Kaskus

Entertainment

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Serial Killer dari Zama | Membunuh Wanita Muda Demi Seks dan Uang
Quote:



Takahiro Shiraishi lahir di Machida, Tokyo, pada 9 Oktober 1990. Dia dan orang tuanya kemudian pindah ke kota Zama di Prefektur Kanagawa saat usianya 4 tahun. Zama hanya berjarak 50 menit dari Tokyo. Di kota Zama keluarga Shiraishi tinggal di rumah dua lantai. Saat pindah ke kota itu, adik perempuan Takahiro lahir, maka lengkap sudah kebahagiaan keluarga Shiraishi.

Keluarga Shiraishi bisa dibilang berkecukupan, karena sang kepala rumah tangga bekerja di pabrik suku cadang mobil dengan gaji lumayan. Setiap tahun mereka rutin melakukan liburan.

Ketika berada di sekolah dasar, Takahiro dikenal sebagai anak yang pemalu, nilai akademisnya biasa saja. Kehidupan masa kecilnya cukup normal. Tapi, ada satu yang tidak normal, Takahiro suka main cekik mencekik dengan teman-temannya. Suatu hari, dia bahkan sempat pingsan karena dicekik temannya.

Meski rajin masuk sekolah, sebenarnya Takahiro tidak menyukai pergi ke sekolah. Dia lebih suka menghabiskan waktu berjam-jam main video game dan membuat sang ibu marah. Mulai kelas 3 SMP, dia sering bolos sekolah, alasannya karena dia tidak punya banyak teman, ditambah kedua orang tuanya tidak akur. Saat bolos, dia habiskan waktu di dalam kamarnya yang berantakan sembari main video game.

Takahiro jadi serba salah, di sekolah dia tidak betah karena tidak punya banyak teman, sementara di rumah dia tidak nyaman karena orang tuanya sering bertengkar.

Quote:


Saat SMA Takahiro pernah kabur dari rumah, dia juga nekat melakukan aksi bunuh diri dengan menelan beberapa pil obat tidur, tapi usahanya itu gagal. Setelah lulus SMA, orang tuanya bercerai. Si ibu pindah ke Tokyo membawa anak bungsunya yang cerdas dan punya prospek masa depan cerah. Sementara Takahiro tetap tinggal bersama ayahnya di kota Zama.

Hubungan Takahiro dan ayahnya tidak terlalu dekat, karena waktu itu sang ayah sibuk dengan bisnis barunya, yakni menjual suku cadang mobil. Kepada istrinya, sang ayah memberi pesan sebagai berikut:

"Kamu jangan sering-sering menghubungi Takahiro, nanti dia jadi manja dan minta duit terus."

Sejak perceraian orang tuanya, Takahiro menganggap sang ibu tidak menyayanginya, karena jarang menghubungi dia. Menurut Takahiro, sang ibu lebih sayang kepada adik perempuannya. Takahiro pun akhirnya merasa kesepian. Soal kesepian, tidak hanya dirasakan Takahiro, di Jepang rata-rata orang mengalami kesepian.

Tidak mau berlarut dengan kesepiannya, setelah tamat sekolah SMA pada 2009, Takahiro mengambil langkah positif dengan bekerja di sebuah supermarket. Setelah dua tahun, dia tidak puas dengan gajinya yang kecil. Kemudian dia kerja di toko elektronik. Tapi, itu tidak bertahan lama, karena Takahiro merasa gajinya terlalu kecil. Dia pindah tempat kerja lagi.

Begitulah Takahiro, dia pindah-pindah tempat kerja karena tidak puas dengan gaji yang diterimanya. Sampai suatu hari dia mendapat pekerjaan dengan gaji besar sesuai harapannya. Pria itu kemudian bekerja di pachinko, permainan ketangkasan berupa judi yang populer di Jepang.

Tak hanya itu, Takahiro juga bekerja di distrik Kabukicho, Tokyo, tempat industri seks dan klub malam yang terkenal. Di sana dia bertugas mencari perempuan muda untuk diajak bekerja sebagai pekerja seks di rumah bordil dan bar.

Quote:


Namun, pekerjaan yang dijalani Takahiro ilegal, dan pada Februari 2017 dia ditangkap polisi. Pria itu didakwa melanggar undang-undang kejahatan terorganisir dan undang-undang keamanan ketenagakerjaan.

Dengan bantuan sang ayah, Takahiro tidak sampai dipenjara. Dia hanya divonis 3 tahun masa percobaan. Artinya jika dalam 3 tahun dia melakukan tindak kejahatan atau melanggar undang-undang, pria tersebut akan langsung dikirim ke penjara.

Setelah vonis yang diterimanya, Takahiro kembali tinggal bersama sang ayah di kota Zama. Dia membantu ayahnya menjual suku cadang mobil, tapi dia merasa gaji yang didapat kecil.

Takahiro waktu itu berusia 27 tahun, usianya tak muda lagi. Menjelang usia 30 tahun, masa depannya tampak suram. Di berpikir, tidak akan bisa dapat pekerjaan dengan gaji besar.

Quote:


Untuk mendapat uang lebih banyak, Takahiro lalu memanipulasi sang ayah. Dia menulis keinginan bunuh diri di secarik kertas. Setelah sang ayah membaca tulisan itu, dia mulai bersikap baik dan lembut ke Takahiro. Bahkan sang ayah juga membayar asuransi kesehatan dan pajak anaknya, meski Takahiro sudah dewasa dan seharusnya mandiri.

"Ternyata mudah memanipulasi orang untuk mendapatkan uang,"pikir Takahiro waktu itu.

Dia kemudian mulai menyusun rencana untuk memanipulasi orang lain. Takahiro teringat saat bekerja mencari wanita untuk dijadikan pekerja seks, dia sering bertemu wanita yang putus asa dan ingin bunuh diri alias menjemput maut.

Wanita-wanita seperti ini mudah dimanipulasi, dengan memanipulasi mereka, Takahiro bisa mendapatkan dua hal yang diinginkannya, yakni uang dan seks.

Quote:


Hidup di era digital, Takahiro merasa beruntung, karena bisa melakukan aksi manipulasi dan tipu-tipu memakai media sosial. Dia kemudian membuat akun Twitter @hangingpro. Dalam biografi di akun Twitter, Takahiro menggambarkan dirinya sebagai orang depresi yang ingin menjemput maut bersama.

Lewat Twitter, dia sering berinteraksi dengan orang-orang yang merasa depresi dan ingin menjemput maut. Takahiro kemudian berkenalan dengan 9 orang yang ingin menjemput maut. Berikut adalah daftar orang-orang tersebut:


1. Mizuki Miura yang Pertama


Serial Killer dari Zama | Membunuh Wanita Muda Demi Seks dan Uang

Sumber: Kyodo News


Orang pertama yang dikenal Takahiro melalui Twitter adalah Mizuki Miura, wanita 21 tahun, seorang pekerja kantoran. Dia tinggal di Atsugi, Prefektur Kanagawa, bersama kakak laki-laki dan ibunya. Masa lalu Mizuki agak kelam, semasa sekolah dia jadi korban bully. Kenangan pahit itu membekas sampai dewasa.

Mizuki yang depresi, pernah pergi dari rumah tanpa pamit. Suatu hari, dia dibawa ke psikiater, dan didiagnosis mengalami kecemasan dan gangguan beradaptasi. Dia tidak melanjutkan pengobatan waktu itu, dan memilih menyembuhkan penyakitnya sendiri memakai obat-obatan yang dijual bebas.

Bukannya sembuh, kondisi Mizuki semakin memburuk. Wanita ini semakin sering berselancar di internet, mencari informasi untuk menjemput mautbersama-sama. Suatu hari pada Agustus 2016, dia bertemu dengan orang yang mau diajak menjemput maut bersama. Mereka berdua lalu pergi ke Pulau Enoshima.

Orang yang dikenal Mizuki mati, sementara dia selamat. Wanita itu kemudian dibawa ke rumah sakit untuk dirawat. Setelah aksi menjemput maut gagal, Mizuki semakin depresi dan merasa bersalah. Saat di rumah sakit, wanita muda itu mencoba menjemput maut lagi.

Quote:


Pada awal Agustus 2017, setahun setelah aksi menjemput maut yang gagal, Mizuki melihat postingan Takahiro di Twitter yang berisi ajakan menjemput maut bersama. Tertarik, Mizuki kemudian menghubungi Takahiro, komunikasi mereka berlanjut pada 8 Agustus melalui Kakao Talk.

Wanita itu juga mengenalkan Takahiro dengan temannya yang bernama Shogo Nishinaka, pria 20 tahun yang depresi dan ingin menjemput maut. Pada 15 Agustus 2017, Takahiro mengajak dua orang itu bertemu untuk mengakhiri hidup bersama.

Mereka bertemu di taman yang ada di kota Zama, tak jauh dari rumah Takahiro. Setelah mengobrol, Mizuki jadi ragu dan bertanya pada dirinya sendiri, apakah dia benar-benar ingin mati ? Pertemuan pun berakhir, dan aksi menjemput maut gagal terlaksana.

Tiga hari kemudian, pada 19 Agustus 2017, Mizuki menemui Takahiro, bukan untuk menjemput maut; melainkan ingin menjauh dari keluarganya. Selain menjemput maut, Mizuki punya keinginan untuk tinggal jauh dari keluarga. Takahiro menyarankan agar Mizuki tinggal bersamanya di Zama. Pria itu meminta Mizuki menulis pesan kepada keluarganya, dan berkata sebagai berikut:

"Supaya keluargamu tidak mencari, kamu tulis pesan ke mereka, jika kamu ingin pergi dan tidak ingin dihubungi."

Takahiro kemudian meminjam uang Mizuki untuk menyewa sebuah apartemen di kota Zama, tak jauh dari rumah ayahnya. Mizuki kemudian mengirim uang sekitar Rp 50 juta ke rekening pria itu, uang lalu dipakai menyewa apartemen.

Quote:


Takahiro dan Mizuki lalu tinggal bersama dan melakukan hubungan seks. Takahiro pun senang. Dia seperti menjadi gigolo bagi Mizuki. Seluruh biaya hidupnya ditanggung wanita muda itu. Namun, suatu hari Mizuki menolak diajak berhubungan seks.

Takahiro curiga jika wanita itu sudah bosan, dia kemudian khawatir, bagaimana jika Mizuki menagih uang yang dipakai untuk menyewa apartemen ? Agar hal itu tidak terjadi, maka Mizuki harus mati.

Pada 23 Agustus 2017, Takahiro memberi Mizuki minuman beralkohol yang dicampur obat tidur, dia kemudian menjerat leher wanita itu dengan tali, dan menguras seluruh uangnya. Selanjutnya dia memotong tubuh wanita itu dan menyimpannya di kotak pendingin es. Takahiro puas, dengan mudah dia mendapat uang dan seks sekaligus.



2. Kureha Ishihara yang Kedua

Serial Killer dari Zama | Membunuh Wanita Muda Demi Seks dan Uang

Sumber: Kyodo News


Pada 28 Agustus 2017, Takahiro beraksi mencari korban selanjutnya. Kali ini korban yang dipancing adalah Kureha Ishihara dari Oura, Prefektur Gunma, usianya masih 15 tahun. Gadis SMA itu datang ke apartemen Takahiro untuk menjemput maut bersama.

Sesampainya di apartemen, Takahiro menyuguhkan minuman beralkohol yang dicampur obat tidur. Setelah Kureha tertidur, gadis itu dirudapaksa. Lehernya dijerat dengan tali, tubuhnya dipotong dan disimpan di kotak pendingin es. Takahiro juga mengambil seluruh uang milik gadis itu.


3. Shogo Nishinaka yang Ketiga

Serial Killer dari Zama | Membunuh Wanita Muda Demi Seks dan Uang

Sumber: Kyodo News


Shogo (20 tahun waktu itu) khawatir mengenai keadaan Mizuki, dia kemudian menghubungi Takahiro. Karena sepengetahuan Shogo, temannya tinggal di apartemen bersama pria itu. Takahiro kemudian mengajak Shogo datang ke apartemennya. Karena takut Shogo akan melaporkan dirinya ke polisi, Takahiro lalu membunuh pria dari Yokohama ini.

Pertama dia suguhkan minuman beralkohol yang dicampur obat tidur, setelah Shogo terlelap, lehernya dijerat memakai tali. Takahiro kemudian memotong tubuh Shogo dan menyimpannya di kotak pendingin es. Tak lupa, seluruh uang Shogo juga dikuras.


4. Hinako Sarashina yang Keempat

Serial Killer dari Zama | Membunuh Wanita Muda Demi Seks dan Uang

Sumber: Kyodo News


Dua minggu Takahiro beristirahat dari aksi kejinya, dan pada 16 September 2017 dia mulai beraksi lagi. Kali ini korbannya adalah mahasiswi berusia 19 tahun bernama Hinako Sarashina yang berasal dari Tokurozawa, Prefektur Saitama. Hinako mengenal Takahiro dari Twittter, gadis ini bilang ke Takahiro ingin menjemput maut bersama.

Takahiro kemudian mengajak Hinako ke apartemennya, dia disuguhi minuman beralkohol yang dicampur obat tidur. Hinako dirudapaksa, selanjutnya dijerat lehernya memakai tali. Kemudian dimutilasi, dan potongan tubuhnya disimpam di kotak pendingin es. Tak lupa, Takahiro juga mengambil seluruh uang gadis ini.


5. Hitomi Fujima yang kelima

Serial Killer dari Zama | Membunuh Wanita Muda Demi Seks dan Uang

Sumber: Kyodo News


Pada 24 September 2017, Takahiro mengajak Hitomi Fujima ke apartemennya. Wanita ini berusia 26 tahun dari Kusakabe, Prefektur Saitama. Hitomi juga ingin menjemput maut bersama. Seperti sebelumnya, wanita ini dibuat tertidur, dirudapaksa, dimutilasi dan diambil uangnya. Korban Takahiro sudah lima orang, dan dia tidak mau berhenti.


6. Akari Suda yang Keenam

Serial Killer dari Zama | Membunuh Wanita Muda Demi Seks dan Uang

Sumber: Kyodo News


Akari Suda adalah gadis SMA usia 17 tahun yang tinggal di Fukushima, Prefektur Fukushima. Kehidupannya tidak berjalan normal, karena sang ibu sering mendapat pukulan dan tindak kekerasan lainnya dari sang ayah. Hal tersebut membuatnya depresi, labil dan tidak bahagia. Dia juga sempat kabur dari rumah beberapa kali dan tinggal di tempat teman-teman yang dikenal dari Twitter.

Pada 18 September 2017, Akari menulis Tweet tentang keingininan menjemput maut. Takahiro membaca Tweet itu dan meresponnya. Mereka kemudian berkomunikasi lewat aplikasi lain secara intens. Pada 28 Sepetmber keduanya janjian untuk bertemu.

Dengan naik kereta, Akari datang ke kota Zama. Di stasiun, gadis ini dijemput oleh Takahiro. Mereka kemudian makan di restoran, Akari yang bayar. Setelah itu, Akari pergi ke apartemen Takahiro, mereka berdua naik taksi, Akari juga yang bayar.

Sesampainya di apartemen, Akari cerita tentang masalahnya. Dia juga bercerita sedang kerja paruh waktu di bar dengan gaji bulanan sekitar Rp 5 juta. Akari pun menceritakan sering merasa gelisah dan cemas. Takahiro kemudian memberi pil tidur. Setelah gadis itu mengantuk, Akari dirudapaksa, dijerat lehernya pakai tali, dan dimutilasi. Uangnya kemudian diambil.


7. Natsumi Kubo yang Ketujuh

Serial Killer dari Zama | Membunuh Wanita Muda Demi Seks dan Uang

Sumber: Kyodo News


Dua hari setelah membunuh Akari, korban ketujuh pun jatuh pada 20 September. Dia adalah Natsumi Kubo, 17 tahun, gadis SMA dari Kita-ku, Prefektur Saitama. Seperti korban sebelumnya, dia dibuat terlelap pakai obat tidur, dirudapaksa, dimutilasi dan diambil uangnya.

Mungkin karena lelah, Takahiro beristirahat selama dua minggu; total sudah ada 7 korban yang dibunuh dan dimutilasi. Potongan tubuh korban disimpan di apartemennya dan mulai mengeluarkan bau busuk.


8. Kazumi Maruyama yang Kedelapan

Serial Killer dari Zama | Membunuh Wanita Muda Demi Seks dan Uang

Sumber: Kyodo News


Kazumi Maruyama adalah wanita usia 25 tahun dari Yokohama, Prefektur Kanagawa. Dia juga dikenal Takahiro lewat Twitter dan punya keinginan menjemput maut. Pada 18 Oktober 2017, wanita itu diundang ke apartemen pria itu.

Seperti biasa, korban dibuat tertidur, dirudapaksa, dijerat lehernya pakai tali, kemudian dimutilasi dan uangnya diambil. Korban kedelapan telah jatuh, meski mayat telah menumpuk di apartemennya, Takahiro belum mau berhenti.


9. Aiko Tamura yang Kesembilan

Serial Killer dari Zama | Membunuh Wanita Muda Demi Seks dan Uang

Sumber: Kyodo News


Aiko Tamura adalah janda usia 23 tahun, berasal dari Hachioji, Tokyo. Pada 2014, wanita ini didiagnosis mengalami salah satu penyakit mental yang parah, yakni skizofrenia. Dia tidak bekerja dan tinggal bersama ibunya. Namun, pada Juni 2017 sang ibu meninggal dunia.

Aiko kemudian pindah ke rumah perawatan, menerima tunjangan dan bantuan sosial dari pemerintah karena tidak bekerja dan alami penyakit mental. Aiko sering memikirkan tentang aksi menjemput maut. Pada 20 Oktober, dia membuat Tweet sebagai berikut:

"Apakah ada yang ingin mati bersamaku ?"

Takahiro yang membaca Tweet itu, kemudian mengirim pesan ke Aiko pada 22 Oktober dan bilang ingin mati bersamanya. Aiko kemudian bertanya, apakah untuk menjemput maut perlu uang ? Karena dia hanya punya Rp 100 ribu. Takahiro bilang tak perlu uang, dan memintanya datang ke apartemen.

Pada 23 Oktober, Aiko pergi ke tempat Takahiro naik kereta. Wanita itu dijemut di stasiun. Sesampainya di apartemen, Aiko diberi obat tidur, dirudapaksa, dijerat lehernya dengan tali kemudian dimutilasi. Takahiro mengincar Aiko hanya untuk dirudapaksa.



Lanjut Post #2 emoticon-Ngacir




Referensi: 1| 2 | 3 | 4 5
fachri15Avatar border
mhycroeAvatar border
benche87Avatar border
benche87 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.3K
19
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan