Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Sopir Angkot Bereaksi, Kini Operasional Bus Trans Banten Dikurangi
Sopir Angkot Bereaksi, Kini Operasional Bus Trans Banten Dikurangi
Redaktur Mardiana Senin, 20 Okt 2025 17:35 WIB Rubrik Banten Region, Headline, Pemprov Banten

SATELITNEWS.COM, SERANG – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Banten, akhirnya mengurangi jam operasional Bus Trans Banten, yang semula dimulai pukul 06.00-17.00 WIB, kini dimundurkan menjadi pukul 07.00-17.00 WIB. Kebijakan itu dilakukan, berdasarkan hasil evaluasi serta aspirasi dari berbagai pihak.

Sebelumnya, aksi demonstrasi dilakukan sejumlah sopir angkot trayek Pabuaran-Ciomas pekan lalu, di kantor Dinas Perhubungan Provinsi Banten. Mereka memprotes, karena setelah bus Trans Banten beroperasi pendapatan mereka berkurang.

Kepala Bidang (Kabid) Angkutan dan Pengembangan Transportasi Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Verry Junanta mengatakan, jam operasional bus Trans Banten dikurangi satu jam sejak ada aksi sopir angkot pekan lalu. Sehingga, jam operasional bus Trans Banten yang sebelumnya dimulai pukul 06.00 WIB kini dimundurkan menjadi pukul 07.00 WIB.

“Dulu bus Trans Banten beroperasi dari jam 06.00 sampai jam 17.00 sekarang dari jam 07.00 sampai jam 17.00,” kata Verry, Senin (20/10/2025).

Dia mengungkapkan, pengoperasian bus Trans Banten belum genap sebulan sejak diluncurkan pada 4 Oktober 2025 lalu namun sudah mendapatkan kritik bahkan penolakan dari para sopir angkot. Reaksi semacam ini, menurutnya umum terjadi pada daerah-daerah yang baru pertama kali menerapkan bus trans.

Verry mengungkapkan, sejak semula pihaknya memang melakukan evaluasi terhadap operasional bus Trans Banten ketika sudah beroperasi antara satu bulan atau dua bulanan. Namun karena sudah ada protes dari sopir angkot, maka evaluasi menjadi lebih cepat dibandingkan dengan jadwal sebelumnya.

Momen protes para sopir angkot kemudian dijadikan titik evluasi jam operasional bus Trans Banten. Verry mengungkapkan bahwa untuk daerah di Pulau Jawa hanya Provinsi Banten yang belum memiliki bus trans. Sementara provinsi lain mulai dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogja, hingga Jawa Barat sudah memiliki bus trans. Termasuk DKI Jakarta sudah memiliki Transjakarta.

Karena itu, akan sayang apabila bus Trans Banten yang belum seumur jagung ini harus mati. Meski demikian, dia menyatakan bahwa semua keputusan ada pada Gubernur Banten Andra Soni. Apakah bus Trans Banten diteruskan atau dihentikan, semua bergantung pada Andra Soni selaku kepala daerah.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten Tri Nurtopo, membenarkan bahwa jam operasional bus Trans Banten saat ini dikurangi satu jam, setelah adanya demonstrasi oleh para sopir angkot trayek Pabuaran-Ciomas. Bahkan, sebelumnya para sopir angkot malah meminta agar bus Trans Banten dihentikan total.

“Kalau dihentikan total saya tidak mau. Tapi kalau dikurangi jam operasionalnya kita kurangi satu jam,” ungkapnya.

Tri menyatakan, pengurangan jam operasional bus Trans Banten semata-mata untuk meredam reaksi dari para sopir angkot. Sebab bila Pemprov Banten ngotot tidak mendengar, maka dikhawatirkan akan menimbulkan aksi yang lebih besar lagi sehingga membuat suasana menjadi lebih tidak kondusif.

Tri mengklaim, sejauh ini bus Trans Banten mendapatkan sambutan yang luar biasa dari para pengguna, terutama para mahasiswa. Dengan melewati lima kampus di Kota Serang, bus Trans Banten koridor 3 setiap hari dipenuhi mahasiswa dan warga. Bahkan, banyak mahasiswa yang mengaku terbantu setelah adanya bus Trans Banten.

Sebelumnya diberitakan, puluhan sopir angkot trayek Pabuaran-Ciomas yang menamakan diri Forum Komunitas Angkot Pabuaran–Ciomas menggelar aksi demontrasi di depan KP3B, Kota Serang, Rabu (15/10/2025). Mereka menuntut Pemprov Banten mengevaluasi operasional bus Trans Banten yang dinilai mengganggu trayek mereka.

Koordinator Lapangan Forum Komunitas Angkot Pabuaran–Ciomas, Gery Wijaya, mengatakan bahwa setelah bus Trans Banten beroperasi mahasiswa lebih memilih bus terebut dibandingkan naik angkot. Kondisi inilah yang memicu protes dari mereka sehingga menuntut agar Pemprov Banten mengevaluasi keberadaan bus Trans Banten. (luthfi)
https://www.satelitnews.com/147031/s...ten-dikurangi/

Kenapa nggak diintergrasikan koperasi angkot di Kawasan tersebut macam Jak Lingko di Jakarta sebagai feeder?



MemoryExpressAvatar border
MemoryExpress memberi reputasi
1
308
17
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan