Kaskus

News

tablearound5923Avatar border
TS
tablearound5923
Ilmuwan dan Bos Teknologi Kompak Bangun Bunker Bawah Tanah, Ada Apa?
Ilmuwan dan Bos Teknologi Kompak Bangun Bunker Bawah Tanah, Ada Apa?

KOMPAS.com - Sejak 2014, Mark Zuckerberg dikabarkan membangun kompleks pribadi seluas 567 hektar di Pulau Kauai, Hawaii, yang disebut memiliki bunker bawah tanah.

Diketahui bunker tersebut dilengkapi pasokan energi dan makanan sendiri. Menurut laporan Wired, para pekerja di proyek tersebut bahkan harus menandatangani perjanjian kerahasiaan (NDA) agar tidak membocorkan detail pembangunannya.

Untuk menjaga privasi, Zuckerberg juga membangun tembok setinggi dua meter yang menutupi area proyek dari pandangan publik.

Tak hanya di Hawaii, Zuckerberg juga diketahui membeli 11 properti di kawasan Crescent Park, Palo Alto, California, yang disebut memiliki ruang bawah tanah seluas 650 meter persegi.

Untuk proyek tersebut, Zuckerberg dilaporkan menghabiskan sekitar 110 juta dolar AS.

Meski izin bangunannya hanya menyebut “basement”, beberapa tetangga menjulukinya bunker, bahkan ada yang menyebutnya “gua kelelawar miliarder”.

Tidak hanya Mark Zuckerberg

Dilansir dari BBC, Jumat (10/10/2025), saat ditanya apakah ia sedang membuat 'bunker kiamat', pendiri Facebook itu membantah dengan tegas.

Ia menjelaskan bahwa ruang bawah tanah seluas 465 meter persegi itu hanyalah ruang perlindungan kecil layaknya basement biasa.

Sementara itu, Reid Hoffman, salah satu pendiri LinkedIn, pernah menyebut konsep bunker bawah tanah sebagai 'asuransi kiamat'.

Menurutnya, properti tersebut dimiliki oleh sekitar setengah dari para orang superkaya di dunia, dengan Selandia Baru yang menjadi lokasi favoritnya.

“Mengatakan kamu ‘beli rumah di Selandia Baru’ itu semacam kode, tidak perlu dijelaskan lagi,” kata Hoffman.

AGI menjadi alasan tokoh teknologi membuat bunker

Seorang ilmuwan pendiri kecerdasan buatan (AI) mengakui dirinya cemas akan perkembangan AI.

Ilya Sutskever, ilmuwan sekaligus salah satu pendiri OpenAI pernah menyarankan agar perusahaan membangun tempat perlindungan bawah tanah untuk para ilmuwan. 

Hal itu disampaikannya dalam sebuah rapat internal, Sutskever menyarankan agar perusahaan membangun bunker bawah tanah sebelum teknologi artificial general intelligence (AGI) dirilis ke publik.

AGI merupakan titik di mana mesin AI sudah mampu menandingi kecerdasan manusia.

Menurut jurnalis Karen Hao, Sutskever mulai yakin bahwa para ilmuwan komputer sudah hampir mencapai AGI.

“Kita pasti akan membangun bunker sebelum merilis AGI,” katanya

Sebelumnya, Pemerintah AS pernah mencoba mengatur teknologi AI lewat perintah eksekutif Presiden Biden tahun 2023 yang mewajibkan perusahaan AI untuk berbagi hasil uji keselamatan dengan pemerintah federal. 

Namun, sebagian aturan tersebut telah dicabut oleh Presiden AS Donald Trump. Ia menyebut aturan tersebut sebagai hambatan inovasi.

kompas.com
tepsuzotAvatar border
tepsuzot memberi reputasi
1
403
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan