- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Survei Indikator: Kepuasan Publik terhadap Kinerja Prabowo Anjlok ke 58,9%


TS
babon.santoso
Survei Indikator: Kepuasan Publik terhadap Kinerja Prabowo Anjlok ke 58,9%
Jakarta - Survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Prabowo Subianto berada di angka 58,9%. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan Januari 2025, ketika tingkat kepuasan tercatat sebesar 79,3%.
Berdasarkan temuan survei Indikator Politik Indonesia periode 3–9 September 2025, sekitar 58,9% responden menyatakan puas dengan kinerja Presiden Prabowo Subianto. Rinciannya, 7,3% sangat puas dan 51,6% cukup puas.
Sebaliknya, 39,6% responden merasa kurang puas atau tidak puas sama sekali, dan sekitar 1,5% lainnya tidak menjawab. Hasil tersebut diperoleh dari pertanyaan, “Secara umum, apakah sejauh ini Ibu/Bapak sangat puas, cukup puas, kurang puas, atau tidak puas sama sekali dengan kerja Presiden Prabowo Subianto?”
Indikator Politik Indonesia menyebut turunnya tingkat kepuasan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain meningkatnya persepsi negatif terhadap kondisi umum nasional, baik dari sisi ekonomi, politik, keamanan, penegakan hukum, maupun turunnya kinerja demokrasi.
Mayoritas responden menilai kondisi ekonomi buruk/sangat buruk, yakni 40,4%, sedangkan yang menilai sedang 39,6% dan baik/sangat baik 19,2%. Sekitar 0,7% responden tidak menjawab.
Kondisi politik lebih banyak dinilai buruk/sangat buruk, yakni 48,6%, yang menilai sedang 29,2%, dan baik/sangat baik 15,8%, sementara 6,6% responden tidak menjawab. Untuk kondisi keamanan, 44,2% responden menilai baik/sangat baik, 29,6% menilai sedang, dan 25,2% menilai buruk/sangat buruk. Sekitar 1,1% responden tidak menjawab.
Penegakan hukum lebih banyak dinilai buruk/sangat buruk, yakni 38,3%, yang menilai sedang 30,4%, dan yang menilai baik/sangat baik 26,7%. Sekitar 4,6% responden tidak menjawab. Pemberantasan korupsi juga lebih banyak dinilai buruk/sangat buruk, yakni 44,6%, yang menilai sedang 22,7%, dan baik/sangat baik 28,1%. Sekitar 4,5% responden tidak menjawab.
Kondisi Ekonomi Dinilai Lebih Buruk Jika dibandingkan tahun lalu, kondisi ekonomi nasional lebih banyak dinilai lebih buruk/jauh lebih buruk, yakni 40,1%. Sebanyak 39,3% menilai tidak ada perubahan, dan 19,4% menilai lebih baik/jauh lebih baik. Sekitar 1,2% tidak menjawab.
Sementara itu, kondisi ekonomi rumah tangga dibanding tahun lalu lebih banyak dinilai tidak ada perubahan, yakni 37,3%. Yang menilai membaik 32,6%, dan yang menilai memburuk 29,9%. Sebanyak 51,1% responden mengaku puas dengan pelaksanaan atau praktik demokrasi di Indonesia.
Survei ini dilakukan pada 3–9 September 2025 dengan populasi warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilu, berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling, melibatkan 1.220 orang, dengan asumsi simple random sampling.
Tingkat margin of error survei sekitar ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Para responden diwawancarai secara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara acak sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor melalui kunjungan ulang atau spot check.
https://katadata.co.id/berita/nasion...anjlok-ke-58-9
Semoga tidak dua periode, ekonomi makin hancur, jualan mandek
Bahan baku susah dapat dan mahal
Berdasarkan temuan survei Indikator Politik Indonesia periode 3–9 September 2025, sekitar 58,9% responden menyatakan puas dengan kinerja Presiden Prabowo Subianto. Rinciannya, 7,3% sangat puas dan 51,6% cukup puas.
Sebaliknya, 39,6% responden merasa kurang puas atau tidak puas sama sekali, dan sekitar 1,5% lainnya tidak menjawab. Hasil tersebut diperoleh dari pertanyaan, “Secara umum, apakah sejauh ini Ibu/Bapak sangat puas, cukup puas, kurang puas, atau tidak puas sama sekali dengan kerja Presiden Prabowo Subianto?”
Indikator Politik Indonesia menyebut turunnya tingkat kepuasan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain meningkatnya persepsi negatif terhadap kondisi umum nasional, baik dari sisi ekonomi, politik, keamanan, penegakan hukum, maupun turunnya kinerja demokrasi.
Mayoritas responden menilai kondisi ekonomi buruk/sangat buruk, yakni 40,4%, sedangkan yang menilai sedang 39,6% dan baik/sangat baik 19,2%. Sekitar 0,7% responden tidak menjawab.
Kondisi politik lebih banyak dinilai buruk/sangat buruk, yakni 48,6%, yang menilai sedang 29,2%, dan baik/sangat baik 15,8%, sementara 6,6% responden tidak menjawab. Untuk kondisi keamanan, 44,2% responden menilai baik/sangat baik, 29,6% menilai sedang, dan 25,2% menilai buruk/sangat buruk. Sekitar 1,1% responden tidak menjawab.
Penegakan hukum lebih banyak dinilai buruk/sangat buruk, yakni 38,3%, yang menilai sedang 30,4%, dan yang menilai baik/sangat baik 26,7%. Sekitar 4,6% responden tidak menjawab. Pemberantasan korupsi juga lebih banyak dinilai buruk/sangat buruk, yakni 44,6%, yang menilai sedang 22,7%, dan baik/sangat baik 28,1%. Sekitar 4,5% responden tidak menjawab.
Kondisi Ekonomi Dinilai Lebih Buruk Jika dibandingkan tahun lalu, kondisi ekonomi nasional lebih banyak dinilai lebih buruk/jauh lebih buruk, yakni 40,1%. Sebanyak 39,3% menilai tidak ada perubahan, dan 19,4% menilai lebih baik/jauh lebih baik. Sekitar 1,2% tidak menjawab.
Sementara itu, kondisi ekonomi rumah tangga dibanding tahun lalu lebih banyak dinilai tidak ada perubahan, yakni 37,3%. Yang menilai membaik 32,6%, dan yang menilai memburuk 29,9%. Sebanyak 51,1% responden mengaku puas dengan pelaksanaan atau praktik demokrasi di Indonesia.
Survei ini dilakukan pada 3–9 September 2025 dengan populasi warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilu, berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling, melibatkan 1.220 orang, dengan asumsi simple random sampling.
Tingkat margin of error survei sekitar ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Para responden diwawancarai secara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara acak sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor melalui kunjungan ulang atau spot check.
https://katadata.co.id/berita/nasion...anjlok-ke-58-9
Semoga tidak dua periode, ekonomi makin hancur, jualan mandek

Bahan baku susah dapat dan mahal







aldonistic dan 4 lainnya memberi reputasi
5
818
90


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan