Kaskus

News

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Demo Anti Korupsi di Manila Rusuh, Bendera One Piece Berkibar

Demo Anti Korupsi di Manila Rusuh, Bendera One Piece Berkibar
CNN Indonesia
Minggu, 21 Sep 2025 15:16 WIB
Bagikan:

url telah tercopy

Demo anti korupsi yang diikuti oleh puluhan ribu warga Manila, Filipina, berlangsung ricuh pada Minggu (21/9). (AFP/TED ALJIBE)

Jakarta, CNN Indonesia -- Demo anti korupsi yang diikuti oleh puluhan ribu warga Manila, Filipina, berlangsung ricuh pada Minggu (21/9). Demonstran dan polisi bentrok di jalan menuju Istana Malacanan.
Menurut laporan Inquirer, Minggu (21/9), demonstran yang sebagian besar berpakaian hitam dan topeng untuk menyembunyikan wajah mereka, menyerbu Jembatan Mendiola untuk menerobos barisan polisi.

Beberapa dari mereka mengibarkan bendera Filipina dalam kejadian tersebut. Sementara yang lain mengibarkan bendera Jolly Roger dari anime dan manga One Piece.

Inquirer menyebut, kerusuhan meletus saat para demonstran melemparkan polisi dengan batu, yang kemudian dibalas dengan suara-suara tembakan.

Sebuah mobil trailer terpantau terbakar dengan asap tebal mengepul di atas jembatan bersejarah tersebut. Massa juga disebut mencoba membakar kendaraan lain.

Situasi setempat digambarkan dengan udara yang berisi bau menyengat bensin dan api yang bercampur dengan teriakan dan sirene.


Inquirer menyebut kerumunan terus mencoba maju secara bergelombang, dengan sebagian dari mereka mengibarkan bendera tinggi-tinggi dan yang lainnya melempar polisi dengan puing-puting.

Di antara massa, terdapat pula remaja yang diklaim polisi masih di bawah umur. Namun wajah mereka tersembunyi di balik topeng saat bergabung dengan massa yang lain.

Inquirer mengatakan polisi sempat menguasai situasi dan menangkap sejumlah perusuh, menyeret mereka menjauh dari garis depan massa. Sekitar 10 perusuh disebut telah ditahan, sementara beberapa petugas polisi mengalami luka-luka dalam kerusuhan tersebut.


Ribuan warga Filipina memadati jalan-jalan utama Manila pada Minggu (21/9) untuk menyuarakan kemarahan atas skandal proyek pengendali banjir fiktif yang diyakini merugikan negara hingga miliaran dolar.

Kemarahan publik terhadap proyek infrastruktur "hantu" ini semakin meningkat sejak Presiden Ferdinand Marcos Jr. menyinggungnya dalam pidato kenegaraan pada Juli lalu, yang berlangsung setelah serangkaian banjir mematikan melanda negara itu.

Pada Senin (22/9), Marcos mengatakan dirinya "sama sekali tidak menyalahkan" rakyat yang turun ke jalan. Namun, ia mengimbau agar unjuk rasa tetap berlangsung damai. Militer juga ditempatkan dalam status "red alert" sebagai langkah antisipasi, mengutip AFP.

Skandal proyek pengendali banjir ini telah mengguncang politik Filipina. Ketua DPR Martin Romualdez, sepupu Presiden Marcos, mundur dari jabatannya pekan lalu setelah penyelidikan resmi dimulai.

Awal bulan ini, pemilik salah satu perusahaan konstruksi menuduh hampir 30 anggota DPR dan pejabat Departemen Pekerjaan Umum serta Jalan Raya (DPWH) menerima suap.

Departemen Keuangan memperkirakan ekonomi Filipina kehilangan hingga 118,5 miliar peso (US$2 miliar) akibat praktik korupsi proyek banjir sepanjang 2023-2025. Greenpeace bahkan menyebut angka sebenarnya bisa mencapai US$18 miliar.

https://www.cnnindonesia.com/interna...iece-berkibar.

Marcos Tak Gentar Hadapi Aksi Protes dan Isu Destabilisasi
Demo Anti Korupsi di Manila Rusuh, Bendera One Piece Berkibar
CNN Indonesia
Minggu, 21 Sep 2025 17:39 WIB
Bagikan:


url telah tercopy

Ilustrasi. Demo anti korupsi yang dilakukan masyarakat di Filipina. (REUTERS/Lisa Marie David)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Filipina Ferdinand R. Marcos Jr. menegaskan dirinya tidak terpengaruh oleh isu destabilisasi maupun seruan dari sejumlah kelompok yang memintanya mundur. Istana Malacañang menyebut Marcos tetap yakin akan menyelesaikan masa jabatannya selama enam tahun penuh.
Menurut Istana, mayoritas warga yang turun ke jalan pada aksi protes akhir pekan justru merupakan sekutu dalam kampanye besar melawan korupsi.

"Presiden tidak takut aksi protes ini akan berkembang menjadi upaya untuk menjatuhkannya, karena justru beliau sendiri yang mendorong masyarakat menyuarakan aspirasi mereka di jalanan. Beliau yang meminta rakyat Filipina untuk mengekspresikan kemarahan kepada semua pihak yang terlibat dalam korupsi sistemik di pemerintahan," kata pejabat pers Malacañang, Claire Castro, dalam wawancara dengan dzMM, Minggu (21/9) dikutip dari Inquirer.

Castro menegaskan bahwa kemarahan publik bukan ditujukan kepada Presiden maupun pemerintahannya, melainkan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam proyek pengendalian banjir bermasalah.

"Rakyat tidak marah kepada Presiden atau pemerintahannya, tetapi kepada semua orang yang terlibat dalam proyek pengendalian banjir yang bermasalah," ujarnya.

Dia juga menyebut para pengunjuk rasa mengakui bahwa aksi mereka bukanlah demonstrasi anti-Marcos.

"Itu berarti mereka bukan musuh Presiden. Mereka tahu Presiden adalah sekutu dalam memberantas korupsi di pemerintahan," tambahnya.

Castro memastikan investigasi yang dilakukan Komisi Independen Infrastruktur (ICI), lembaga yang dibentuk langsung oleh Marcos, akan menindak tegas pihak-pihak yang terbukti bersalah.

"Tidak ada yang akan lolos, siapa pun yang harus bertanggung jawab akan menghadapi konsekuensinya. Itu janji Presiden. Dan tentu saja, tiga anggota ICI juga harus mendengar hal ini," katanya.

Castro menyebut Marcos terus memantau aksi protes yang berlangsung di berbagai wilayah Filipina. Ia menambahkan, meski dijadwalkan terbang ke New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB pada 21-27 September, Presiden ingin tetap fokus pada isu-isu dalam negeri.

"Presiden ingin fokus pada isu lokal dan secara langsung mendengar apa yang rakyat suarakan dalam protes," ungkap Castro.

Meski begitu, Marcos tetap meminta aksi protes berjalan tertib.

"Presiden mengatakan beliau menghormati hak rakyat untuk menyampaikan aspirasi. Yang beliau minta hanyalah jangan melanggar hukum. Jadi mari kita biarkan masyarakat menyampaikan kekecewaannya terhadap proyek pengendalian banjir yang bermasalah," tutup Castro.

https://www.cnnindonesia.com/interna...destabilisasi.

baru kemarin balik dari Manila dengan pesawat jam 8 malam. Waktu konferensi jumat ada yang nanya soal demo dan kerusuhan di Indonesia. Petugas museum takut ke Indonesia gara-gara berita kerusuhan lalu padahal Manado aman.


dayoldchickAvatar border
creativeslen783Avatar border
creativeslen783 dan dayoldchick memberi reputasi
2
615
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan