Kaskus

News

jpnn.comAvatar border
TS
jpnn.com
Melihat Lagi Proyek Kereta Cepat Whoosh yang Meninggalkan Utang Segunung
Melihat Lagi Proyek Kereta Cepat Whoosh yang Meninggalkan Utang Segunung
Kereta Cepat Whoosh. Foto: dok. PT KCIC

jpnn.com, JAKARTA - Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) Whoosh yang digagas oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) saat ini menyisakan utang yang segunung.

Bedasarkan data yang dirangkum jpnn.com, proyek Kereta Cepat Whoosh ini merujuk pada Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2016 sebagai sebuah Proyek Strategis Nasional.

Baca Juga:
Prabowo Pernah Perintahkan TNI Kawal Jaksa Menyita 100.000 Hektare Kebun Sawit Ilegal, Ini yang Terjadi

Kemudian pada 21 Januari 2016 silam, Presiden Jokowimeletakkan batu pertama konstruksi di kawasan Perkebunan Teh Walini milik PTPN VIII. Pembiayaan proses konstruksi ini mencapai Rp70 triliun.

Whoosh adalah kereta api berkecepatan tinggi pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. Kereta api ini memiliki kecepatan operasional hingga 350 kilometer/jam.

Namun kemegahan dan kehebatan Kereta Cepat Whoosh ini meninggalkan banyak masalah pada utang yang terus-terusan membengkak.

Kereta Cepat Whooshini memiliki beban utang mencapai sekitar USD 7,2 miliar atau setara Rp 116 triliun.

Baca Juga:
Tayangan Trans7 Lecehkan Pesantren, Dedi Wahidi DPR: Merusak Pilar Pendidikan Nasional

Besarnya angka tersebut termasuk pembengkakan biaya atau cost overrun dari rencana awal yang hanya sekitar USD 6,07 miliar.

Adapun Indonesia menggarap Whoosh ini setelah Presiden Jokowi meminjam uang dari China Development Bank (CDB) sebesar 75 persen.

Kemudian sisanya ditanggung konsorsium BUMN Indonesia melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) yang menaungi PT KCIC (Kereta Cepat Indonesia China).

Namun pinjaman dari China tersebut dibebani bunga sekitar 3,5–4 persen per tahun. Karena itu beban bunga tahunan yang harus dibayar oleh pemerintahan Prabowo Subianto yang ditaksir mencapai Rp 2 triliun.

Dengan demikian, setiap tahunnya pemerintahan Prabowo Subianto diwajibkan untuk membayar utang sekira Rp 2 trilun.

Baca Juga:
Uilliam Barros Panaskan Laga PSBS Biak vs Persib Bandung

Saat ini beban utang Kereta Cepat Whoosh ini diserahkan ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia.

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan Danantara mampu mengatasi permasalahan beban utang dari Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung.

Purbaya mengatakan, Danantara Indonesia memiliki sumber keuangan yang kuat dari dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sehingga mampu mengatasi utang jombo tersebut.

“Sudah saya sampaikan, karena kan Danantara terima dividen dari BUMN hampir Rp 80 triliun-Rp 90 triliun. Itu cukup untuk menutupi sekitar Rp 2 triliun (bunga) bayaran tahunan untuk KCIC,” ujar Purbaya dikutip Kamis (16/10).

Baca Juga:
Purbaya Ogah Bayar Utang Kereta Cepat, Ada Danantara

Purbaya menilai, nilai dividen yang didapat Danantara tersebut juga berpotensi meningkat setiap tahun. Sebagian dana saat ini sempat ditempatkan dalam bentuk obligasi pemerintah.

Karena itu bendahara negara ini mengaku, pembayaran utang Whoosh tersebut tidak menggunakan duit dari APBN.

"Jadi bukan enggak dibayar, tapi (dibayar) Danantara, bukan APBN, kelihatannya. Arahnya saya maunya ke sana,” ungkap dia.(mcr10/jpnn)

Sumber:
Melihat Lagi Proyek Kereta Cepat Whoosh yang Meninggalkan Utang Segunung
db84x4Avatar border
aldonisticAvatar border
aldonistic dan db84x4 memberi reputasi
2
500
36
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan