Kaskus

News

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Batal Beli Baru, Turki Nego 24 Unit Typhoon Bekas Qatar
Quote:




Kabar mengejutkan kembali datang dari Negeri Ottoman, baru-baru ini, mereka diberitakan sedang melakukan negosiasi dengan Qatar untuk membeli 24 jet tempur Eurofighter Typhoon. Langkah ini diambil sebagai alternatif cepat untuk menggantikan sebagian armada F-16 yang semakin menua serta sembari menunggu jet tempur Kaan buatan lokal.

Turki sendiri mengincar Typhoon sejak 2022 sebagai pengganti sebagian armada F-16 mereka, pada 16 November 2023; Negeri Ottoman menglonfirmasi tertarik untuk membeli 40 unit Eurofighter Typhoon buatan konsorsium Eropa. Tetapi, waktu itu Jerman menolak untuk menjual pesawat tersebut. Meski sekarang Jerman sudah menyetujui proposal tersebut.

Waktu itu Turki disebut mengincar jet tempur bekas dengan kode Tranche 1, versi awal yang kurang mumpuni. Karena jet tempur baru butuh waktu lama untuk dikirim. Versi Tranche 1 kemudian akan ditingkatkan menjadi Tranche 3 yang setara dengan versi terbaru Typhoon.

Sementara informasi terbaru yang didapat Midle East Eyemenyebut, Turki sekarang mengincar Typhoon versi Tranche 3 milik Qatar. Yang menarik, Qatar sendiri menerima Typhoon pertama pada 15 Agustus 2022. Artinya mereka baru mengoperasikan jet ini selama 3 tahun.

Salah satu sumber Qatar mengkonfirmasi kepada Midle East Eye bahwa, Menteri Pertahanan Turki Yasar Guler dan Kepala Staf Angkatan Udara Turki Jenderal Ziya Cemal Kadioglu berada di Doha pada hari Selasa Pahing, 7 Oktober 2025 untuk membahas potensi pembelian jet tersebut. Kementerian pertahanan Turki secara terpisah mengumumkan bahwa Guler bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Qatar dan Menteri Pertahanan Saoud bin Abdulrahman Al Thani pada hari yang sama. 

Quote:


Penjualan apa pun memerlukan persetujuan dari konsorsium Eurofighter, yang meliputi Inggris, Jerman, Italia, dan Spanyol. Sumber regional mengatakan kepada Midle East Eye, bahwa konsorsium Eurofighter mendukung kesepakatan tersebut, memandang Turki sebagai pembeli potensial utama yang nantinya dapat mencari peningkatan baru dan jet varian Tranche 4 tambahan yang dilengkapi dengan sistem radar canggih.

Akan tetapi, beberapa pengambil kebijakan di Turki masih ada yang tidak sepakat tentang pembelian Typhoon bekas. Mereka yang tak setuju, meminta upgradeF-16 dengan teknologi lokal. Mereka juga memandang pembelian Typhoon bekas hanya buang-buang anggaran karena dianggap terlalu mahal.

Kilas balik pada Juli 2025, Turki tanda tangan nota kesepahaman dengan Inggris untuk pembelian 40 unit Typhoon baru. Kesepakatan itu kemudian menjadi melambat karena Turki menyebut harga yang ditawarkan terlalu mahal, sementara waktu pengiriman jet tempur Typhoon terlalu lama. Pada akhir tahun 2030, sebagian F-16 Turki akan habis masa pakainya. Untuk itu, mereka terus berupaya mencari penggantinya sambil menunggu pengiriman jet tempur Kaan.

Saat ini produksi Eurofighter Typhoon tetap aktif di pabrik Warton milik BAE Systems di Inggris, serta di fasilitas mitra di Jerman, Italia, dan Spanyol. Menurut data industri, produksi baru-baru ini meningkat tiga kali lipat dibandingkan dua tahun sebelumnya berkat kontrak baru dari Jerman, Spanyol, Kuwait, dan Qatar, yang membantu mempertahankan lini produksi dan mempertahankan tenaga kerja pesawat tempur Eropa.

Quote:


Di sisi lain, Angkatan Udara Turki telah menyatakan kesediaannya untuk memperoleh pesawat apa pun yang tersedia, termasuk F-16 Viper produksi terbaru atau Typhoon bekas. Saat ini belum ada komentar resmi dari Qatar terkait permintaan Turki ini. Masih ada beberapa pertanyaan mengganjal, apakah Qatar benar-benar akan melepas 24 unit Typhoon mereka ? Dan bagaimana nasib teknisi dan pilot Typhoon jika mereka menjual seluruh jet tempur itu ?

Sejak menerima sistem pertahanan udara S-400 Rusia pada 2019, Turki terus menghadapi sandungan. Salah satunya mereka dikeluarkan dari program F-35 dan dilarang membeli jet tersebut. Amerika baru bersedia memberi Turki F-35 jika mereka menonaktifkan S-400, usulan yang kemudian ditolak. Seandainya tidak membeli S-400, tentu mereka tidak akan kebingungan mencari jet tempur seperti sekarang.



Referensi:
Midle East Eye& Army Recognition
bang.toyipAvatar border
dragunov762mmAvatar border
ace_01Avatar border
ace_01 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
684
23
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan