Kaskus

News

lowbrowAvatar border
TS
lowbrow
Gus Miftah Tulis Surat untuk Trans7: Kami Tak Punya Studio, Tapi Punya Adab
Bela KH Anwar Manshur, Gus Miftah Tulis Surat untuk Trans7: Kami Tak Punya Studio, Tapi Punya Adab
Gus Miftah Tulis Surat untuk Trans7: Kami Tak Punya Studio, Tapi Punya Adab

Dunia pertelevisian Indonesia kembali diterpa kontroversi setelah tayangan program Xpose di Trans 7 menuai kecaman pedas dari kalangan pesantren.

Kali ini, yang menjadi sorotan adalah figur ulama senior KH Anwar Manshur, pengasuh Pesantren Lirboyo Kediri, yang disebut-sebut dilecehkan melalui konten yang dianggap tidak menghormati.

Respons tegas datang dari dai populer Gus Miftah, yang melalui unggahan di Instagram pribadinya menyuarakan kritik halus namun menusuk hati, berbentuk "Surat Pendek dari Santri".

Kontroversi ini meledak setelah episode Xpose yang tayang baru-baru ini, di mana narasi program tersebut dikritik karena menyentuh isu sensitif seputar kyai sepuh Lirboyo.


Banyak pihak, termasuk Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor Kota Kediri, menilai tayangan itu melanggar etika jurnalistik dan melecehkan martabat lembaga pesantren yang telah ratusan tahun menjaga moral bangsa.

LBH Ansor bahkan menyatakan rencana untuk memberikan peringatan hukum kepada Trans 7, serta berpotensi sowan langsung ke KH Anwar Manshur untuk meminta arahan lebih lanjut.


Latar Belakang Kontroversi: Tayangan Trans 7 yang Menyengat Hati Santri

Program Xpose Trans 7, yang dikenal dengan gaya investigasi tajam dan sering membahas isu sosial, kali ini dituding telah melewati batas.


Dalam episode tersebut, konten yang melibatkan KH Anwar Manshur kyai senior yang juga Rais Syuriyah PWNU Jatim dianggap tidak sensitif terhadap nilai-nilai keagamaan dan adat pesantren.

Kritik muncul dari berbagai kalangan NU di Kediri, termasuk PCNU dan pesantren setempat, yang secara serentak menggelar seruan #BoikotTrans7 di media sosial.

"Sebagai lembaga yang seharusnya menjadi cermin masyarakat, tayangan seperti ini justru merusak citra media dan menyakiti hati umat," ujar salah seorang perwakilan PCNU Kediri dalam pernyataan resminya.

Mereka menekankan bahwa pesantren bukanlah objek hiburan semata, melainkan pilar spiritual bangsa yang pantas dihormati.

KH Anwar Manshur sendiri belum memberikan pernyataan resmi.

Namun, aksi solidaritas dari santri dan alumni Lirboyo semakin menggema, menuntut permintaan maaf publik dari pihak Trans 7.

Berikut isi surat tersebut yang penuh hikmah:

"Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kami santri tidak punya stasiun TV. Kami tidak punya studio megah, lighting mahal, atau kru profesional. Tapi kami punya sesuatu yang mungkin Anda lupakan: adab dan doa.

Kami tidak marah karena dihina. Kami hanya sedih, karena yang menghina mungkin tidak tahu bahwa setiap hari kami mendoakan negeri ini termasuk Anda di dalamnya.

Kyai kami bukan gila hormat. Kami hanya diajari untuk menghormati. Santri bukan budak. Kami hanya diajari untuk taat dan berkhidmah.

Kami tidak menuntut banyak, cukup satu: hormatilah lembaga yang sudah ratusan tahun menjaga moral bangsa.

Kalau Anda tidak tahu bagaimana caranya menghormati pesantren, datanglahm biar anda bisa melihat bahwa kami dididik dengan cara yang paling lembut: dengan ilmu, adab, dan doa.

‘Yang kamu hina bukan cuma santri, dan kyai tapi sejarah panjang spiritual bangsa Indonesia.’

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,"

Pesan ini bukan sekadar keluhan, melainkan pengingat lembut tentang esensi pendidikan pesantren: ilmu, adab, dan doa. Gus Miftah, yang sering menjadi utusan khusus presiden dalam bidang kerukunan umat beragama, menunjukkan bahwa kritik bisa disampaikan tanpa amarah, justru dengan cara yang mengajak introspeksi.


https://trends.tribunnews.com/infota...pi-punya-adab?
Diubah oleh lowbrow 16-10-2025 10:11
soelojo4503Avatar border
aldonisticAvatar border
aldonistic dan soelojo4503 memberi reputasi
2
1.2K
81
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan