara.
Petugas bersenjata lengkap melakukan pemeriksaan di sekitar masjid guna memastikan tidak ada benda mencurigakan lain yang tertinggal.
Hingga saat ini, area sekolah masih dijaga ketat oleh aparat gabungan dari Polri dan TNI.
https://newsmaker.tribunnews.com/vir...-sma?page=all.
Cerita Kakak Korban Ledakan SMAN 72, Adik Sempat Koma, Tubuh Penuh Serpihan Paku dan Kaca

Tayang: Sabtu, 8 November 2025 10:56 WIB
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-inlihat fotoCerita Kakak Korban Ledakan SMAN 72, Adik Sempat Koma, Tubuh Penuh Serpihan Paku dan Kaca
Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi
LEDAKAN DI SMAN 72 - Muhammad Nur Karim, kakak korban, ZA, yang menjadi korban ledakan di SMAN 72 Jakarta. (Fahdi Fahlevi)
A-
A+
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bola mata Muhammad Nur Karim berkaca-kaca kala menceritakan kondisi adiknya, ZA, yang menjadi korban ledakan di SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025) kemarin.
ZA merupakan siswa kelas 11 SMAN 72 Jakarta.
Saat ini ZA masih dirawat di RS Islam Cempaka Putih.
Karim mengatakan kondisi ZA sempat koma pasca menjadi korban ledakan tersebut.
"Jadi dikabarkan oleh dokter itu masih nggak sadarkan diri, kondisinya masih ngedrop parah, gitu," ujar Karim di depan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (8/11/2025).
Karim mengaku sempat menunggu kondisi ZA sejak pukul 11.00 WIB malam hingga 03.00 WIB.
Hingga akhirnya pada pukul 09.00 WIB pagi, dokter mengabarkan bahwa kondisi ZA mulai stabil.
Karim mengatakan adiknya langsung menjalani operasi pasca menjadi korban ledakan.
Dirinya mengungkapkan kondisi tubuh korban dipenuhi dengan serpihan paku hingga seng.
"Soalnya banyak serpihan di badannya, gitu. Ada kayak paku, serpihan, gitu. Kayak kaca, seng, kayak gitu," katanya.
Saat ledakan, ZA berada di shaf ketiga paling belakang.
Hal tersebut diketahui Karim setelah menanyakan kepada adiknya yang sudah siuman.
ZA, kata Karim, saat itu sedang mengobrol dengan temannya K saat ledakan itu terjadi.
K juga mengalami luka parah seperti ZA.
"Iya, kebetulan adik saya itu di samping korban yang namanya siapa itu, kurang lebih kelas 12 juga, gitu. Jadi sampingnya kelas 12 yang ini, sampingnya adik saya, terus yang temannya ini," katanya.
Kronologi Ledakan
Ledakan yang terjadi di Masjid SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jumat (7/11/2025) siang.
Ledakan terjadi saat kegiatan salat Jumat tengah berlangsung.
Beberapa saksi menyebut ada orang tak dikenal yang mencurigakan masuk ke dalam masjid sebelum ledakan terjadi.
Berdasarkan keterangan Farel, siswa kelas XI SMAN 72 Jakarta, suara ledakan terdengar tepat ketika khatib sedang menyampaikan ceramah.
Ledakan itu berasal dari bagian dalam masjid yang berada di area sekolah.
Sejumlah siswa mengatakan terduga pelaku seorang siswa di sekolah itu yang dikenal pendiam dan kerap korban perundungan (dibully) teman-temannya.
Jumlah Korban
Sebanyak 54 orang menjadi korban ledakan di SMAN 72 Jakarta .
Dari 54 korban ledakan tersebut, 21 orang diantaranya telah diperbolehkan pulang setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih dan RS Yarsi, Jakarta Pusat.
"Dari 54 siswa, tinggal 33. 21 sudah pulang dalam kondisi Alhamdulillah sudah baik," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, Jumat malam.
Sementara itu, 33 korban lainnya masih menjalani perawatan medis di dua rumah sakit tersebut.
Tim gabungan dari Puslabfor, Densus 88, Tim Penjinak Bom (Jibom) dan Gegana Polri masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) hingga malam tadi.
Setelah olah TKP rampung dilakukan, Polda Metro Jaya akan menggelar konferensi pers pada Sabtu (8/11/2025) hari ini.
https://www.tribunnews.com/metropoli...&s=paging_new.
Masih Olah TKP, Keluarga Tak Bisa Ambil Barang Korban di SMAN 72 Jakarta

Tayang: Sabtu, 8 November 2025 11:14 WIB
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-inlihat fotoMasih Olah TKP, Keluarga Tak Bisa Ambil Barang Korban di SMAN 72 Jakarta
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
LEDAKAN - Suasana tempat kejadian perkara (TKP)?ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Jumat (7/11/2025). Ledakan yang berasal dari sekitar Masjid SMA Negeri 72 Jakarta tersebut menyebabkan korban luka mencapai 54 orang dan Tim gabungan dari TNI, Polri dan Gegana masih melakukan penyelidikan dan penyisiran di area tersebut.TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga korban ledakan hendak mengambil barang milik korban yang tertinggal di SMAN 72 Jakarta.
Namun aparat kepolisian belum mengizinkan pihak keluarga untuk mengambil apapun dari lokasi kejadian.
Muhammad Nur Karim yang adiknya, ZA, menjadi korban ledakan mengatakan polisi tak mengizinkan mengambil barang karena masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Saya mau ambil barang bukti dari korban ya, Kak. Karena kata polisi setempat itu masih jadi olah TKP, jadi belum boleh," ujar Karim di depan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (8/11/2025).
Karim mengatakan barang milik sang adik baru boleh diambil pada hari Senin.
"Ada tas, sama itu sih motor sih," ucapnya.
Karim mengaku mendapatkan informasi adanya ledakan dari wali kelas sang adik.
Awalnya, Karim mendapatkan informasi bahwa terjadi ledakan sound system.
"Karena saya pikir, wah ini sound system beneran. Ternyata ketika saya cek di rumah sakit, wah ini darahnya banyak banget di lantainya. Wah ini nggak mungkin sound system,"
"Nah, terus saya tanya lebih dalam pada wali kelasnya. Oh, maaf, Kak. Ini sebenarnya bukan ini, tapi ada bom gitu. Tadi ditemukan barang bukti, ada airsoft gun," tambahnya.
Kronologi Ledakan
Ledakan yang terjadi di Masjid SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jumat (7/11/2025) siang.
Ledakan terjadi saat kegiatan salat Jumat tengah berlangsung.
Beberapa saksi menyebut ada orang tak dikenal yang mencurigakan masuk ke dalam masjid sebelum ledakan terjadi.
Berdasarkan keterangan Farel, siswa kelas XI SMAN 72 Jakarta, suara ledakan terdengar tepat ketika khatib sedang menyampaikan ceramah.
Ledakan itu berasal dari bagian dalam masjid yang berada di area sekolah.
Sejumlah siswa mengatakan terduga pelaku seorang siswa di sekolah itu yang dikenal pendiam dan kerap korban perundungan (dibully) teman-temannya.
Jumlah Korban
Sebanyak 54 orang menjadi korban luka ledakan di SMAN 72 Jakarta .
Tak ada korban jiwa.
Dari 54 korban ledakan tersebut, 21 orang diantaranya telah diperbolehkan pulang setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih dan RS Yarsi, Jakarta Pusat.
"Dari 54 siswa, tinggal 33. 21 sudah pulang dalam kondisi Alhamdulillah sudah baik," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, Jumat malam.
Sementara itu, 33 korban lainnya masih menjalani perawatan medis di dua rumah sakit tersebut.
Tim gabungan dari Puslabfor, Densus 88, Tim Penjinak Bom (Jibom) dan Gegana Polri masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) hingga malam tadi.
Setelah olah TKP rampung dilakukan, Polda Metro Jaya akan menggelar konferensi pers pada Sabtu (8/11/2025) hari ini.
https://www.tribunnews.com/metropoli...&s=paging_new.
masalah kemarin
kemain pas dapat berita singkat dikira soal ledakan Sound system

Anggota Polisi Militer Angkatan Laut berjaga pasca terjadi ledakan di depan gerbang SMAN 72 Jakarta, Jumat (7/11/2025). (Foto: Antara/Naufal Khoirulloh)
Seluruh sekolah di DKI Jakarta, baik negeri maupun swasta, diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperketat pengawasan terhadap lingkungan sekolah, terutama terhadap barang-barang bawaan siswa dan aktivitas yang berpotensi menimbulkan bahaya.
"Jangan sampai lolos dan terjadi kembali hal-hal seperti ini. Koordinasi antara pihak sekolah, orang tua, dan aparat keamanan perlu diperkuat," kata Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth di Jakarta, Sabtu (8/11/2025), terkait ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Jumat (8/11/2025).
Kenneth juga mengingatkan pentingnya pendidikan karakter dan pendekatan psikologis di sekolah guna mencegah potensi tindakan berisiko di kalangan pelajar. Karena diduga pelaku merupakan salah satu siswa sekolah tersebut, dan diduga korban perundungan (bullying).
Selain aspek keamanan fisik, sekolah juga perlu memperkuat pembinaan mental dan sosial siswa. Pendekatan yang humanis dan komunikasi terbuka antara guru, siswa dan orang tua menjadi kunci dalam menjaga iklim belajar yang aman dan sehat.
Ia juga memberikan perhatian khusus terhadap kondisi psikologis para siswa dan guru di SMAN 72 Jakarta pasca-insiden ledakan yang terjadi. "Saya sangat prihatin terhadap dampak psikologis yang mungkin dialami siswa, guru maupun tenaga pendidik di SMAN 72," katanya.
Karena itu, dia mendorong pihak sekolah dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta beserta Dinas Sosial untuk segera melakukan langkah-langkah "trauma healing" dan pendampingan psikologis.
Menurut dia, upaya pemulihan psikologis perlu dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan, agar siswa dapat kembali merasa aman serta fokus serta mendapatkan kepercayaan diri kembali dalam proses belajar.
Sebagai langkah konkret, Kent mengusulkan agar Dinas Pendidikan DKI Jakarta bisa bekerjasama dengan lembaga psikologi, universitas dan aparat setempat dalam program pemulihan dan edukasi keamanan sekolah.
https://www.inilah.com/sekolah-di-ja...akan-di-sma-72
Isi Paket Misterius di Rumah FN Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Ketua RT: Tertutup Sejak SMA

Tayang: Sabtu, 8 November 2025 10:03 WIB
Editor: Listusista Anggeng Rasmi
zoom-inlihat fotoIsi Paket Misterius di Rumah FN Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Ketua RT: Tertutup Sejak SMA
TribunNewsmaker.com | TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
BARANG BUKTI PELAKU- Petugas kepolisian keluar-masuk rumah bawa sejumlah bungkusan berwarna coklat berisi serbuk usai geledah rumah terduga pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta di Jakarta Utara, pada Jumat (7/11/2025) malam.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Tim gabungan dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri bersama Densus 88 dan penyidik Polda Metro Jaya bergerak cepat melakukan penggeledahan di rumah seorang siswa aktif berinisial FN, yang diduga kuat sebagai pelaku utama dalam peristiwa ledakan di SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025) malam.
Pelajar berinisial FN tersebut diketahui masih berstatus sebagai siswa aktif di sekolah tempat kejadian, dan ia tinggal di sebuah rumah di kawasan padat penduduk di wilayah Jakarta Utara.
Dari pantauan langsung TribunJakarta.com di lokasi kejadian, sejumlah petugas terlihat hilir mudik keluar-masuk rumah FN dengan membawa beberapa bungkusan besar berwarna coklat yang diduga berisi barang bukti penting.
Salah satu bungkusan yang paling menarik perhatian bertuliskan keterangan "paket berisi serbuk", yang langsung diamankan ke dalam mobil laboratorium forensik.
Selain itu, terdapat pula beberapa bungkusan coklat lain yang berisi benda-benda mencurigakan, diduga merupakan bahan kimia atau peralatan yang digunakan FN untuk merakit benda berbahaya.
Seluruh barang tersebut kemudian dibawa oleh tim Puslabfor Mabes Polri untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium demi memastikan keterkaitannya dengan insiden ledakan.
Kini, rumah yang ditempati oleh FN telah dipasangi garis polisi berwarna kuning sebagai tanda larangan masuk bagi warga sipil.
Pemandangan di sekitar lokasi pun tampak ramai; warga setempat berkerumun di luar garis pembatas dengan rasa penasaran tinggi menyaksikan proses pemeriksaan.
Hingga pukul 21.30 WIB, petugas dari tim gabungan masih terus melakukan penyisiran secara menyeluruh di bagian dalam rumah, termasuk di area dapur dan gudang belakang yang diketahui digunakan untuk usaha kuliner.
Rumah tersebut ternyata bukan hanya menjadi tempat tinggal, melainkan juga difungsikan sebagai usaha kuliner kecil-kecilan milik keluarga FN.

BARANG BUKTI PELAKU- Petugas kepolisian keluar-masuk rumah bawa sejumlah bungkusan berwarna coklat berisi serbuk usai geledah rumah terduga pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta di Jakarta Utara, pada Jumat (7/11/2025) malam. (Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta)
Ketua RT setempat, Danny, membenarkan bahwa rumah tersebut memang digunakan untuk berjualan makanan dan minuman, meskipun aktivitas di dalamnya tampak tertutup bagi warga sekitar.
Menurut Danny, FN dan keluarganya dikenal jarang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, bahkan anak itu hampir tidak pernah terlihat bermain atau berinteraksi di luar rumah.
"Kalau saya untuk anaknya sendiri tidak pernah lihat, karena informasinya di rumah itu jarang keluar, tidak pernah bersosialisasi dengan anak-anak sekitar, juga sama orang rumahnya juga kurang, antara pekerja di dalam rumah nggak pernah bersosialisasi, itu yang saya ketahui," ucapnya.
Ia juga menuturkan bahwa selama ini warga hanya mengetahui aktivitas di rumah FN sebatas dari aroma masakan yang keluar setiap hari, tanpa pernah melihat langsung siapa saja yang bekerja di sana.
Kini, warga di lingkungan tersebut mengaku terkejut sekaligus khawatir setelah mengetahui bahwa salah satu warganya diduga terlibat dalam kasus ledakan yang mengguncang dunia pendidikan itu.
Tertutup Sejak Masuk SMA
Lebih lanjut, Danny mengungkapkan jika FN tinggal bersama orang tuanya di rumah itu sejak masih duduk di bangku SD.
Ketika beranjak SMP, FN masih sering membawa teman-temannya belajar di rumah itu.
Namun, perilaku tertutup FN mulai terlihat ketika yang bersangkutan masuk SMA.
[mg]https://asset-2.tribunnews.com/newsmaker/foto/bank/images/Terduga-pelaku-ledakan-di-SMAN-72-Kelapa-Gading-Jakarta-Utara-diduga-berinisial-FN.jpg[/img]
SOSOK TERDUGA PELAKU - Terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading Jakarta Utara diduga berinisial FN. Terduga pelaku disebut sering menyendiri hingga korban bully. (YouTube Warta Kota Production)
"Begitu pindah masuk SMA lebih tertutup," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, ledakan terjadi di masjid SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, pada Jumat siang saat salat Jumat tengah berlangsung.
Ledakan tersebut menimbulkan kepanikan dan menyebabkan sedikitnya 54 orang yang terdiri dari pelajar dan staf sekolah mengalami luka-luka.
FN, siswa kelas XII SMAN 72 Jakarta, diduga menjadi pelaku di balik peristiwa tersebut.
Dari keterangan sejumlah saksi, FN dikenal tertutup dan kerap menjadi korban perundungan di sekolah.
3 Kali Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Sebelumnya ledakan terjadi di tiga titik lokasi di lingkungan SMAN 72 Jakarta, Jumat (7/11/2025).
Adapun tiga titik itu, di Musala, kantin, dan bangku.
Ledakan tersebut terjadi saat para siswa kelas 10 dan 11 tengah melakukan Salat Jumat.
Seorang saksi berinisial ZA mengatakan, saat kejadian, ia tengah berada di teras musala sekolah.
Lalu, ia mendengar ledakan pertama terjadi di dalam musala, kemudian diikuti ledakan kedua di kantin dan ledakan ketiga di tempat duduk siswa yang biasa digunakan untuk istirahat.
"Ledakan pertama di musala, yang kedua di kantin, yang ketiga di tempat duduk-duduk anak-anak buat istirahat," kata ZA yang saat ada ledakan pertama sedang berada di teras musala sekolah.
Ia juga mengaku bahwa pelaku peledakan merupakan seorang siswa kelas 12 yang diduga sering mendapat bully dari teman-temannya.
Mengutip Wartakotalive.com, ZA mengatakan bahwa terduga pelaku kerap menyendiri karena merasa tidak sejalan dan sepaham dengan teman-teman sekolahnya.
"Dia kayak ingin balas dendam ke pembully sampai merakit bom sendiri," kata ZA, Jumat.
Menurut ZA, pelaku diduga meletakkan bahan peledak di sekolahnya, salah satunya di tempat duduk para siswa yang membullynya.

LEDAKAN DI SMAN 72 JAKARTA - Benda diduga senjata api (senpi) ditemukan di sekitar lokasi ledakan di SMAN 72 Jakarta di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025) siang. (Wartakotalive.com/ Istimewa)
Baca juga: Sosok Pelaku Peledakan di SMAN 72 Jakarta, Menyendiri, Suka Gambar Darah & Tembakan, Ini Kondisinya
Bahkan, terduga pelaku juga disebut jarang kelihatan di sekolah.
"Dia jarang kelihatan di sekolah," lanjut saksi.
ZA menambahkan, saat kejadian kelas 12 tengah libur, namun terduga pelaku terlihat di belakang sekolah, di tempat pembuangan sampah.
"Saya enggak lihat pelakunya, karena kelas 12 sedang libur dan ternyata dia di belakang sekolah, di tempat-tempat sampah," tuturnya.
Selain meledakkan sejumlah lokasi, pelaku juga membawa diduga senjata api laras panjang dengan sejumlah tulisan di senpi tersebut.
Belakangan terungkap senpi itu hanya mainan.
Penjelasan Kapolri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara perihal kasus ledakan yang terjadi di masjid SMA Negeri 72 Jakarta di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025).
Kapolri menyebut, imbas kejadian ini, puluhan orang mengalami luka-luka.
"Di awal jumlah korban kurang lebih mencapai 50 atau 60. Tapi saat ini Alhamdulillah sudah dibuatkan posko," ujarnya di Istana Presiden, Jumat (7/11/2025).
Menurutnya, korban sudah berangsur-angsur pulang dan ada dua orang yang sedang menjalani operasi.
"Korbannya saat ini sudah bisa berangsur-angsur pulang dan ada dua orang yang saat ini sedang dilaksanakan operasi," ucapnya.
Lebih lanjut, ia menyatakan pihak kepolisian akan memberikan pelayanan terbaik terhadap para korban.
"Tapi yang jelas apa yang tadi sudah disampaikan oleh Pak Kapolda Metro, kembali kita tekankan untuk memberikan pelayanan terbaik khususnya bagi korban," terangnya.
Setelah ledakan terjadi, para korban pun dievakuasi menggunakan sejumlah ambulans ke beberapa rumah sakit.
Aparat kepolisian yang tiba di lokasi segera memasang garis polisi dan membantu mengevakuasi para korban.
Tak lama setelah itu, tim Gegana Korps Brimob Polri dikerahkan ke lokasi untuk melakukan penyisiran dan olah tempat kejadian perkara.
Petugas bersenjata lengkap melakukan pemeriksaan di sekitar masjid guna memastikan tidak ada benda mencurigakan lain yang tertinggal.
Hingga saat ini, area sekolah masih dijaga ketat oleh aparat gabungan dari Polri dan TNI.
https://newsmaker.tribunnews.com/vir...-sma?page=all.
Cerita Kakak Korban Ledakan SMAN 72, Adik Sempat Koma, Tubuh Penuh Serpihan Paku dan Kaca

Tayang: Sabtu, 8 November 2025 10:56 WIB
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-inlihat fotoCerita Kakak Korban Ledakan SMAN 72, Adik Sempat Koma, Tubuh Penuh Serpihan Paku dan Kaca
Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi
LEDAKAN DI SMAN 72 - Muhammad Nur Karim, kakak korban, ZA, yang menjadi korban ledakan di SMAN 72 Jakarta. (Fahdi Fahlevi)
A-
A+
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bola mata Muhammad Nur Karim berkaca-kaca kala menceritakan kondisi adiknya, ZA, yang menjadi korban ledakan di SMAN 72 Jakarta pada Jumat (7/11/2025) kemarin.
ZA merupakan siswa kelas 11 SMAN 72 Jakarta.
Saat ini ZA masih dirawat di RS Islam Cempaka Putih.
Karim mengatakan kondisi ZA sempat koma pasca menjadi korban ledakan tersebut.
"Jadi dikabarkan oleh dokter itu masih nggak sadarkan diri, kondisinya masih ngedrop parah, gitu," ujar Karim di depan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (8/11/2025).
Karim mengaku sempat menunggu kondisi ZA sejak pukul 11.00 WIB malam hingga 03.00 WIB.
Hingga akhirnya pada pukul 09.00 WIB pagi, dokter mengabarkan bahwa kondisi ZA mulai stabil.
Karim mengatakan adiknya langsung menjalani operasi pasca menjadi korban ledakan.
Dirinya mengungkapkan kondisi tubuh korban dipenuhi dengan serpihan paku hingga seng.
"Soalnya banyak serpihan di badannya, gitu. Ada kayak paku, serpihan, gitu. Kayak kaca, seng, kayak gitu," katanya.
Saat ledakan, ZA berada di shaf ketiga paling belakang.
Hal tersebut diketahui Karim setelah menanyakan kepada adiknya yang sudah siuman.
ZA, kata Karim, saat itu sedang mengobrol dengan temannya K saat ledakan itu terjadi.
K juga mengalami luka parah seperti ZA.
"Iya, kebetulan adik saya itu di samping korban yang namanya siapa itu, kurang lebih kelas 12 juga, gitu. Jadi sampingnya kelas 12 yang ini, sampingnya adik saya, terus yang temannya ini," katanya.
Kronologi Ledakan
Ledakan yang terjadi di Masjid SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jumat (7/11/2025) siang.
Ledakan terjadi saat kegiatan salat Jumat tengah berlangsung.
Beberapa saksi menyebut ada orang tak dikenal yang mencurigakan masuk ke dalam masjid sebelum ledakan terjadi.
Berdasarkan keterangan Farel, siswa kelas XI SMAN 72 Jakarta, suara ledakan terdengar tepat ketika khatib sedang menyampaikan ceramah.
Ledakan itu berasal dari bagian dalam masjid yang berada di area sekolah.
Sejumlah siswa mengatakan terduga pelaku seorang siswa di sekolah itu yang dikenal pendiam dan kerap korban perundungan (dibully) teman-temannya.
Jumlah Korban
Sebanyak 54 orang menjadi korban ledakan di SMAN 72 Jakarta .
Dari 54 korban ledakan tersebut, 21 orang diantaranya telah diperbolehkan pulang setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih dan RS Yarsi, Jakarta Pusat.
"Dari 54 siswa, tinggal 33. 21 sudah pulang dalam kondisi Alhamdulillah sudah baik," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, Jumat malam.
Sementara itu, 33 korban lainnya masih menjalani perawatan medis di dua rumah sakit tersebut.
Tim gabungan dari Puslabfor, Densus 88, Tim Penjinak Bom (Jibom) dan Gegana Polri masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) hingga malam tadi.
Setelah olah TKP rampung dilakukan, Polda Metro Jaya akan menggelar konferensi pers pada Sabtu (8/11/2025) hari ini.
https://www.tribunnews.com/metropoli...&s=paging_new.
Masih Olah TKP, Keluarga Tak Bisa Ambil Barang Korban di SMAN 72 Jakarta

Tayang: Sabtu, 8 November 2025 11:14 WIB
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-inlihat fotoMasih Olah TKP, Keluarga Tak Bisa Ambil Barang Korban di SMAN 72 Jakarta
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
LEDAKAN - Suasana tempat kejadian perkara (TKP)?ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Jumat (7/11/2025). Ledakan yang berasal dari sekitar Masjid SMA Negeri 72 Jakarta tersebut menyebabkan korban luka mencapai 54 orang dan Tim gabungan dari TNI, Polri dan Gegana masih melakukan penyelidikan dan penyisiran di area tersebut.TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga korban ledakan hendak mengambil barang milik korban yang tertinggal di SMAN 72 Jakarta.
Namun aparat kepolisian belum mengizinkan pihak keluarga untuk mengambil apapun dari lokasi kejadian.
Muhammad Nur Karim yang adiknya, ZA, menjadi korban ledakan mengatakan polisi tak mengizinkan mengambil barang karena masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Saya mau ambil barang bukti dari korban ya, Kak. Karena kata polisi setempat itu masih jadi olah TKP, jadi belum boleh," ujar Karim di depan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (8/11/2025).
Karim mengatakan barang milik sang adik baru boleh diambil pada hari Senin.
"Ada tas, sama itu sih motor sih," ucapnya.
Karim mengaku mendapatkan informasi adanya ledakan dari wali kelas sang adik.
Awalnya, Karim mendapatkan informasi bahwa terjadi ledakan sound system.
"Karena saya pikir, wah ini sound system beneran. Ternyata ketika saya cek di rumah sakit, wah ini darahnya banyak banget di lantainya. Wah ini nggak mungkin sound system,"
"Nah, terus saya tanya lebih dalam pada wali kelasnya. Oh, maaf, Kak. Ini sebenarnya bukan ini, tapi ada bom gitu. Tadi ditemukan barang bukti, ada airsoft gun," tambahnya.
Kronologi Ledakan
Ledakan yang terjadi di Masjid SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jumat (7/11/2025) siang.
Ledakan terjadi saat kegiatan salat Jumat tengah berlangsung.
Beberapa saksi menyebut ada orang tak dikenal yang mencurigakan masuk ke dalam masjid sebelum ledakan terjadi.
Berdasarkan keterangan Farel, siswa kelas XI SMAN 72 Jakarta, suara ledakan terdengar tepat ketika khatib sedang menyampaikan ceramah.
Ledakan itu berasal dari bagian dalam masjid yang berada di area sekolah.
Sejumlah siswa mengatakan terduga pelaku seorang siswa di sekolah itu yang dikenal pendiam dan kerap korban perundungan (dibully) teman-temannya.
Jumlah Korban
Sebanyak 54 orang menjadi korban luka ledakan di SMAN 72 Jakarta .
Tak ada korban jiwa.
Dari 54 korban ledakan tersebut, 21 orang diantaranya telah diperbolehkan pulang setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih dan RS Yarsi, Jakarta Pusat.
"Dari 54 siswa, tinggal 33. 21 sudah pulang dalam kondisi Alhamdulillah sudah baik," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, Jumat malam.
Sementara itu, 33 korban lainnya masih menjalani perawatan medis di dua rumah sakit tersebut.
Tim gabungan dari Puslabfor, Densus 88, Tim Penjinak Bom (Jibom) dan Gegana Polri masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) hingga malam tadi.
Setelah olah TKP rampung dilakukan, Polda Metro Jaya akan menggelar konferensi pers pada Sabtu (8/11/2025) hari ini.
https://www.tribunnews.com/metropoli...&s=paging_new.
masalah kemarin
kemain pas dapat berita singkat dikira soal ledakan Sound system
superman313 dan MemoryExpress memberi reputasi
2
225
16
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan