- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
UAS Tetap Bela Gubernur Riau Abdul Wahid Meski Jadi Tersangka Korupsi
TS
rizkync108
UAS Tetap Bela Gubernur Riau Abdul Wahid Meski Jadi Tersangka Korupsi
Tayang: Rabu, 5 November 2025 19:24 WIB
Editor: Desy Selviany
WARTAKOTALIVE.COM- Tokoh agama Ustad Abdul Somad tetap mendukung Gubernur Riau Abdul Wahid meski kini ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kasus korupsi.
Abdul Somad menuliskan dukungannya kepada Abdul Wahid di instagramnya pada Selasa (4/11/2025) setelah kabar operasi tangkap tangan (OTT) terhadap orang nomor satu Riau itu beredar.
Abdul Somad mengakui bahwa dirinya membantu Abdul Wahid dalam kampanye di Pilkada Riau 2024.
Dukungan itu diberikan Abdul Somad lantaran melihat latar belakang Abdul Wahid yang cukup penuh perjuangan.
Di mana kata Abdul Somad, Abdul Wahid merupakan seorang anak yatim dari Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
“Anak yatim. Di Simbar. Kampung di Indragiri Hilir. Dikirim ibunya mondok ke Canduang,” tulis tokoh agama yang kerap disapa UAS itu.
Hingga akhirnya kata UAS, Abdul Wahid bisa kuliah di Fakultas Tarbiyah, Uin Suska Riau dari biaya yang didapat saat menjadi kuli bangunan.
Selama berjuang di usia muda, Abdul Wahid kerap numpang hidup di Kantor PKB. Hingga kemudian bisa duduk di kursi DPRD Provinsi Riau.
UAS mengaku sudah berjuang dengan Abdul Wahid sejak tahun 2019 dan keliling Indragiri Hilir. Saat itu Abdul Wahid menjadi anggota DPR RI.
Hingga 2024, kepada UAS, Abdul Wahid mengaku ingin bertarung di Riau 1 untuk menjadi Gubernur Riau.
Saat itu, Abdul Wahid mengaku ingin membangun Riau lantaran provinsi tersebut masih banyak orang susah.
UAS pun mengajukan 16 syarat kepada Abdul Wahid apabila mau didukungnya di Pemilu 2024.
Yakni beberapa di antaranya membuat Islamic Centre, beasiswa untuk anak berprestasi, pemberian insentif guru mengaji, pemberian insentif penyelenggara jenazah, dan seterusnya.
Hingga akhirnya Abdul Wahid menjadi Gubernur Riau pada Februari 2025.
Melihat kawannya menjadi tersangka korupsi, UAS menganggap hal itu seperti angin kencang dan ombak besar.
“Laut politik dengan angin kencang, karang tajam, dipukul ombak dihempas gelombang. Sebagai sahabat, saya support dan mendoakan,” tulis UAS.
UAS pun Mengutip hadis riwayat At-Tirmidzi yang menyiratkan seseorang tengah dizalimi.
“Semua orang berkumpul untuk memudaratkan, tidak akan mampu, kecuali memang sudah takdir Allah. Pena takdir sudah terangkat, kertas takdir sudah kering (HR. At-Tirmidzi),” jelasnya.
UAS pun mengaku akan terus mendukung kawannya itu meski kini sudah berompi oranye.
“Sebagai sahabat, saya support dan mendoakan,” kata UAS.
Abdul Wahid jadi tersangka korupsi karena ketahuan meminta jatah preman melalui anak buahnya di Dinas PUPRPKPP.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak dalam konferensi pers di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta pada Rabu (5/11/2025).
Sedari Mei 2025 kata Tanak, anak buah Abdul Wahid melakukan pertemuan di sebuah kafe di Kota Pekanbaru.
Pertemuan tersebut membahas jatah 2,5 persen layaknya besaran zakat di agama Islam untuk diberikan kepada Abdul Wahid.
Diketahui dalam agama Islam, besaran zakat umumnya adalah 2,5 persen.
“Fee tersebut termasuk penambahan anggaran tahun 2025 yang dialokasikan kepada UPT jalan dan jembatan wilayah 1 sampai 6 di Dinas PUPRPKPP yang semula Rp71,6 miliar menjadi R177,4 miliar jadi terjadi kenaikan Rp106 miliar,” jelas Tanak seperti dimuat Youtube KPK.
Bahkan apabila jatah tersebut tidak dipenuhi, pihak Abdul Wahid mengancam akan mutasi sejumlah pejabat di dinas terkait.
Anak buah Abdul Wahid bahkan meminta fee lima persen atau senilai Rp7 miliar dari dana Dinas PUPRPKPP senilai Rp106 miliar.
sumber
Editor: Desy Selviany
Quote:
WARTAKOTALIVE.COM- Tokoh agama Ustad Abdul Somad tetap mendukung Gubernur Riau Abdul Wahid meski kini ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kasus korupsi.
Abdul Somad menuliskan dukungannya kepada Abdul Wahid di instagramnya pada Selasa (4/11/2025) setelah kabar operasi tangkap tangan (OTT) terhadap orang nomor satu Riau itu beredar.
Abdul Somad mengakui bahwa dirinya membantu Abdul Wahid dalam kampanye di Pilkada Riau 2024.
Dukungan itu diberikan Abdul Somad lantaran melihat latar belakang Abdul Wahid yang cukup penuh perjuangan.
Di mana kata Abdul Somad, Abdul Wahid merupakan seorang anak yatim dari Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
“Anak yatim. Di Simbar. Kampung di Indragiri Hilir. Dikirim ibunya mondok ke Canduang,” tulis tokoh agama yang kerap disapa UAS itu.
Hingga akhirnya kata UAS, Abdul Wahid bisa kuliah di Fakultas Tarbiyah, Uin Suska Riau dari biaya yang didapat saat menjadi kuli bangunan.
Selama berjuang di usia muda, Abdul Wahid kerap numpang hidup di Kantor PKB. Hingga kemudian bisa duduk di kursi DPRD Provinsi Riau.
UAS mengaku sudah berjuang dengan Abdul Wahid sejak tahun 2019 dan keliling Indragiri Hilir. Saat itu Abdul Wahid menjadi anggota DPR RI.
Hingga 2024, kepada UAS, Abdul Wahid mengaku ingin bertarung di Riau 1 untuk menjadi Gubernur Riau.
Saat itu, Abdul Wahid mengaku ingin membangun Riau lantaran provinsi tersebut masih banyak orang susah.
UAS pun mengajukan 16 syarat kepada Abdul Wahid apabila mau didukungnya di Pemilu 2024.
Yakni beberapa di antaranya membuat Islamic Centre, beasiswa untuk anak berprestasi, pemberian insentif guru mengaji, pemberian insentif penyelenggara jenazah, dan seterusnya.
Hingga akhirnya Abdul Wahid menjadi Gubernur Riau pada Februari 2025.
Melihat kawannya menjadi tersangka korupsi, UAS menganggap hal itu seperti angin kencang dan ombak besar.
“Laut politik dengan angin kencang, karang tajam, dipukul ombak dihempas gelombang. Sebagai sahabat, saya support dan mendoakan,” tulis UAS.
UAS pun Mengutip hadis riwayat At-Tirmidzi yang menyiratkan seseorang tengah dizalimi.
“Semua orang berkumpul untuk memudaratkan, tidak akan mampu, kecuali memang sudah takdir Allah. Pena takdir sudah terangkat, kertas takdir sudah kering (HR. At-Tirmidzi),” jelasnya.
UAS pun mengaku akan terus mendukung kawannya itu meski kini sudah berompi oranye.
“Sebagai sahabat, saya support dan mendoakan,” kata UAS.
Abdul Wahid jadi tersangka korupsi karena ketahuan meminta jatah preman melalui anak buahnya di Dinas PUPRPKPP.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak dalam konferensi pers di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta pada Rabu (5/11/2025).
Sedari Mei 2025 kata Tanak, anak buah Abdul Wahid melakukan pertemuan di sebuah kafe di Kota Pekanbaru.
Pertemuan tersebut membahas jatah 2,5 persen layaknya besaran zakat di agama Islam untuk diberikan kepada Abdul Wahid.
Diketahui dalam agama Islam, besaran zakat umumnya adalah 2,5 persen.
“Fee tersebut termasuk penambahan anggaran tahun 2025 yang dialokasikan kepada UPT jalan dan jembatan wilayah 1 sampai 6 di Dinas PUPRPKPP yang semula Rp71,6 miliar menjadi R177,4 miliar jadi terjadi kenaikan Rp106 miliar,” jelas Tanak seperti dimuat Youtube KPK.
Bahkan apabila jatah tersebut tidak dipenuhi, pihak Abdul Wahid mengancam akan mutasi sejumlah pejabat di dinas terkait.
Anak buah Abdul Wahid bahkan meminta fee lima persen atau senilai Rp7 miliar dari dana Dinas PUPRPKPP senilai Rp106 miliar.
sumber
0
936
62
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan
