Rabu, 1 Oktober 2025 | 11:06 WIB

Gen Z Maroko berpartisipasi dalam protes antikorupsi yang menuntut reformasi pendidikan dan layanan kesehatan di Rabat, Selasa, 30 September 2025. (AP/AP)
Rabat, Beritasatu.com — Bentrokan keras pecah di beberapa kota Maroko pada Selasa (30/9/2025) malam antara kelompok pemuda dan pasukan keamanan, setelah berhari-hari aksi protes menuntut reformasi di sektor kesehatan masyarakat dan pendidikan, menurut laporan media lokal.

Video yang dipublikasikan oleh media lokal meski belum dapat diverifikasi AFP, menunjukkan demonstran bermasker di Inezgane, dekat Agadir, melempar batu ke arah polisi, membakar di sekitar pusat perbelanjaan, serta merusak kantor pos setempat. Kejadian serupa dilaporkan terjadi di Ait Amira, Beni Mellal, dan Oujda. Belum ada laporan resmi terkait korban luka.

Protes yang dipimpin kaum muda ini diorganisir oleh sebuah kolektif anonim bernama “Gen Z 212.” Dalam pernyataan di akun Facebook mereka, kelompok itu menyatakan penyesalan atas aksi vandalisme yang merusak fasilitas umum maupun pribadi. Mereka mendesak para peserta menjaga kedamaian agar tuntutan tetap mendapat legitimasi publik.

Aksi terbaru menandai hari keempat demonstrasi berturut-turut, meski sebelumnya berlangsung damai tanpa kekerasan. Jaksa Maroko menyatakan 37 orang akan diadili terkait keterlibatan mereka dalam protes. Dari jumlah itu, 34 orang dibebaskan dengan jaminan dan akan disidangkan pada 7 Oktober, sementara tiga orang lainnya tetap ditahan.

Menurut Asosiasi Hak Asasi Manusia Maroko (AMDH), lebih dari 200 demonstran, sebagian besar anak muda, telah ditangkap dalam tiga hari terakhir di Rabat. Sebagian besar kemudian dibebaskan.

Di Casablanca, jaksa juga membuka penyelidikan terhadap 18 orang karena diduga menghalangi lalu lintas saat protes akhir pekan lalu. Enam anak di bawah umur dirujuk ke pengadilan khusus.

Koalisi pemerintahan Maroko, yang terdiri dari partai-partai kanan-tengah dan liberal, merilis pernyataan bahwa mereka mendengarkan aspirasi generasi muda dan siap menanggapi secara positif serta bertanggung jawab.

Gerakan Gen Z 212 awalnya menyerukan protes melalui platform Discord, dengan mengangkat isu kesehatan, pendidikan, pemberantasan korupsi, serta menegaskan kecintaan pada tanah air.

Gelombang protes ini muncul di tengah meningkatnya ketidakpuasan masyarakat terhadap ketimpangan sosial yang banyak menimpa generasi muda dan perempuan. Amarah publik semakin membesar setelah laporan kematian delapan perempuan hamil di sebuah rumah sakit umum di Agadir mencuat ke publik.
https://www.beritasatu.com/internasi...rotes-nasional

Angka tak asing 212