- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Enam Mahasiswa Unud Dipecat gegara Mencemooh Korban Bunuh Diri
TS
mabdulkarim
Enam Mahasiswa Unud Dipecat gegara Mencemooh Korban Bunuh Diri

Fabiola Dianira - detikBali
Sabtu, 18 Okt 2025 16:07 WIB
Universitas Udayana atau Unud. (Tangkap Layar Google Maps/Felix/2023)
Denpasar - Aksi tak pantas enam mahasiswa Universitas Udayana (Unud) yang mencemooh korban bunuh diri berinisial TAS berujung fatal. Mereka resmi dipecat dari seluruh jabatan organisasi mahasiswa (ormawa) di kampus tersebut.
Empat di antaranya adalah pengurus Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (Himapol) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unud. Mereka yakni Kepala Departemen Eksternal Maria Victoria Viyata Mayos, Kepala Departemen Kajian, Aksi, Strategis, dan Pendidikan Muhammad Riyadh Alvitto Satriyaji Pratama, Wakil Kepala Departemen Minat dan Bakat Anak Agung Ngurah Nanda Budiadnyana, serta Wakil Kepala Departemen Eksternal Vito Simanungkalit.
Keempatnya telah menerima surat Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) dari kepengurusan Himapol FISIP Unud.
"Dengan ini, Himapol FISIP menyatakan akan menindak tegas serta memberikan sanksi seberat-beratnya, yakni Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH), kepada seluruh anggota Himapol FISIP Universitas Udayana Kabinet Cakra yang terbukti melakukan tindakan amoral tersebut. Kami menegaskan bahwa oknum yang bersangkutan secara resmi tidak memiliki keterkaitan dengan pihak kami," tulis pernyataan resmi Himapol FISIP Unud di akun Instagramnya, dilihat detikBali, Sabtu (18/10/2025).
Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FISIP Unud juga mengambil langkah serupa terhadap Putu Ryan Abel Perdana Tirta, mahasiswa angkatan 2023 yang menjabat sebagai Ketua Komisi II.
"Maka, dengan ini kami menyatakan bahwa, yang bersangkutan di atas telah DIBERHENTIKAN SECARA TIDAK HORMAT dan resmi dinyatakan tidak menjabat lagi sebagai anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana periode 2025/2026," tulis pernyataan DPM FISIP Unud di laman Instagramnya.
Tak hanya dari FISIP, sanksi tegas juga dijatuhkan kepada mahasiswa lintas fakultas. Leonardo Jonathan Handika Putra, mahasiswa Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) angkatan 2022 yang menjabat sebagai Wakil Ketua BEM FKP, ikut diberhentikan tidak dengan hormat.
"Berdasarkan keputusan Rapat Pengurus Inti kami mencabut status keanggotaan Saudara selaku Wakil Ketua BEM dari BEM FKP Universitas Udayana Kabinet Sinergi Cita Udayana Tahun 2025. Sebab Saudara telah melakukan pelanggaran berat berupa pelanggaran Kode Etik Mahasiswa. Untuk itu, saudara kami berhentikan tidak dengan hormat dari kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana Kabinet Sinergi Cita Udayana Tahun 2025," tulis surat pemberhentian yang diunggah di akun Instagram @bemfkp_unud.
https://www.detik.com/bali/hukum-dan...an-bunuh-diri.
Tak Ada Empati! Bunuh Diri Mahasiswa Unud Malah Jadi Bahan Ejekan Rekan Kampus

Tim detikBali - detikBali
Jumat, 17 Okt 2025 09:54 WIB
Suasana saat TAS tergeletak di depan lobi gedung FISIP Unud, Denpasar, Rabu (15/10/2025). (Foto: Dok. Istimewa)
Denpasar - Mahasiswa Universitas Udayana (Unud) berinisial TAS (22) meninggal dunia setelah melompat dari lantai empat gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unud, Denpasar, Bali, Rabu (15/10/2025). TAS merupakan mahasiswa semester VII Program Studi Sosiologi.
Salah satu petugas kebersihan yang enggan disebut namanya menyebut korban memiliki kebiasaan menyakiti diri sendiri. TAS dikabarkan sering membenturkan kepala ke tembok saat frustrasi atau sakit hati.
"Dia sering benturin kepala ke tembok kalau ada pendapat dia yang dianggap salah waktu diskusi sama dosen," bunyi pesan yang beredar di grup mahasiswa.
Dugaan bahwa korban mengalami gangguan kesehatan mental juga diperkuat oleh pesan berantai di kalangan mahasiswa yang menyebut perilaku tersebut telah berlangsung lama. TAS disebut beberapa kali berupaya melompat dari gedung sebelum kejadian nahas itu.
Lompat dari Lantai Empat
Polresta Denpasar memastikan TAS melompat dari lantai empat gedung FISIP, bukan lantai dua seperti kabar sebelumnya.
Kasi Humas Polresta Denpasar Kompol I Ketut Sukadi mengatakan, berdasarkan keterangan saksi mahasiswa berinisial NKGA, korban terlihat panik sebelum kejadian.
"Kurang lebih 15 menit kemudian datang korban dari arah pintu lift, dengan posisi menggendong tas ransel dan memakai baju putih. Terlihat seperti orang panik dan seperti melihat-lihat situasi sekitar kampus," ujar Sukadi, Kamis (16/10/2025) malam.
Beberapa saat kemudian, TAS melompat dari lantai empat dan jatuh di depan lobi gedung. Mahasiswa serta petugas keamanan kampus langsung mengevakuasi korban ke RSUP Prof IGNG Ngoerah, Denpasar.
Humas RSUP Prof IGNG Ngoerah, I Dewa Ketut Kresna, membenarkan korban dirujuk ke rumah sakit pada pukul 09.44 Wita. "Jatuh dari ketinggian. Sudah di kamar jenazah," ujarnya.
Korban sempat mendapat perawatan medis, namun nyawanya tak tertolong. TAS mengalami patah pada lengan, paha, dan tulang panggul. Ia dinyatakan meninggal pada pukul 13.03 Wita akibat pendarahan internal.
Bullying di Grup Mahasiswa
Setelah kematian TAS, tangkapan layar percakapan grup mahasiswa beredar di media sosial. Ironisnya, sejumlah mahasiswa justru melontarkan komentar mengejek terhadap korban.
Dalam unggahan yang beredar, mahasiswa lintas fakultas-seperti FISIP, FKP, dan Kedokteran-terlihat menertawakan kematian TAS dan membandingkan fisiknya dengan konten kreator Kekeyi.
Sikap itu menuai kecaman luas dari mahasiswa Unud lainnya dan warganet yang menilai tindakan tersebut tidak berempati.
Beberapa mahasiswa yang memberi komentar bernada ejekan bahkan disebut aktif di organisasi kemahasiswaan.
Kampus Beri Sanksi
Pihak Fakultas FISIP Unud menjatuhkan sanksi pendidikan terhadap mahasiswa yang diduga terlibat dalam aksi bullying. Wakil Dekan III FISIP Unud, I Made Anom Wiranata, menyampaikan sanksi tersebut dalam sidang organisasi mahasiswa (ormawa) yang digelar oleh DPM FISIP.
"Tadi saya sudah sampaikan kepada kaprodi. Saya akan menulis surat kepada yang bersangkutan agar diberikan sanksi pengurangan nilai softskill dan itu hanya terbatas pada satu semester," ujar Anom dalam siaran langsung Instagram @dpmfisipunud, Kamis (16/10/2025).
Ia menambahkan mahasiswa yang disanksi dapat kembali mengikuti perkuliahan seperti biasa di semester berikutnya. Anom juga menyarankan agar mereka membuat surat pernyataan dan video klarifikasi permintaan maaf.
"Membuat surat pernyataan, mengakui itu. Karena buktinya terlalu otentik ada screenshotnya. Untuk memperbaiki situasi," ujarnya.
Anom menegaskan sanksi itu bukan bentuk pembalasan, melainkan pembinaan. "Sanksi ini bukanlah ekspresi kebencian kami sebagai seorang pimpinan. Kami ini seorang guru, tugasnya mendidik," katanya.
Humas Universitas Udayana, Dewi Pascarani, menyebut pihak kampus juga tengah melakukan koordinasi internal dan rapat dengan pihak terkait.
"Saat ini Fakultas (FISIP) sedang mendalami permasalahan ini. Dekanat telah mengadakan rapat kaprodi terkait, sore ini akan ada rapat dengan oknum mahasiswa tersebut," ujarnya.
https://www.detik.com/bali/berita/d-...-rekan-kampus.
Unud Gelar Doa Bersama Kenang Mahasiswa FISIP yang Bunuh Diri

Sui Suadnyana, Fabiola Dianira - detikBali
Jumat, 17 Okt 2025 22:35 WIB
Foto: Suasana doa bersama untuk mengenang TAS di gedung FISIP Unud, Kampus Sudirman, Denpasar, Jumat (17/10/2025). TAS merupakan mahasiswa FISIP Unud yang meninggal akibat terjatuh dari gedung kampus. (Fabiola Dianira/detikBali)
Denpasar - DISCLAIMER: Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental terdekat.
Ratusan sivitas akademika menggelar doa bersama dan renungan untuk mengenang TAS, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Udayana (Unud) yang meninggal akibat jatuh dari gedung kampus. Suasana haru menyelimuti doa bersama yang berlangsung di Kampus Unud Sudirman, Denpasar, pada Jumat (17/10/2025) sekitar pukul 19.00 Wita itu.
Mahasiswa lintas fakultas, dosen, dan alumni datang mengenakan pakaian serba hitam sambil membawa bunga dan lilin. Bunga dan lilin itu kemudian diletakkan di depan lobi gedung FISIP Unud bersama foto almarhum.
"Ini adalah momentum untuk menguatkan kembali kebersamaan kita sebagai sebuah keluarga untuk bersama-sama mendoakan TAS mendapatkan kedamaian dan mendoakan supaya keluarga yang bersangkutan mendapat kekuatan (dan) ketambahan," ujar Wakil Dekan III FISIP Unud, I Made Anom Wiranata.
Anom mengenang TAS sebagai mahasiswa yang mencintai ilmu, dikenal sangat cerdas, dan mempunyai indeks prestasi (IP) tinggi. TAS juga menjadi panutan bagi teman-temannya saat menjelang ujian.
"IP-nya 3,91. Itu kan di atas rata-rata kan? Saya juga mendengar dia ikut penelitian dengan seniornya. Ketika dia melihat ada sesuatu yang berantakan, dia rapikan. Kelasnya, duduknya kursinya nggak rapi, dia rapikan," ungkap Anom.
Deon, sahabat dekat TAS, serta ibunda almarhum juga hadir dalam doa bersama itu. Deon mengenang TAS sebagai sosok yang ramah, sopan, dan selalu murah senyum.
"Dia yang humanis banget, yang sopan banget, yang murah senyum. Buat tiap orang yang mungkin kenal, pernah ketemu pasti langsung tahu di pertama kali liat TAS, dia pasti sapa duluan," ujar Deon seraya mengusap air mata.
Sebelum kepergiannya, ungkap Deon, TAS tetap ceria dan tersenyum. Deon yakin sahabatnya itu akan terus mendukung teman-teman yang kini mendoakannya.
"Bahkan sebelum perpisahan pun dia masih senyum, dia masih berbicara, dan dia akan terus support. Bukan cuma aku, tetapi teman-teman semua yang udah doain dia. Terima kasih teman-teman yang sudah mendoakan," ujar Deon.
Sementara ibunda TAS dengan tegar dan tenang memaparkan banyak momen manis bersama anaknya yang sangat tulus. Salah satu momen yang paling mengena adalah saat TAS bilang ibunya cantik setelah berdandan.
"Sebagai perempuan, kita kadang perlu dibilang cantik. Jadi TAS adalah orang yang kalau saya habis dandan, saya sering kali bilang 'ini mami mau pergi gini sudah cantik belum'. 'Sudah mami paling cantik'. Terlalu banyak sweet memories bersama TAS dengan segala kelembutannya," kata sang ibunda.
Sebelum kepergiannya, TAS diketahui sedang mengikuti kelas baptis. Pada Rabu sebelum kejadian, ia membawa berkas persyaratan baptis berupa foto. Foto itu akhirnya dipajang dalam doa bersama. Bagi ibunda TAS, itu menjadi foto yang paling sempurna.
"Foto ini pun saya sangat bersyukur, ini biasanya kalau di foto itu agak miring. Kalau buat saya, ini foto yang perfect, his perfect picture," ujar ibunda TAS.
Dengan penuh ketegaran, sang ibu mengaku telah mengikhlaskan kepergian putranya dan menyerahkannya sepenuhnya kepada Tuhan.
"Jadi nggak ada yang perlu disedihkan karena semua ini sungguh indah dan ada di dalam rancangannya Tuhan. Buat teman-teman semua, mari review kembali hidup kita masing-masing," ajak ibunda TAS.
Diketahui, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar mengungkap TAS melompat dari gedung lantai empat, bukan dari lantai dua seperti informasi yang beredar sebelumnya.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Denpasar, Kompol I Ketut Sukadi, mengungkapkan hal itu berdasarkan keterangan saksi yang juga mahasiswa berinisial NKGA. Saat kejadian, NKGA berada di lantai empat untuk menunggu dosen bersama temannya.
"Rabu, 15 Oktober 2025, pukul 08.30 Wita pada saat saksi kuliah dan sedang menunggu dosen, saksi bersama temannya inisial D duduk di teras depan kelas, lantai empat kampus diskusi tentang mata kuliah," ungkap Sukadi, Kamis (16/10/2025) malam.
Kepada polisi, NKGA menyebut TAS tiba-tiba muncul dan keluar dari lift. Saat itu, TAS disebut dalam kondisi panik sembari mengamati situasi sekitar.
"Kurang lebih 15 menit kemudian datang korban dari arah pintu lift, dengan posisi menggendong tas ransel dan memakai baju putih. Terlihat seperti orang panik dan seperti melihat-lihat situasi sekitar kampus," imbuh Sukadi.
TAS juga disebut sempat duduk di kursi panjang yang berada di sisi barat kelas. Karena saksi tidak mengenali TAS, ia tidak memperhatikan lebih lanjut.
Beberapa saat kemudian, TAS melompat dari lantai empat. Sontak, mahasiswa lain bersama petugas keamanan kampus bergegas mengevakuasi dan membawa korban ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah, Denpasar.
https://www.detik.com/bali/berita/d-...ng-bunuh-diri.
turut berduka cita apa yang terjadi pada korban
69banditos dan 4 lainnya memberi reputasi
5
787
32
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan