Kaskus

News

beacuka1Avatar border
TS
beacuka1
WIKA Tersungkur: Jadi BUMN Karya Paling Merugi Kuartal III/2025
 WIKA Tersungkur: Jadi BUMN Karya Paling Merugi Kuartal III/2025


Jakarta, MI - Kinerja emiten BUMN Karya kembali menunjukkan tekanan berat pada kuartal III/2025. Dari empat perusahaan konstruksi pelat merah, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) tercatat menjadi yang paling terpuruk setelah membukukan rugi bersih Rp3,21 triliun. Kondisi ini berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun lalu ketika WIKA masih meraup laba Rp741,43 miliar.

Rugi yang dibukukan WIKA bahkan menyalip PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), yang selama ini dikenal sebagai emiten BUMN Karya dengan tekanan keuangan paling berat. Waskita membukukan rugi bersih Rp3,17 triliun pada kuartal III/2025, sedikit lebih rendah dibandingkan WIKA.

Melihat kondisi keuangan yang kian tertekan, langkah restrukturisasi utang dinilai menjadi pilihan yang harus segera ditempuh oleh WIKA.

Ekonom Indef, Tauhid Ahmad, menilai WIKA merupakan salah satu contoh BUMN Karya yang menanggung beban berat sejak periode percepatan pembangunan infrastruktur di era pemerintahan Joko Widodo.

Saat itu, perusahaan-perusahaan konstruksi pelat merah bukan hanya berperan sebagai kontraktor proyek strategis nasional (PSN), tetapi juga dengan penyertaan modal untuk memuluskan PSN terkait yang menjadi penugasan.

"Akibatnya, mereka menghadapi tekanan keuangan berat, termasuk WIKA yang kini harus berjuang menata ulang kewajibannya agar tetap bisa beroperasi dan bertahan," katanya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (6/11/2025).

Ia mencontohkan, WIKA kini menanggung beban utang jumbo dari proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh), di mana perusahaan wajib menyetorkan modal hampir Rp12 triliun dengan beban bunga pinjaman tersebut mencapai Rp2 triliun per tahun. Di sisi lain, perusahaan juga dihadapkan pada kewajiban pembayaran bunga obligasi dan sukuk yang jatuh tempo pada Februari 2025.

“Mau tidak mau utang WIKA itu harus disesuaikan. Ini sejalan dengan rencana restrukturisasi utang ke China yang bisa sampai 60 tahun. Jadi restrukturisasi memang menjadi alternatif agar WIKA bisa bertahan," jelasnya.

Kondisi keuangan perusahaan semakin terbebani oleh pemangkasan anggaran infrastruktur pemerintah pada 2025. Hingga September 2025, nilai kontrak baru yang dikantongi WIKA hanya sekitar Rp6,19 triliun—merosot sekitar 60% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp15,58 triliun. Penjualan pun ikut turun 27,55%, dari Rp12,54 triliun menjadi Rp9,09 triliun.

Penurunan signifikan pada penjualan turut menggerus likuiditas WIKA. Arus kas operasi perusahaan mengalami defisit Rp1 triliun, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yaitu defisit Rp218,9 miliar. 

Oleh karena itu, restrukturisasi menjadi langkah yang tak terhindarkan bagi WIKA untuk kembali sehat. Bahkan, Tauhid menilai restrukturisasi harus turut disertai dengan penyesuaian bunga pinjaman agar WIKA benar-benar mampu membayar kewajiban. 

"Ketika restrukturisasi, bunganya harusnya bisa dikurangi. Jangan sampai bebannya makin berat. Kalau bunganya makin besar, justru masalah baru yang muncul," kata Tauhid.

Lebih lanjut, ia menilai bahwa selain restrukturisasi, WIKA juga membutuhkan dukungan tambahan dari Pemerintah untuk mendapatkan proyek-proyek baru yang memiliki prospek keuntungan. 

"Kalau untuk proyek kereta cepat saya kira sudah tidak mungkin, tapi untuk proyek baru infrastruktur masih bisa. Itu penting agar WIKA bisa menutup kerugian yang ada," pungkasnya.

https://monitorindonesia.com/ekonomi...artal-iii-2025

Mohon info bagi pemegang saham wika, apakah baiknya CL atau tetap hold

emoticon-Mewek

superman313Avatar border
superman313 memberi reputasi
1
140
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan