Kasus dugaan pemerkosaan terhadap dua gadis di bawah umur mengguncang Kabupaten Bangkalan, Madura. Dua korban, berinisial HB (16) dan AF (14), diduga dirudapaksa secara bergilir oleh delapan pemuda di dua lokasi berbeda pada 10 Juli 2025 lalu.

Peristiwa memilukan ini bermula saat HB diajak seorang pemuda berinisial RD keluar rumah dengan alasan membeli nasi goreng. Namun hingga larut malam, HB tidak kunjung kembali. Hal itu membuat sepupunya, AF, menyusul bersama seorang pria lain berinisial R. Naas, AF justru mengalami hal serupa seperti sepupunya.

Menurut keterangan orang tua korban, Nasuri (N), kejadian itu berlangsung sekitar pukul 22.00 WIB. "Setelah keduanya pulang sekitar pukul 02.30 dini hari, mereka cerita sudah dirudapaksa. HB oleh tiga orang, dan AF oleh lima orang," ungkapnya saat ditemui di Mapolres Bangkalan, Kamis (3/10/2025).

Berdasarkan pengakuan korban, dugaan pemerkosaan terhadap HB terjadi di Desa Sepulu, sedangkan AF menjadi korban di Desa Kelbung, Kecamatan Sepulu, Bangkalan.

Pihak keluarga sudah melaporkan kasus tersebut ke Polres Bangkalan pada 28 Juli 2025. Namun, hingga kini, keluarga menilai belum ada perkembangan berarti dari proses hukum.

“Kami melapor karena marah dan ingin ada keadilan. Tapi sampai sekarang belum jelas, pelakunya masih bebas,” tegas Nasuri.

Menanggapi laporan tersebut, Kasatreskrim Polres Bangkalan AKBP Hafid Dian Maulidi menegaskan pihaknya sedang menangani kasus ini secara serius.

“Para pelaku masih dalam proses pencarian. Saat ini kami juga terus berkoordinasi dengan keluarga korban untuk berbagi informasi,” jelas Hafid.

Kasus dugaan pemerkosaan terhadap dua gadis di bawah umur ini menyita perhatian publik, mengingat jumlah terduga pelaku cukup banyak. Pihak keluarga berharap polisi segera menangkap para pelaku dan memberikan keadilan bagi korban.






INFO LENGKAPNYA DI SINI