- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
IHSG Balik Arah ke Zona Merah, Ambles 3,64%
TS
jaguarxj220
IHSG Balik Arah ke Zona Merah, Ambles 3,64%
Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) balik arah hingga terpeleset di zona merah dengan drop 3,64% dan kehilangan 304,03 poin ke level 7.970,79 pada perdagangan Senin (27/10/2025).
Adapun pada pembukaan perdagangan pagi tadi, IHSG sempat menguat cukup tajam hingga 0,61% di posisi 8.322,21. Terlebih lagi hingga sempat sentuh rekor baru 8.354,67, namun saat ini bergerak melemah terdalam sentuh 7.959,16.
Sejumlah saham berkapitalisasi besar, atau saham Big Caps jadi pemberat laju IHSG di sepanjang perdagangan. Saham–saham properti, saham energi, dan saham perindustrian mencatatkan pelemahan paling dalam, dengan masing–masing melemah mencapai 4,41%, 4,25% dan 3,72%.
Tercatat ada pelemahan 553 saham, dan sebanyak 131 saham masih mampu menguat. Sisanya 121 saham stagnan.
Melemahnya IHSG merupakan efek secara langsung dari dropnya sejumlah saham Big Caps. Berikut diantaranya berdasarkan data Bloomberg, Senin (27/10/2025).
1. Barito Renewables Energy (BREN) mengurangi 56,56 poin
2. Dian Swastatika Sentosa (DSSA) mengurangi 41,88 poin
3. Barito Pacific (BRPT) mengurangi 28,64 poin
4. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) mengurangi 16,4 poin
5. Amman Mineral Internasional (AMMN) mengurangi 14,4 poin
6. Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) mengurangi 12,14 poin
7. Bank Mandiri (BMRI) mengurangi 10,77 poin
8. Jaya Sukses Makmur Sentosa (RISE) mengurangi 7,09 poin
9. Bank Central Asia (BBCA) mengurangi 7,04 poin
10. Petrosea (PTRO) mengurangi 6,56 poin
Adapun saham–saham properti juga jadi pendorong pelemahan IHSG, saham PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) drop 5,4%, dan saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) juga melemah dengan penurunan 4,8%.
Disusul oleh pelemahan saham energi, yaitu saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) yang ambles 14%, dan saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) yang ambles 11,9%.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...h-ambles-3-64/
Penjelasan teknis kenapa IHSG ambruk adalah MSCI mau mengubah cara perhitungan free float dari data pemegang saham yg dilapor emiten ke BEI menjadi data pemegang saham yg dipublikasikan oleh KSEI.
Saham2 yg "digoreng" atau dipermainkan oleh konglomeratnya sendiri jadi ketar-ketir, dan rawan "ditendang" dari MSCI.
Adapun pada pembukaan perdagangan pagi tadi, IHSG sempat menguat cukup tajam hingga 0,61% di posisi 8.322,21. Terlebih lagi hingga sempat sentuh rekor baru 8.354,67, namun saat ini bergerak melemah terdalam sentuh 7.959,16.
Sejumlah saham berkapitalisasi besar, atau saham Big Caps jadi pemberat laju IHSG di sepanjang perdagangan. Saham–saham properti, saham energi, dan saham perindustrian mencatatkan pelemahan paling dalam, dengan masing–masing melemah mencapai 4,41%, 4,25% dan 3,72%.
Tercatat ada pelemahan 553 saham, dan sebanyak 131 saham masih mampu menguat. Sisanya 121 saham stagnan.
Melemahnya IHSG merupakan efek secara langsung dari dropnya sejumlah saham Big Caps. Berikut diantaranya berdasarkan data Bloomberg, Senin (27/10/2025).
1. Barito Renewables Energy (BREN) mengurangi 56,56 poin
2. Dian Swastatika Sentosa (DSSA) mengurangi 41,88 poin
3. Barito Pacific (BRPT) mengurangi 28,64 poin
4. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) mengurangi 16,4 poin
5. Amman Mineral Internasional (AMMN) mengurangi 14,4 poin
6. Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) mengurangi 12,14 poin
7. Bank Mandiri (BMRI) mengurangi 10,77 poin
8. Jaya Sukses Makmur Sentosa (RISE) mengurangi 7,09 poin
9. Bank Central Asia (BBCA) mengurangi 7,04 poin
10. Petrosea (PTRO) mengurangi 6,56 poin
Adapun saham–saham properti juga jadi pendorong pelemahan IHSG, saham PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) drop 5,4%, dan saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) juga melemah dengan penurunan 4,8%.
Disusul oleh pelemahan saham energi, yaitu saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) yang ambles 14%, dan saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) yang ambles 11,9%.
https://www.bloombergtechnoz.com/det...h-ambles-3-64/
Penjelasan teknis kenapa IHSG ambruk adalah MSCI mau mengubah cara perhitungan free float dari data pemegang saham yg dilapor emiten ke BEI menjadi data pemegang saham yg dipublikasikan oleh KSEI.
Saham2 yg "digoreng" atau dipermainkan oleh konglomeratnya sendiri jadi ketar-ketir, dan rawan "ditendang" dari MSCI.
aldonistic dan 2 lainnya memberi reputasi
3
444
35
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan