oke, ini adalah artikel kelanjutan dari yang kemarin soal banci thailand vs indonesia:



jadi pertanyaanya adalah apakah cowok cosplay jadi cewek sama dengan jadi banci? sebenarnya memang simpel saja, yakni tidak! kenapa bisa tidak? karena masih ingat akan diri sendiri.

cowok cosplay jadi char cewek

dalam dunia cosplayer, ada beberapa hal unik, diantaranya ada yang cosplay jadi karakter anime, game, film, super hero, militer, dimana orang orang akan berlomba lomba supaya berpenampilan semenarik mungkin. lalu yang paling unik adalah orang orang cosplay crossdresser, dimana saling tukar peran seperti cowok cosplay jadi cewek dan sebaliknya, dengan tingkat kemiripan yang hampir sama 1:1.tentu dalam hal ini, mereka mereka soal biaya udah bisa habis 1 jutaan, ini belum juga harus menjaga bentuk tubuh bagus supaya ketika cosplay terlihat sempurna.

bagaimana unik bukan? ada yang cosplay begituan di china sampai pernah ada acara tebak tebakan dimana peserta harus pilih orang yang memang bener bener cewek, padahal 99% cowok semua, sementara ceweknya hanya satu.kalau udah terpilih maka peserta harus kencan dengan orang tersebut selama seminggu sebagai konsekuensinya jika gagal, hasilnya udah ketebak cowok yang terpilih dan artinya gagal. ini adalah keunikan dari crossdressing cosplay ini.

lalu tujuan dari ini semua hanyalah untuk hobi semata bukan dijadikan gaya hidup sehari hari seperti halnya para banci, bukan juga untuk tujuan sebagai drag queen yang membawa woke agenda yang mayoritasnya adalah kaum gay. tapi ini semua hanya hobi, dimana hobi supaya bermain kostum hingga dengan kemiripan 1:1 tanpa diketahui identitas dirinya.karena selain ingin tampil 1:1 terkadang mereka juga akan bergerak ala wanita dan akting suara diubah sedemikian rupa, supaya mirip seperti karakter yang diperankan. jadi ini murni hanya bermain hobi saja, mereka tetap tertarik sama lawan jenis ini beda sama banci yang udah jadi kehidupan sehari hari dan tidak tertarik dengan lawan jenis sama sekali.

tapi mbak, kan kamu pernah bilang, kalau katanya ludruk itu orang orang banci, orang orang banci lahir dari situ. udah beda konsep 180 derajat, para banci ludruk orang orangnya tidak terlihat seperti wanita 1:1 karena asal make up dengan bentuk tubuh pria macho.ini juga kesenian ludruk menceritakan kehidupan sehari hari yang terlibat kaum banci ikut andil dalam kehidupan sehari hari, itu juga banci di indonesia era modern lahir dari kesenian tersebut pada tahun 60an mereka merajalela. maka kalau dibandingkan cowok cosplayer seperti ini: udah beda konsep, cosplay untuk tujuan tampilan saja, sedangkan ludruk untuk tema panggung cerita sehari hari dengan keterlibatan kaum banci. oke paham ya.

pro kontra cowok cosplay jadi cewek

ada kegiatan dan hobi, tentu saja pasti ada pro kontra ditengah masyarakat seperti halnya airsoft gun. kalau tanyakan hal ini kepada pak ustadz mau kamu jelaskan bagaimana konsepnya pasti ujung ujungnya hukumnya haram no debat.

apa alasan pro kontra? beberapa orang pasti mengira cosplay seperti itu adalah ekspresi terlalu berlebihan, dianggap mengaburkan budaya masyarakat yang sudah diterapkan.seperti di negara china, cosplay dianggap perlawanan budaya dan tidak mewakili adat lokal, di china kamu cosplay kalau ketemu orang generasi milenial atau boomer, kalau ga di cemooh ya dibully.bahkan ada yang dipukuli sampai babak belur. ini dikarenakan cosplay hobi dari jepang, sedangkan gen milenial dan boomer akan beringas ketika melihat hal jejepangan, ini dikarenakan kasus tragedi nanking 1937 yang parah banget kala itu.
dimana pada masa itu jepanglah pelakunya, sampai sekarang jepang enggan minta maaf.

ini juga berlaku ketika para cowok cosplay jadi char cewek. selain dianggap menentang budaya, dianggap juga menghilangkan identitas diri, bahkan kalau disini bakal dianggap banci karena dianggap ekspresi melampaui batas. ya coba saja kalau kalian cowok jadi anime cewek cosplay seperti ini di kamar: ketahuan bokap atau emakmu, pasti ujung ujungnya dimarahi habis habisan. ini kalau di negara barat kalian cosplay jadi cewek, maka banyak dari mereka kena pelecehan, kadang juga dianggap homophobic karena tidak seperti kaum woke, ini dikarenakan lgbt memang sangat subur di barat yang memang membenci kaum straight dan benci tampilan wanita cantik. selain itu juga dianggap tidak bermanfaat, merusak diri sendirinya sebagai laki laki, menentang normalah, kayak banci, sampai dianggap melawan agama, ya pokoknya bagi yang kontra ini selalu negatiflah.

ini juga belum cibiran dari para npc cosplayer lain yang negatif bukan ngehargai, ga miriplah, sifatnya bedalah, halulah. apakah kalian pikir bahwa larrisa rochefort cosplay jadi ada wong bisa dengan mudah bertempur?coba aja kasih dia senapan ak 107 disuruh lawan 15 orang kkb bersenjata glock, maka hasilnya udah ketebak. kalau masih koar koar yaudah cuekin saja soalnya para npc ini maruk banget.

lalu satu lagi. ini yang paling penting antara cowok cosplay jadi cewek maka tidak bisa disamakan dengan banci, apalagi disamakan dengan kegiatan menyimpang yakni kesenian drag queen.

cowok cosplay jadi cewek tidak bisa disamakan dengan banci dan kesenian drag queen

antara crossdressing cosplay dan banci tidak bisa disamakan. banci lahir dari tokoh dagelan ludruk yang populer pada abad 19 dan bersamaan juga dengan pentas drag queen pertama di dunia.meskipun drag queen dalam sejarah tidak pernah ada di era hindia belanda maka menjadi cikal bakal banci di indonesia di masa yang akan datang. pada tahun 60an banci mulai populer dan hadir di publik secara merata, yaitu dia mereka lahir dari dagelan ludruk yang pasti ada bancinya.
bahkan karena hal ini udah ada kontes banci juga sekarang.

pada bagian ini, cosplayer cowok tidak bisa disamakan dengan banci, cosplay sesuai dengan namanya yakni main kostum, ini merujuk pada ekspresi diri dan kreasi pada diri sendiri, beberapa diantara mereka sebisa mungkin menyembunyikan diri sendiri.ini artinya mereka tetap ingat akan diri sendiri.

kalau banci? ini sudah beda konsep, bukan pula kreasi tapi ini sudah dijadikan gaya hidup sehari hari.hadir akibat dagelan ludruk yang konsepnya kehidupan sehari hari, makanya beberapa pihak ingin ada larangan menghadirkan kaum banci diatas panggung dan sudah terlaksana. begitu juga mau disamakan dengan kesenian drag queen. dimana serat akan agenda lgbt terselubung maka jelas tidak bisa. karena kesenian drag queen tujuannya ya menembus batas kodrat antara laki dan puan, tujuannya pengen menunjukan bahwa laki bisa berpakaian dan bertingkah ala puan tanpa menyamarkan dirinya secara fisik, begitu juga drag king.dimana puan jadi laki yang konsepnya tak kalah menjijikan. lagi pula para pelaku komunitas ini adalah mayoritas kaum lgbt begitu juga dengan banci. cosplayer yang berperan jadi wanita mereka sebagian tetap waras karena ingat diri sendiri dan tetap straight karena pengen punya pasangan juga, walaupun tak menutup kemungkinan pasti ada saja para badut seperti halnya serigala di tengah kawanan domba.

jadi kalau mau disamakan cosplayer dengan banci sekali lagi maka tidak bisa.

penutup

mau cosplay jadi cewek silahkan saja ga masalah, tapi ingat, ini hanya kegiatan saja dan kreativitas bukan kehidupan sehari hari, harus ingat diri sendiri dan norma agama juga. jangan jadi banci blok!