- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Lapor ke Kades, Kader Perempuan PMII Justru Disarankan Nikahi Pelaku
TS
ranggadias12
Lapor ke Kades, Kader Perempuan PMII Justru Disarankan Nikahi Pelaku

Seorang kader perempuan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, melaporkan kasus penganiayaan dan kekerasan seksual yang dialaminya. Namun, laporan tersebut justru mendapat tanggapan tidak adil dari seorang kepala desa di Kecamatan Balung.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Pengurus Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Jember, Nurul Hidayah, dalam siaran pers bersama pada Rabu (22/10/2025). Menurutnya, peristiwa kekerasan terhadap kader PMII tersebut terjadi pada 15 Oktober 2025.
Nurul menjelaskan, sebelum membuat laporan ke pihak kepolisian, korban sempat mengadu kepada kepala desa setempat. Namun, tanggapan yang diberikan justru dinilai tidak pantas.
“Kepala desa malah menyarankan penyelesaian secara kekeluargaan dan meminta korban menikah dengan pelaku,” kata Nurul dengan nada geram.
Ia menilai, pernyataan kepala desa tersebut mencederai rasa keadilan dan tidak mencerminkan empati terhadap korban.
“Orang yang menikah karena cinta saja bisa mengalami kekerasan, apalagi kalau berangkat dari kekerasan seksual,” tegasnya.
Selain itu, Nurul juga menyoroti lambannya penanganan laporan oleh Kepolisian Sektor Balung. Ia meminta Kepolisian Resor (Polres) Jember untuk memperkuat pemahaman penyidik di tingkat polsek agar lebih sensitif terhadap kasus kekerasan seksual.
“Polisi perlu dibekali pemahaman tentang perspektif korban agar tidak terjadi pengabaian laporan seperti ini lagi,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Jember Muhammad Fawait telah memerintahkan Inspektorat Kabupaten Jember untuk menelusuri kebenaran dugaan pengabaian laporan oleh kepala desa tersebut.
“Inspektorat juga diminta untuk mengklarifikasi informasi adanya upaya penyelesaian yang tidak sesuai dengan prosedur hukum,” ujar Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jember, Regar Jeanne, dalam keterangannya.
Sementara itu, Ketua Korps PMII Putri (Kopri) Cabang Jember, Isna Asyaroh, meminta agar seluruh aparat penegak hukum mendapatkan pelatihan mengenai perspektif gender dan penanganan korban kekerasan seksual.
“Ini bukan hanya soal hukum, tapi juga soal empati dan perlindungan terhadap korban. Kalau aparat belum memahami perspektif korban, keadilan tidak akan tercapai,” kata Isna.
Di sisi lain, Kepala Polres Jember, AKBP Bobby Adimas Candra Putra, memastikan pihaknya segera menuntaskan kasus tersebut.
“Kami sama-sama ingin pelaku segera tertangkap,” ujarnya saat menerima perwakilan PMII di Markas Polres Jember, Selasa (21/10/2025).
Bobby juga menegaskan akan mengevaluasi kinerja Polsek Balung yang dinilai lamban dalam merespons laporan korban.
“Ini menjadi masukan dan evaluasi kami ke depan terkait kinerja Kapolsek Balung dan Kanitreskrim,” ungkapnya.
INFO LENGKAPNYA DI SINI
tf96065053 memberi reputasi
1
308
14
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan