- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ikon Jalan Jenderal Sudirman Bakal Dipindah, Warga: Seperti Memindahkan Sejarah
TS
rizkync108
Ikon Jalan Jenderal Sudirman Bakal Dipindah, Warga: Seperti Memindahkan Sejarah
Kompas.com, 3 Oktober 2025, 12:56 WIB
Lidia Pratama Febrian, Larissa Huda
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com– Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memindahkan Patung Jenderal Besar Sudirman dari Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, menuai penolakan warga.
Patung yang menjadi ikon kawasan ini dianggap bukan sekadar hiasan, melainkan simbol identitas jalan dan sejarah perjuangan nasional.
Okta (26), warga Setiabudi, menilai pemindahan akan mengurangi makna sejarah.
“Ini bukan cuma patung, tapi simbol Jalan Sudirman juga. Kalau dipindahkan, seolah sejarahnya ikut dipindahkan. Ganti lokasi, ganti nama jalan rasanya wajar dipertimbangkan,” ujarnya.
Senada, Santoso (47), pedagang minuman di sekitar Stasiun Sudirman, juga menyampaikan keberatan.
“Patung Sudirman sudah lama jadi identitas tempat ini. Kalau dipindahkan, rasanya seperti memindahkan sejarah juga. Biarlah tetap di sini,” katanya.
Pantauan Kompas.com di lokasi menunjukkan patung perunggu setinggi 11 meter, termasuk penyangga 5,5 meter, berdiri tegap dengan tangan kanan memberi hormat.
Patung ini berada dekat Jembatan Penyeberangan Multiguna Dukuh Atas dan menjadi salah satu ikon sejarah Jakarta.
Rencana pemindahan sebelumnya disampaikan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
Ia mengatakan, patung akan ditempatkan di lokasi yang lebih representatif setelah kawasan Transit Oriented Development (TOD) Dukuh Atas rampung, agar lebih menonjol dari arah Jalan Thamrin.
“Patung Sudirman tentunya harus mendapat posisi yang betul-betul di depan agar masyarakat bisa menghargai sosok jenderal besar ini,” ujar Pramono di Balai Kota, Kamis (2/10/2025).
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menambahkan, pemindahan dilakukan seiring pembangunan TOD Dukuh Atas yang akan menjadi simpul integrasi transportasi massal, mulai MRT, LRT, KRL, hingga kereta bandara.
Namun, warga menekankan pentingnya menjaga nilai sejarah dan simbolik patung.
“Ini soal identitas dan penghormatan. Jangan sampai memindahkan patung tapi sejarahnya hilang,” kata Okta.
sumber
Lidia Pratama Febrian, Larissa Huda
Tim Redaksi
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com– Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memindahkan Patung Jenderal Besar Sudirman dari Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, menuai penolakan warga.
Patung yang menjadi ikon kawasan ini dianggap bukan sekadar hiasan, melainkan simbol identitas jalan dan sejarah perjuangan nasional.
Okta (26), warga Setiabudi, menilai pemindahan akan mengurangi makna sejarah.
“Ini bukan cuma patung, tapi simbol Jalan Sudirman juga. Kalau dipindahkan, seolah sejarahnya ikut dipindahkan. Ganti lokasi, ganti nama jalan rasanya wajar dipertimbangkan,” ujarnya.
Senada, Santoso (47), pedagang minuman di sekitar Stasiun Sudirman, juga menyampaikan keberatan.
“Patung Sudirman sudah lama jadi identitas tempat ini. Kalau dipindahkan, rasanya seperti memindahkan sejarah juga. Biarlah tetap di sini,” katanya.
Pantauan Kompas.com di lokasi menunjukkan patung perunggu setinggi 11 meter, termasuk penyangga 5,5 meter, berdiri tegap dengan tangan kanan memberi hormat.
Patung ini berada dekat Jembatan Penyeberangan Multiguna Dukuh Atas dan menjadi salah satu ikon sejarah Jakarta.
Rencana pemindahan sebelumnya disampaikan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
Ia mengatakan, patung akan ditempatkan di lokasi yang lebih representatif setelah kawasan Transit Oriented Development (TOD) Dukuh Atas rampung, agar lebih menonjol dari arah Jalan Thamrin.
“Patung Sudirman tentunya harus mendapat posisi yang betul-betul di depan agar masyarakat bisa menghargai sosok jenderal besar ini,” ujar Pramono di Balai Kota, Kamis (2/10/2025).
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menambahkan, pemindahan dilakukan seiring pembangunan TOD Dukuh Atas yang akan menjadi simpul integrasi transportasi massal, mulai MRT, LRT, KRL, hingga kereta bandara.
Namun, warga menekankan pentingnya menjaga nilai sejarah dan simbolik patung.
“Ini soal identitas dan penghormatan. Jangan sampai memindahkan patung tapi sejarahnya hilang,” kata Okta.
sumber
aanmulyono825 dan 20 lainnya memberi reputasi
21
3.3K
25
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan
