PERSIB Bandung kembali menunjukkan mentalitas juara mereka dengan meraih kemenangan meyakinkan atas rival beratnya, PERSIS Solo, dalam lanjutan kompetisi Super League (Liga 1). Bermain di hadapan puluhan ribu Bobotoh yang memadati Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Maung Bandung berhasil mengamankan tiga poin penuh dengan skor akhir 2-0. Kemenangan ini terasa lebih dramatis dan berharga mengingat PERSIB harus bermain dengan 10 pemain sejak pertengahan babak pertama.
Dua gol kemenangan PERSIB dicetak oleh gelandang Argentina, Luciano Guaycochea pada menit ke-13, dan gol tambahan dari striker tajam Brasil, Uilliam Barros Pereira di menit ke-49.

Babak Pertama: Gol Cepat dan Kartu Merah yang Mengubah Keadaan

Pertandingan dimulai dengan tempo tinggi. Kedua tim langsung menampilkan permainan terbuka, mencoba menguasai lini tengah dan menciptakan peluang. Namun, PERSIB dengan cepat menemukan celah di pertahanan Laskar Sambernyawa.
Menit ke-13: Luciano Guaycochea Membuka Pesta
Gol pembuka PERSIB datang dari aksi yang cukup cepat. Berawal dari skema serangan yang rapi, striker Ramon Tanque melepaskan tembakan dari luar kotak penalti yang membentur pemain bertahan PERSIS. Bola liar jatuh tepat di kaki Luciano Guaycochea di sisi kiri pertahanan lawan. Dengan kontrol yang tenang, Guaycochea langsung melepaskan tembakan akurat yang tidak mampu dihalau oleh kiper PERSIS, Gianluca Pandeynuwu. Gol tersebut mengubah skor menjadi 1-0, memicu ledakan kegembiraan di GBLA.
Menit ke-28: Drama Kartu Merah
Sayangnya, kegembiraan Bobotoh tidak berlangsung lama. Hanya 15 menit setelah mencetak gol, Luciano Guaycochea justru harus meninggalkan lapangan. Wasit menghukumnya dengan kartu merah langsung setelah ia melakukan pelanggaran keras terhadap pemain PERSIS di tengah lapangan.
Kehilangan pencetak gol di awal pertandingan membuat pelatih PERSIB, Bojan Hodak, harus segera melakukan penyesuaian taktis. Dengan keunggulan satu pemain, PERSIS mulai meningkatkan intensitas serangan. Mereka menguasai bola lebih banyak dan berusaha menekan pertahanan PERSIB dari berbagai sisi. Namun, lini belakang Maung Bandung yang dikomandoi oleh Federico Barba dan Patricio Matricardi, serta dibantu oleh kinerja gelandang bertahan yang disiplin, bermain sangat solid. Mereka berhasil mementahkan setiap serangan PERSIS, memastikan skor 1-0 bertahan hingga jeda.

Babak Kedua: Pembuktian Uilliam Barros dan Mentalitas Juara

Memasuki babak kedua, meskipun bermain dengan 10 orang, PERSIB justru tampil lebih efektif dan mematikan dalam melakukan serangan balik.
Menit ke-49: Uilliam Barros Menggandakan Keunggulan
Hanya empat menit setelah kick-off babak kedua, PERSIB berhasil mencetak gol kedua, yang terasa seperti pukulan telak bagi PERSIS. Gol ini lahir dari serangan balik cepat yang brilian. Beckham Putra, yang tampil energik di sisi kanan, melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti. Alih-alih menembak, Beckham mengirim umpan sodoran ke tengah yang disambut oleh Uilliam Barros Pereira. Tanpa ampun, 'William Mbappe' julukan sang striker, melepaskan tembakan keras yang tidak terjangkau, mengubah skor menjadi 2-0.
Gol ini benar-benar mematahkan semangat PERSIS. Meskipun mereka unggul jumlah pemain dan terus berupaya menyerang, efektivitas PERSIB jauh lebih superior. Peluang-peluang yang diciptakan oleh PERSIS sering kali kandas di hadapan pertahanan PERSIB yang gigih atau berhasil dinetralisir oleh kiper Teja Paku Alam.
Keputusan taktis Bojan Hodak untuk mengandalkan serangan balik dan pertahanan zona yang rapat terbukti sangat jitu. Pemain seperti Marc Klok dan Frans Putros bekerja tanpa lelah di lini tengah untuk menutup ruang dan memulai transisi. Bahkan ketika harus bertahan, PERSIB tampak lebih berbahaya.
Kemenangan yang Menguatkan Posisi Puncak
Kemenangan 2-0 ini tidak hanya memperpanjang tren positif PERSIB tetapi juga memperkuat posisi mereka di papan atas klasemen Super League. Mentalitas yang diperlihatkan oleh para pemain, yang tetap mampu mencetak gol dan mempertahankan clean sheet meski bermain dengan 10 orang, menunjukkan kedalaman skuad dan arahan taktis yang matang dari staf pelatih.
Bagi PERSIS Solo, kekalahan ini menjadi evaluasi penting, terutama dalam hal penyelesaian akhir dan cara mereka memanfaatkan keunggulan jumlah pemain. Mereka harus segera berbenah jika ingin memperbaiki klasemen dan bersaing di papan atas.
Secara keseluruhan, laga ini adalah tontonan menarik yang menampilkan kombinasi semangat bertarung, efektivitas serangan, dan pertahanan baja dari Maung Bandung. Kemenangan 2-0 ini akan dikenang sebagai salah satu pertandingan di mana PERSIB meraih hasil maksimal berkat passion dan taktik yang tepat.