Kaskus

News

hastodAvatar border
TS
hastod
Daftar 22 Tokoh Dunia Dewan Penasihat Bloomberg, Nama Jokowi Masuk
Bloomberg New Economy membentuk Dewan Penasihat Global sekaligus akan menggelar forum ekonomi di Singapura pada November mendatang.

Dewan Penasihat Global ini dipimpin oleh mantan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo serta mantan Perdana Menteri Italia sekaligus Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi.

Adapun, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) tercatat sebagai salah satu dari 22 anggota dewan penasihat tersebut.

Pengumuman ini disampaikan Bloomberg melalui laman resminya pada Selasa (23/9/2025).

Diberitakan Kompas.com, Jokowi ditunjuk menjadi anggota Dewan Penasihat Global pada Bloomberg New Economy. Dilansir dari laman resminya pada Senin (22/9/2025), Bloomberg New Economy merupakan platform global untuk dialog dan pertukaran wacana tentang transformasi ekonomi bagi pasar yang sedang berkembang.

Bloomberg menjelaskan bahwa Dewan Penasihat Global dibentuk pada April 2025 untuk membantu mengatasi tantangan kompleks yang dihadapi dunia. Para individu yang ditunjuk menjadi anggota kelompok penasihat ini memiliki pengalaman di tingkat tertinggi dalam dunia bisnis, pemerintahan, dan organisasi multilateral. "Sehingga masukan mereka akan sangat penting dalam memandu upaya kami," demikian tulis Bloomberg.

Bloomberg New Economy sendiri akan mengumpulkan para pemimpin dari seluruh pemerintahan dan perusahaan swasta dunia untuk menghadapi tantangan terbesar terhadap kesejahteraan global serta berkolaborasi mencari solusi.

22 Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy

Forum Bloomberg New Economy akan digelar di Singapura pada 19-21 November mendatang

1.. Michael R. Bloomberg

Pendiri Bloomberg LP & Bloomberg Philanthropies, sekaligus mantan Wali Kota New York City tiga periode.

Michael R. Bloomberg adalah lulusan Johns Hopkins University dan Harvard Business School.

2. . Mario Draghi

Mario Draghi adalah mantan perdana menteri Italia dan presiden Bank Sentral Eropa.

Ia pernah menjadi ketua Dewan Stabilitas Keuangan dan gubernur Bank Italia. 

Pada 2014, Mario masuk nominasi Forbes sebagai orang paling berkuasa kedelapan di dunia.

 Setahun berselang, majalah Fortune menempatkannya sebagai "pemimpin terbesar kedua" di dunia.

Mario juga menjadu satu-satunya orang Italia yang masuk daftar tahunan Time 100 sebanyak tiga kali.

Ia adalah lulusan Massimiliano Massimo Institute, sebuah sekolah Jesuit di Roma, dan Universitas Sapienza Roma, serta Institut Teknologi Massachusetts.

3. Gan Kim Yong

Gan Kim Yong adalah wakil perdana menteri sekaligus menteri perdagangan dan industri Singapura. Ia merupakan lulusan dari Universitas Cambridge.

Selain itu, ia juga menjabat sebagai Ketua Otoritas Moneter Singapura serta anggota berbagai dewan strategis. 

4. Gina Raimondo

Gina Raimondo adalah eks menteri perdagangan AS di era Joe Biden dan gubernur perempuan pertama Rhode Island. Ia merupakan lulusan dari Universitas Harvard, Oxford, dan Yale Law School.

5. Naubar Afeyan

Naubar Afeyan adalah pendiri dan CEO Flagship Pioneering, perusahaan yang menciptakan perusahaan bioplatform untuk mentransformasi kesehatan manusia dan keberlanjutan.

Ia juga menjadi salah satu pendiri dan ketua Dewan Direksi Moderna, perusahaan pelopor messenger RNA.

Sebagai wirausahawan dan insinyur biokimia, Naubar memegang lebih dari 100 paten dan telah ikut mendirikan lebih dari 100 perusahaan rintisan di bidang ilmu hayati dan teknologi selama hampir 40 tahun kariernya.

Naubar Afeyan merupakan lulusan Universitas McGill dan Institut Teknologi Massachusetts.

6. Dawn Fitzpatrick

Ia berpengalaman 25 tahun di UBS dengan posisi terakhir kepala investasi UBS Asset Management sekaligus anggota komite eksekutif.


Lulusan Wharton School of Business, University of Pennsylvania ini memulai kariernya sebagai juru tulis di Bursa Efek Amerika sebelum pindah ke Bursa Opsi Chicago.

Ia juga pernah menjadi ketua Dewan Penasihat Sektor Keuangan Federal Reserve Bank of Dallas, anggota Dewan Penasihat Bretton Woods Committee, dan Federal Reserve Bank of New York.

 

7. Gita Gopinath

Gita Gopinath adalah wakil direktur pelaksana pertama IMF sejak 2022.

Ia sebelumnya pernah menjabat kepala ekonomi IMF (2019–2022).

Sebagai akademisi, ia pernah mengajar di Universitas Harvard dan Booth School of Business, Universitas Chicago.

8. Merit Janow

Merit E. Janow adalah pakar perdagangan internasional, kebijakan ekonomi, dan investasi.

Ia memiliki pengalaman luas di bisnis, akademisi, dan pemerintahan, terutama di Jepang dan Asia-Pasifik.

Ia merupakan lulusan dari Columbia Law School dan University of Michigan.

9. Kai-Fu Lee

Kai-Fu Lee adalah ketua dan CEO Sinovation Ventures serta presiden Institut Kecerdasan Buatan Sinovation.

Sebelum mendirikan Sinovation pada 2009, ia menjabat presiden Google Chins dan eksekutif senior di Microsoft, SGI, serta Apple.

Pada 1998, ia menciptakan program permainan yang mengalahkan juara dunia Othello.

Kai-Fu juga pernah masuk daftar 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia (TIME, 2013) dan WIRED 25 Icons.

Ia meraih gelar sarjana dari Universitas Columbia, Ph.D. dari Carnegie Mellon, dan Doktor Kehormatan dari Carnegie Mellon serta City University of Hong Kong.

10. Jorge Paulo Lemann

Jorge Paulo Lemann adalah lulusan Harvard yang pernah menjadi Mitra Senior Banco Garantia.

Ia juga menjabat direktur Gillette Company di Boston dan AmBev di Brasil hingga 2005.

Selain itu, ia adalah ketua Komite Penasihat Amerika Latin di Bursa Efek New York dan anggota Dewan Penasihat Internasional DaimlerChrysler.

 

11. Strive Masiyiwa

Strive Masiyiwa adalah wirausahawan, investor, dan filantropis di bidang telekomunikasi dan teknologi. Ia telah membangun bisnis di berbagai wilayah dunia.

Saat ini, ia duduk di Dewan Direksi Netflix, Bill & Melinda Gates Foundation, dan National Geographic Society, serta menjadi penasihat global untuk Bank of America, Stanford University, dan Bloomberg New Economy Forum.

Strive lulusan Universitas Cardiff.

12. Ravi Menon

Ravi Menon adalah duta besar pertama Singapura untuk Aksi Iklim sekaligus penasihat senior Perubahan Iklim Nasional.

Ia memimpin strategi transisi rendah karbon Singapura serta menjabat Ketua Dewan Penasihat Asia-Pasifik GFANZ. Ravi lulusan Universitas Harvard dan National University of Singapore.

13. Takeshi Niinami

Takeshi Niinami adalah mantan CEO Suntory Holdings.

Sejak 2014, ia menjadi anggota Council on Economic and Fiscal Policy Jepang, badan penasihat utama perdana menteri.

Ia juga ketua Japan Association of Corporate Executives (Keizai Doyukai).

Takeshi lulusan Universitas Keio, Universitas Stanford, dan Harvard Business School.

14. Eyal Ofer

Eyal Ofer adalah ketua Ofer Global, yang menaungi bisnis pelayaran, real estat, teknologi, energi, dan perbankan, dengan lebih dari 30.000 karyawan di 15 negara.

Ia juga duduk di Dewan Direksi Royal Caribbean Group.


15. Charles Phillips

Charles Phillips adalah mitra pengelola dan pendiri Recognize, firma investasi teknologi.

Ia juga mantan CEO Infor, presiden Oracle, dan direktur pelaksana Morgan Stanley.

Sebelumnya, ia bertugas sebagai Kapten di Korps Marinir AS. Di era Presiden Obama, ia menjadi anggota Dewan Pemulihan Ekonomi dan Federal Reserve Bank of New York.

Charles sendiri merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara AS, Universitas Hampton, dan Sekolah Hukum New York.

16. Suresh Prabhu

Suresh Prabhu adalah politisi senior India, akuntan publik, dan pembuat kebijakan.

Selama 30 tahun, ia menduduki posisi penting di berbagai kementerian, termasuk perdagangan, industri, perkeretaapian, dan lingkungan.

Ia juga pernah menjadi Sherpa Perdana Menteri untuk G7 dan G20.

17. Jing Qian

Jing Qian adalah direktur pelaksana pendiri Pusat Analisis China (CCA) di Institut Kebijakan Asia.

Ia memimpin strategi, riset, serta proyek seperti Decoding Chinese Politics dan Cure4Cancer International Trials.

Lulusan Sekolah Hukum Harvard, ia juga mendirikan Project Agora pada 2018.

18. Steven Rattner

Steven Rattner adalah ketua Willett Advisors LLC, pengelola aset Michael R. Bloomberg.

Ia juga kontributor opini di The New York Times dan analis ekonomi MSNBC.

Sebelumnya, ia bekerja di The New York Times, Quadrangle Group, dan Morgan Stanley, serta pernah menjadi penasihat menteri keuangan era Obama. Ia merupakan lulusan Brown University.

19. Marc Rowan

Marc Rowan adalah CEO Apollo dan anggota dewan direksi Apollo Global Management, Athene Holding, serta Athora Holding. Ia juga ketua Dewan Penasihat Wharton School.

Marc lulus summa cum laude dari Wharton, Universitas Pennsylvania.

20. David Velez

David Velez adalah pendiri dan CEO Nubank, platform keuangan digital terbesar di dunia.

Sebelum mendirikan Nubank pada 2013, ia menjadi mitra di Sequoia Capital dan bekerja di Goldman Sachs, Morgan Stanley, serta General Atlantic.

David meraih gelar sarjana dan Master of Business Administration (MBA) dari Universitas Stanford.

21. Josephine Wapakabulo

Dr. Josephine Wapakabulo adalah pendiri dan direktur pelaksana TIG Afrika.

Ia pernah menjadi CEO pertama Perusahaan Minyak Nasional Uganda (UNOC).

Insinyur listrik lulusan Universitas Oxford ini memiliki 25 tahun pengalaman di kepemimpinan, kewirausahaan, dan tata kelola dewan.

22. Joko Widodo

Joko Widodo adalah seorang politikus, insinyur, dan pengusaha Indonesia yang menjabat sebagai presiden ketujuh Indonesia dari 2014-2024

Sebelumnya, Jokowi juga sempat menjabat sebagai wali kota Surakarta (2005–2012) dan gubernur DKI Jakarta (2012–2014).

Jokowi merupakan presiden pertama Indonesia yang berasal dari luar elite politik dan militer.

Kehadiran sosok Jokowi, yang merupakan mantan Presiden Indonesia pertama yang tidak berasal dari kalangan elite politik atau militer, sangat penting.

Ia membawa perspektif unik sebagai politisi, insinyur, dan pengusaha yang pernah memimpin negara berkembang dengan peran krusial dalam pertumbuhan ekonomi global.


Rekam jejak perekonomian Indonesia di bawah Jokowi

Selama dua periode kepemimpinan Presiden Jokowi, Indonesia menunjukkan kinerja ekonomi yang cukup solid di tengah berbagai tantangan global. Mulai dari pembangunan infrastruktur masif di seluruh provinsi, pembangunan ibukota negara, hingga penguatan sektor industri dan hilirisasi, pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Padahal, perekonomian nasional mendapat tantangan berat, seperti perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China. Kemudian, pandemi Covid-19 yang berlangsung lebih dari dua tahun sejak tahun 2020.

1. Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Kisaran 5 Persen

Selama era Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif stabil di kisaran 5 persen per tahun, dengan pengecualian pada tahun 2020 akibat pandemi COVID-19.

Data Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (2014–2024):

TahunPertumbuhan Ekonomi20145,01%20154,88%20165,03%20175,07%20185,17%20195,02%2020-2,07% (kontraksi)20213,70%20225,31%20235,05%20245,03%

Pertumbuhan ini mencerminkan ketahanan ekonomi nasional, terutama setelah masa pemulihan dari pandemi. Pemerintah berhasil mengembalikan laju pertumbuhan ke level pra-pandemi sejak 2022.

2. Kemiskinan Menurun ke Level Terendah Sejak 20 Tahun Terakhir

Penurunan angka kemiskinan menjadi salah satu capaian utama pemerintahan Jokowi.

Data Kemiskinan Indonesia:

Maret 2014: 28,28 juta jiwa (11,64%)

Maret 2024: 25,22 juta jiwa (9,03%)

Maret 2025: 23,85 juta jiwa (8,47%) → terendah dalam 20 tahun

Meski sempat naik saat pandemi, angka kemiskinan berhasil ditekan kembali dengan berbagai program bantuan sosial, pembangunan desa, dan pemberdayaan ekonomi mikro.

3. Pengangguran Berhasil Ditekan

Tingkat pengangguran juga menunjukkan tren penurunan yang positif, meskipun sempat meningkat pada masa pandemi.

Data Pengangguran (Tingkat TPT):

TahunTingkat Pengangguran (%)2014~ 4,05 % 2015~ 4,51 % 2016~ 4,30 % 2017~ 3,78 % 2018~ 4,39 % 2019~ 3,59 % 2020~ 4,26 % (kenaikan karena pandemi) 2021~ 3,83 % 2022~ 3,46 % 2023~ 3,42 % 2024~ 3,30 % 

Angka pengangguran saat ini sudah kembali ke bawah 3,5%, menandakan pemulihan pasar tenaga kerja nasional.

4. Sektor Manufaktur Tumbuh, PMI Konsisten Ekspansi

Sektor industri manufaktur menunjukkan kinerja positif pasca pandemi. Hal ini tercermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI) yang konsisten di atas 50—angka yang menandakan ekspansi sektor.

Data PMI Manufaktur Indonesia:

Maret 2024: 54,2 poin

Februari 2025: 53,6 poin

PMI di atas 50 selama dua tahun terakhir menunjukkan sektor industri kembali bergairah, seiring investasi besar di sektor hilirisasi, energi, dan logam dasar.

5. Penanaman Modal (Investasi) Naik Signifikan

Salah satu pencapaian strategis Jokowi adalah meningkatnya minat investor dalam dan luar negeri terhadap Indonesia.

Realisasi Investasi Indonesia:

TahunTotal Investasi (Rp)2022Rp 1.207,2 triliun2023Rp 1.418,9 triliun2024Rp 1.714,2 triliun

Pada 2024, sektor manufaktur menyumbang Rp 721,3 triliun atau 42,1% dari total investasi, menjadikannya sektor unggulan dalam penciptaan nilai tambah.


https://aceh.tribunnews.com/news/987...masuk?page=all

WAN PIS EDAN, JANGGAR AND NGAHOK TAEK PENGKHIANAT, JADI APA?

PUAS BETUL JOKOWI SEJAK 2012-2034 CAWE2 TERUS LANJUT HINGGA KE ANAKNYA.
TERUSKNKAN HINA+FITNAH, JOKOEI LANJUTMAMPUSIN KARIR POLITIK JUNJUNGAN LU. BOCOR ALUS OOCRP NANGIS DIPOJOKAN

Daftar 22 Tokoh Dunia Dewan Penasihat Bloomberg, Nama Jokowi Masuk

Konten Sensitif
Daftar 22 Tokoh Dunia Dewan Penasihat Bloomberg, Nama Jokowi Masuk
Diubah oleh hastod 25-09-2025 09:40
creativeslen783Avatar border
merseysideredAvatar border
bangsutankerenAvatar border
bangsutankeren dan 3 lainnya memberi reputasi
4
284
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan