Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
DPR Tidak Yakin 15 Korban Penembakan TNI di Intan Jaya Adalah Anggota KKB
DPR Tidak Yakin 15 Korban Penembakan TNI di Intan Jaya Adalah Anggota KKB
DPR Tidak Yakin 15 Korban Penembakan TNI di Intan Jaya Adalah Anggota KKB
Tayang: Minggu, 19 Oktober 2025 10:49 WIT
Penulis: Calvin Louis Erari | Editor: Marius Frisson Yewun
zoom-inlihat fotoDPR Tidak Yakin 15 Korban Penembakan TNI di Intan Jaya Adalah Anggota KKB
Tribun-Papua.com/Calvin Erari
KONFLIK BERSENJATA DI INTAN JAYA - Anggota DPR Papua Tengah, Thobias Bagubau ketika wawancara di Nabire, Sabtu, (18/10/2025). Ia mengatakan, Presiden Prabowo harus mengambil langkah tegas dalam penyelesaian konflik bersenjata di Intan Jaya. Ia juga khwatir 15 korban penembakan, bukan anggota OPM atau KKB seperti yang dituduh TNI.
A-
A+
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, NABIRE - Darah dan air mata masih terus mengalir di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah sebab konflik bersenjata sampai kini masih terus terjadi.

Harapan dan tantangan untuk penyelesaian konflik pun belum mendapatkan titik terang.

Menyikapi kondisi ini, Anggota DPR Papua Tengah, Thobias Bagubau mengaku sangat prihatin dengan konflik yang berkepanjangan ini.

"Untuk itu, atas nama kemanusiaan, saya menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya korban yang ditembak di Intan Jaya, dan menyampaikan keprihatinan mendalam serta mendesak Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto sebagai Panglima Tertinggi untuk segera mengambil tindakan tegas terkait dugaan penembakan di Intan Jaya," kata Thobias, Sabtu, (18/10/2025).

Selain itu Thobias bilang, dari kronologis yang disampaikan Tim Kemanusian Masyarakat Adat di Intan Jaya dibawah pimpinan Detinus Sani, ketika mereka mau ambil jenazah korban di Kampung Sotanggama, Distrik Hitadipa, itu sudah dikubur oleh TNI.

"Ini maksudnya apa? Kalau benar yang ditembak adalah KKB atau OPM, seharusnya TNI serahkan jenazah secara baik-baik kepada pihak keluarga atau masyarakat untuk identifikasi sebelum, dimakam, dan ini jadi pertanyaan saya, ada apa,? apakah benar KKB, atau sebagian adalah warga sipil yang ditembak. 15 orang yang meninggal, 14 adalah laki-laki, dan 1 perempuan," ujarnya.

Secara tegas juga Thobias mempertanyakan, prosedur yang dilakukan aparat keamanan pasca-insiden penembakan 15 orang di Intan Jaya.

"Khususnya terkait penguburan korban penembakan pada tanggal 16 Oktober 2025," tandasnya.

Berangkat dari kekhawatiran itu Thobias minta, Presiden Prabowo untuk segera menarik seluruh pasukan non-organik dari Intan Jaya.

Presiden juga harus menyikapi persoalan dalam negeri, khususnya di Tanah Papua, dibandingkan dengan isu internasional.

"Saya lihat negara ini lebih utamakan urusan negara lain seperti Palestina, sementara di dalam negeri saja banyak masalah, salah satunya peristiwa di Intan Jaya," katanya.

Dia bilang, rakyat Intan Jaya tidak tahu apa-apa, tapi terus menjadi korban. "Ini sampai kapan, dan siapa yang akan menyelesaikan persoalaan ini," tandasnya.

Selain itu dia bilang, DPR Papua Tengah telah membentuk Pansus Kemanusiaan dan baru saja turun dari Intan Jaya. Selama di sana, Pansus juga telah bertemu pemerintah daerah, maupun masyarakat untuk mencari solusi penyelesaian persoalan Intan Jaya.

"Kami di DPR papua Tengah telah berusaha bagaimana cara dapat menyelesaikan permasalahan kemanusian ini, tapi sekarang dengar ada korban lagi, untuk itu saya minta Presiden Republik Indonesia untuk secepatnya menyelesaikan persoalan ini melalui sebuah “Dialog” yang bermartabat, dan melibatkan semua orang Papua yang bedah pandangan, ideologi dengan pemerintah seperti yang pernah negara buat untuk Aceh. Aceh bisa kok, kenapa Papua tidak bisa," ujarnya.

Dia juga bilang, dalam penyelesaian konflik Intan Jaya, pemerintah dan DPR Papua Tengah, perlu melibatkan LSM Kemanusiaan, Komnas HAM untuk membentuk sebuah tim Investigasi independen pencarian fakta atas kebenaran 14 orang yang tembak pada beberapa waktu lalu.

"Apakah benar mereka KKB, atau ada masyarakat sipil yang menjadi korban dalam peristiwa ini, supaya jangan ada persepsi bahwa, telah terjadi pelanggaran HAM yang akan menjadi sorotan dunia terhadap kemanusian di Tanah Papua, dan Lebih Khusus di Intan Jaya," pungkasnya. (*)


https://papua.tribunnews.com/news/12...&s=paging_new.
Masalah korban pembantaian yang terindikasi bukan KKB dan desakan penarikan TNI non-organic dari Papua oleh DPRD Papuua Tengah


mxrider6778Avatar border
mxrider6778 memberi reputasi
1
238
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan