- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sekjen Demokrat: Siapa yang akan Talangi Kerugian Whoosh?
TS
putraFH
Sekjen Demokrat: Siapa yang akan Talangi Kerugian Whoosh?
Liputan6.com, Jakarta Sekjen Partai Demokrat Herman Khaeron meminta pemerintah memastikan siapa pihak yang harus menalangi atau membayar kerugian kereta cepat, Whoosh. Utang proyek kereta cepat Whoosh saat ini senilai USD 7,3 miliar atau setara Rp 116 triliun.
"Reasoning apa pun untuk terwujudnya ini, ini sudah lewat gitu. Kan kondisi hari ini adalah rugi. Nah rugi ini siapa yang akan menalangi?" kata Herman Khaeron di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (31/10/2025).
Anggota Komisi VI DPR RI itu mengaku sepakat Whoosh bisa dimanfaatkan untuk jangka panjang untuk masyarakat. Namun, dia mempertanyakan pihak mana yang harus bertanggung jawab atas kerugian kereta cepat tersebut.
"Kalau memang ini bagian dari investasi sosial negara dengan meningkatkan produktivitas, mengurangi losing dari setiap moving seluruh moda yang sekarang ada, karena lebih cepat, mungkin lebih efisien waktu dan lain sebagainya. Tetapi siapa yang akan membayar kerugian hari ini?" ucapnya.
Menurut Khaeron, pemerintah yang akhirnya harusnya turun tangan terkait membayar kerugian tersebut.
"Tentu nanti kami akan meminta keterangan, informasi, apa langkah-langkah strategis ke depan yang bisa dibangun supaya ini tidak rugi karena ruginya akan panjang," pungkasnya.
Prabowo Gelar Rapat Bahas Nasib Whoosh
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan Presiden Prabowo Subianto telah menggelar rapat terbatas (ratas) untuk membahas penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, alias Whoosh.
Menurut dia, pemerintah sedang mencari skema terbaik untuk menyelesaikan utang Whoosh senilai Rp 116 triliun. Salah satunya, meminta kelonggaran waktu pembayaran utang Whoosh.
"Kemarin di dalam ratas itu (utang Whoosh) bagian dari salah satu yang dibicarakan. Pemerintah sedang mencari skema yang terbaik, termasuk perhitungan-perhitungan angkanya, termasuk kemungkinan-kemungkinan untuk kita bisa meminta kelonggaran dari sisi waktu pembayaran," jelas Prasetyo.
Selain itu, kata dia, Prabowo meminta Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Koordinator Perekonomian, dan CEO Danantara Rosan Roeslani untuk mencari solusi terbaik untuk melunasi utang Whoosh. Termasuk, opsi perpanjangan masa pinjaman.
"Pak Airlangga, Menteri Ekonomi, Menteri Keuangan, kemudian CEO Danantara, diminta untuk, sebagaimana tadi yang saya sampaikan, menghitung lagi detailnya, kemudian opsi-opsi untuk meminta
perpanjangan masa pinjaman, itu bagian nanti dari skenario-skenario skema yang terbaik," tuturnya.
https://www.liputan6.com/news/read/6...erugian-whoosh
Ujung2nya bakalan pakai apbn lagi..
Memang negara ini negara sakit
"Reasoning apa pun untuk terwujudnya ini, ini sudah lewat gitu. Kan kondisi hari ini adalah rugi. Nah rugi ini siapa yang akan menalangi?" kata Herman Khaeron di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (31/10/2025).
Anggota Komisi VI DPR RI itu mengaku sepakat Whoosh bisa dimanfaatkan untuk jangka panjang untuk masyarakat. Namun, dia mempertanyakan pihak mana yang harus bertanggung jawab atas kerugian kereta cepat tersebut.
"Kalau memang ini bagian dari investasi sosial negara dengan meningkatkan produktivitas, mengurangi losing dari setiap moving seluruh moda yang sekarang ada, karena lebih cepat, mungkin lebih efisien waktu dan lain sebagainya. Tetapi siapa yang akan membayar kerugian hari ini?" ucapnya.
Menurut Khaeron, pemerintah yang akhirnya harusnya turun tangan terkait membayar kerugian tersebut.
"Tentu nanti kami akan meminta keterangan, informasi, apa langkah-langkah strategis ke depan yang bisa dibangun supaya ini tidak rugi karena ruginya akan panjang," pungkasnya.
Prabowo Gelar Rapat Bahas Nasib Whoosh
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan Presiden Prabowo Subianto telah menggelar rapat terbatas (ratas) untuk membahas penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, alias Whoosh.
Menurut dia, pemerintah sedang mencari skema terbaik untuk menyelesaikan utang Whoosh senilai Rp 116 triliun. Salah satunya, meminta kelonggaran waktu pembayaran utang Whoosh.
"Kemarin di dalam ratas itu (utang Whoosh) bagian dari salah satu yang dibicarakan. Pemerintah sedang mencari skema yang terbaik, termasuk perhitungan-perhitungan angkanya, termasuk kemungkinan-kemungkinan untuk kita bisa meminta kelonggaran dari sisi waktu pembayaran," jelas Prasetyo.
Selain itu, kata dia, Prabowo meminta Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Koordinator Perekonomian, dan CEO Danantara Rosan Roeslani untuk mencari solusi terbaik untuk melunasi utang Whoosh. Termasuk, opsi perpanjangan masa pinjaman.
"Pak Airlangga, Menteri Ekonomi, Menteri Keuangan, kemudian CEO Danantara, diminta untuk, sebagaimana tadi yang saya sampaikan, menghitung lagi detailnya, kemudian opsi-opsi untuk meminta
perpanjangan masa pinjaman, itu bagian nanti dari skenario-skenario skema yang terbaik," tuturnya.
https://www.liputan6.com/news/read/6...erugian-whoosh
Ujung2nya bakalan pakai apbn lagi..
Memang negara ini negara sakit
aldonistic dan 2 lainnya memberi reputasi
3
361
36
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan