Liputan6.com, Buenos Aires - Presiden Argentina Javier Milei yang dijuluki "bintang rock", kini menghadapi masa sulit. Janjinya untuk membawa negaranya menuju era kemakmuran baru terhantam oleh krisis ekonomi, skandal politik, dan meningkatnya ketidakpuasan publik.

Namun pada Senin (6/10/2024) malam, sang presiden yang juga mantan vokalis band tribute Rolling Stones itu mencoba bangkit dengan cara yang unik -- melalui panggung musik. Ia tampil di Movistar Arena, Buenos Aires, disambut ribuan pendukung yang meneriakkan namanya.

"Olé, olé, olé, olé! Milei! Milei!" seru para penggemar yang memadati arena berkapasitas 15 ribu orang, tempat yang biasanya menampilkan musisi besar seperti Liam Gallagher, Judas Priest, hingga Megadeth, dikutip dari laman Guardian, 

Dengan gaya khasnya—rambut acak-acakan dan jaket kulit—Milei membawakan sembilan lagu rock era 1980-an. "Saya manusia," katanya di sela-sela penampilan. "Mungkin tidak terlihat seperti itu, tapi memang begitu."

Milei naik ke tampuk kekuasaan hampir dua tahun lalu dengan janji menyelamatkan ekonomi Argentina yang kacau. Ia bertekad menekan inflasi tinggi dan memangkas belanja negara secara drastis.

Pada awal masa jabatannya, strategi "terapi kejut" itu sempat menuai pujian internasional. Donald Trump menyebut Milei berhasil "Membuat Argentina Hebat Kembali".

Politisi Inggris Kemi Badenoch mengaku terinspirasi olehnya. Sejarawan konservatif Niall Ferguson bahkan menulis bahwa kebijakan Milei merupakan "keajaiban buatan manusia" yang menggairahkan kaum libertarian.

Namun, kejayaan itu tak bertahan lama. Dalam beberapa minggu terakhir, stabilitas ekonomi Argentina terguncang. Ketidakpastian politik membuat nilai peso anjlok, dan pemerintah terpaksa menguras cadangan devisa untuk menahan krisis.

Pada Agustus lalu, Milei dilempari batu saat demonstrasi menentang pemerintahannya. Aksi itu dipicu oleh skandal korupsi yang menyeret saudara perempuannya sekaligus Kepala Staf, Karina Milei.

Sebulan kemudian, partai La Libertad Avanza yang dipimpinnya menelan kekalahan besar dalam pemilihan provinsi Buenos Aires, wilayah dengan hampir 40 persen populasi Argentina. Kini, banyak yang khawatir partai tersebut akan kembali kalah dalam pemilihan sela nasional

Situasi semakin rumit ketika sekutunya, José Luis Espert, mundur dari pencalonan setelah terbukti menerima uang sebesar USD 200.000 dari seorang tersangka pengedar narkoba.

“[Milei] tengah menghadapi krisis multidimensi—krisis kepemimpinan, krisis kepercayaan publik, hingga krisis kemampuan untuk berkomunikasi dengan kaum muda,” ujar jurnalis investigasi Sebastián Lacunza.

Menurutnya, dukungan terhadap Milei mulai terkikis akibat pertanyaan etis dan dampak sosial dari kebijakan pemangkasan anggaran ekstrem.
“Kebijakan ‘gergaji mesin’-nya telah memukul sektor-sektor vital seperti pensiunan, rumah sakit anak, universitas, dan keluarga miskin yang kini kesulitan membayar tagihan listrik serta bahan pangan.”

Krisis yang semakin dalam membuat Donald Trump turun tangan dengan menawarkan bantuan dana talangan sebesar USD 20 miliar. “Kami mendukungnya 100 persen. Dia melakukan pekerjaan fantastis,” ujar Trump.

Meski begitu, para pendukung yang hadir di konser Milei mengakui kondisi negaranya memang tidak baik-baik saja. “Negara ini kacau. Tapi kita harus sabar menunggu, ia baru menjalani separuh masa jabatannya,” kata Oscar Luis Osorio, pemilik toko berusia 54 tahun yang datang dengan kostum singa—simbol kampanye Milei.

Sementara itu, Emanuel Lacuadra, mahasiswa 27 tahun, tetap optimistis. “Saya mendukung pemerintah hampir tanpa syarat. Ini momen bersejarah, bukan hanya bagi Argentina tapi juga dunia.”

Namun bagi banyak analis, masa depan Milei tidak secerah sorotan panggungnya. “Dia presiden yang gagal secara ekonomi, politik, dan sosial,” kata ilmuwan politik Paola Zuban menegaskan.

SUMBER: LIPUTAN 6

INGAT, SEKONYOL-KONYOLNYA POLITIK NEGARAMU, SELALU ADA NEGARA LAIN YANG LEBIH KONYOL LAGI