- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
OPM Masuk Kampung, Guru dan Nakes Pilih Mengungsi
TS
mabdulkarim
OPM Masuk Kampung, Guru dan Nakes Pilih Mengungsi

25 September 2025 12:00 PM
Sejumlah tenaga medis dan tenaga guru saat bersiap-siap untuk mengungsi keluar dari Distrik Kolf Brazar, Asmat pada Minggu (21/9) (FOTO ISTIMEWA -
Sempat Tembak Mati Seorang Warga dan Membakar Rumah
ASMAT – Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) berulah di Kampung Ulakin, Distrik Kolf Brazar, Kabupaten Asmat, Papua Selatan. Ya, kelompok TPN OPM tersebut membakar sebuah rumah pensiunan guru dan menembak mati seorang warga setempat bernama Indra Guruwardana (24).
Kapendam XXIV/Mandala Trikora, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono membenarkan aksi yang dilakukan oleh kelompok KKB tersebut, di konfirmasi, Selasa (23/9).
Kronologi kejadiannya, ungkap Kapendam berawal pada Minggu (21/9) sekira pukul 06.30 WIT, kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) berjumlah sekitar 6 orang menggunakan perahu katinting mendatangi Kampung Ulakin, Distrik Kolf Braza.
Mereka langsung menuju rumah milik Bapak Khairul Sarikam (50), seorang pensiunan guru SD.

Sejumlah tenaga medis dan tenaga guru saat bersiap-siap untuk mengungsi keluar dari Distrik Kolf Brazar, Asmat pada Minggu (21/9) (FOTO ISTIMEWA –
“Setibanya di lokasi, kelompok TPNPB OPM masuk ke dalam rumah untuk mencari penghuni. Saat itu, almarhum Indra Guruwardana, putra pemilik rumah, berusaha melarikan diri. Namun, sebelum berhasil keluar, korban ditembak dua kali di bagian punggung hingga meninggal dunia di tempat,’’ katanya.
Usai menembak korban, kelompok TPNPB OPM menyeret jasad almarhum ke halaman rumah, lalu membakar rumah beserta seluruh isinya hingga rata dengan tanah. Peristiwa ini membuat warga Kampung Ulakin panik dan melarikan diri ke hutan untuk menyelamatkan diri.
Dikatakan, saat kejadian, pemilik rumah, Khairul Sarikam tidak berada di tempat karena sedang menjaga istrinya yang akan melahirkan di Puskesmas Kolf Braza sejak Jumat, 19 September 2025.
Rumah dijaga oleh anaknya, Indra Guruwardana, bersama seorang rekannya bernama David Jama (16) warga suku Citak. David berhasil menyelamatkan diri dengan berjalan kaki menyusuri tepian sungai menuju Kampung Binamzain.
‘’Setibanya di Binamzain, David melaporkan kejadian tersebut kepada Khairul Sarikam di Puskesmas Kolf Braza. Sekitar pukul 16.30 WIT, Khairul bersama David mendatangi Koramil 1704-09/Suator untuk menyampaikan laporan resmi terkait aksi penembakan dan pembakaran rumah oleh TPNPB OPM,’’ jelasnya.
Berdasarkan keterangan David, saat itu jasad almarhum Indra Guruwardana masih tergeletak di halaman rumah yang telah terbakar, dan warga belum ada yang berani kembali ke Kampung Ulakin. Selain itu, akibat kejadian tersebut, tenaga pendidik dan kesehatan yang berada di Kampung Binamzain memilih meninggalkan lokasi menuju Distrik Suator menggunakan perahu.
‘’Rilis yang disampaikan oleh kelompok separatis bersenjata TPNPB OPM Kodap XVI Yahukimo pada 22 September 2025 sarat dengan manipulasi informasi dan membalikkan fakta. Beberapa poin penting yang perlu diluruskan bahwa korban bukan aparat militer tapi warga sipil. TPNPB OPM berulang kali menggunakan pola komunikasi yang menyesatkan dengan menyebut korban sipil sebagai aparat untuk membenarkan aksi kekerasan mereka,’’ tandasnya.
Pangdam XXIV/Mandala Trikora, Mayjen TNI Lucky Avianto, lanjut Kapendam, tetap berkomitmen untuk melindungi masyarakat Papua dari ancaman kekerasan bersenjata.
‘’Setiap langkah yang diambil aparat selalu mengutamakan keselamatan warga sipil, serta berdasarkan hukum dan aturan yang berlaku,’’ terangnya.
Secara teprisah, Kapolres Asmat AKBP Wahyu Basuki melalui Kasi Humas Polres Asmat Ipda Agung Raka dihubungi lewat telpon selulernya membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, pasca kejadian, tenaga kesehatan dan guru yang bertugas di Distrik Kolf Brazar telah mengungsi ke Distrik Suator yang dianggap lebih aman.
Polres Asmat juga kata dia, telah menurunkan pasukan ke Distrik Suator untuk mengamankan warga serta nakes dan tenaga pendidik yang mengungsi ke wilayah itu. Pergeseran pasukan ini dipimpin langsung Kabag Ops AKP Okto A. Samosir. Ka Ops Satgas Damai Cartenz, Brigjend Pol Faizal Ramadhani mengatakan bahwa TKP berjarak cukup jauh dari Polsek Suator dan komunikasi juga tidak terlalu baik.
Pihaknya masih terus mengumpulkan data lengkap terkait kejadian ini. Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes. Pol. Adarma Sinaga, menuturkan bahwa jumlah pelaku diperkirakan enam orang, salah satunya membawa senjata panjang dengan teleskop. (ulo/ade)
https://cenderawasihpos.jawapos.com/...h-mengungsi/3/
teror KKB membuat guru-guru dan Nakes mengungsi..
masyarakat pun jadi korban karena kehilangan akses Pendidikan dan Kesehatan kecuali KKB dan simpatisannya ncap mereka adalah intel
0
100
1
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan